Saya belum ingin beranjak menulis saga gila kasus Kylian Mbappe. Saga gila yang belum ada ujungnyanya satu dari satu setengah juta pemain sepakbola di kolong langit ini dengan klubnya.
Perseteruan itu, seperti di tulis dalam esai panjang laman media “sky sports,” adalah racun yang menyenangkan.
Di sana ada pengkhianatan, kenaifan dan jumlah uang yang gila-gilaan. Semuanya mengejutkan. Si superstar itu tetatp kukuh gak mau menandatangani perpanjangan kontrak baru dengan klubnya.
Belum ada genjatan senjata diantara mereka. Pertarungan antara Mbappe dengan paris saint-germain terus berlanjut.
Saya mengutip tulisan esais yang reporter sepakbola dunia untuk menggambar pertarungan ini. Namanya Mike Keagen. Wartawan media hebat “mail sport.”
“Kerusakan, pengkhianatan dan kenaifan itu,” tulisnya,” di mulai dari pintu depan “parc des princes” Rumah paris saint-germain. Stadion milik les parisiens.
Hari Mbappe membuat “hat-trick.” Tiga gol berturut-turut ke gawang klub ligue 1 metz. Itu sebuah hari di bulan mei seribu dua puluh dua.
Hari yang juga presiden paris saint-germain-klub kota paris milik qatar investment-Naser El-khelafi menyeringai membentang kaus sembarinya mengangkatnya tinggi-tinggi: “Mbappe 2025”
Di luar stadion ribuan supertor menyerbu outlet untuk mndapatkan kostum berdurasi dua ribu dua puluh lima dan terus berjingkrak sepanjang malam merayakan Mbappe tetap menjadi milik kota paris.
Semuanya baik-baik saja.
Tapi tidak untuk dua bulan berikutnya. Semuanya pergi ke neraka. Mbappe menulis surat yang hingga hari ini di awal penanggalan agustus tidak pernah diterima klub.
Ia secara blak-blakan memberitahu pemegang kausnya tidak akan menjadi bagian dari les parisen usai dua ribu dua puluh empat. Usai putaran ligue.
“Tak ada yang bisa menahan saya. Saya akan pergi usai pesta ligue. Tidak ada tambahan kontra,” tulis pemain keturunan afrika kelahiran paris dua puluh empat tahun lalu itu.
Sebagai pemilik les parisiens, qatar investmen, tersedak. Dua ratus lima puluh juta poundsterling atau setara dengan setengah miliar euro lebih dana investasinya hang…melayang..
Melayang bersama dengan seratus enam puluh enam juta poundsterling dana transfer Mbappe dari Monaco. Menguap dari pintu belakang secara gratis.
“Tolong terima tuan presiden ungkapan perasaan hormat saya,” tulis Mbappe kepada Naser tentang penolakannya memperpanjang kontrak dengan les parisiens.
Lantas!!
Bagi paris saint-germain kasus ini adalah pengingkaran kata-kata.
Pengingkaran terhadap pengkhianatan ketika mereka meyakini ada perjanjian rahasia untuk kepergiannya lewat bonus sebesar seratus tiga puluh tujuh juta poundsterling. Bonus yang luar biasa besarnya.
Bonus untuk jalan penyeberangan Mbappe melintas penggunungan pyrenes untuk mendapat rumah baru di el real. Real Madrid. Ini bukan rahasia. Ia sebuah fakta.
Angka itu sangat tinggi.Sebab tidak akan ada angka terbaik bagi transfer seorang pemain di planet bumi ini. Les parisiens akan menjadi kaku dan Mbappe akan tambah kaya.
Ini mememang gempa di jagat sepakbola.
Mbappe ada di epicentrum gempa itu. Ia semula setuju dengan kesepakatan dua ribu dua puluh empat dengan opsi dua belas bulan berikutnya. Ia setuju dengan tahun ekstra itu. Tertulis.
Tapi sebagai pemenang ia kecewa dengan milik inventment qatar. Ia tidak akan bisa memenangkan liga champions dengan klub paris itu. Padahal obsesinya ingin sebagai yang terbaik di champion liga.
Hanya el real yang bisa memberi jalan baginya. Rumput el real lebih hijau. Hanya waktu yang menentukan. Saya .. Anda dan kita menunggu waktu itu. Satu musim mendatang..
Les parissien benar-benar terluka. Banyak alasan yang menjadikannya terluka.
Mike Keagen dari “mail sports” sudah mengetahuinya. Dia menulis, Mbappe di bayar bersih tujuh puluh lima juta euro setahun.
Bonus penanda tangan seratus sepuluh juta euro berikut enam puluh juta untuk bonus loyalitas.
Sebuh harga mahal. Yang kompensasi di terima parisiens adalah kepergian gratis. Inilah puncak kemarin klub.
Dalam surat menyurat terakhir antara pemain dan klub terbaca ada kalimat tuduhan menyertakan pernyataan bahwa Mbappe lah yang menyebabkan kelumpuhan tim.
Mereka mengatakan niat baik, komitmen dan investasi yang terjadi sebelumnya harus membuat klub untuk memikirkan masa depannya dan para penggemar hebat yanga telah mendukungnya.
Solusi mereka sederhana: pergilah sekarang juga biarkan klub mengambil bayaran untuk Anda.
Tentu tidak hanya Mbappe yang harus dikutuk. Klub juga harus dipersalahkan sebagai bagian dari biang pemasaran ketimbang dari pada menata area pemain.
Muncul tuduhan lain. Pemain seperti harus membiaya dirinya sendiri. Lihatlah apa yang dilakukan klub dengan”menjual” Mbappe untuk mendatang penonton ke lapangan.
Meunggah wawancara yang pemain sendiri tidak pernah tahu dan diberitahu. Pemain dijual….
Perseteruan ini memang belum selesai. Belum selesai pula masa depan Mbappe. Ini jadi pertanyaan besar. Pertanyaan besar pula alasan parisiens tak memasukannya ke skuad utama.
Situasi ini semakin rumit karena kontrak Mbappe hanya tersisa satu tahun, namun dia dengan tegas menolak untuk memperpanjangnya.
Saya meyakini drama Mbappe dengan les parisiens tidak akan selesai dalam waktu ringkas. “Perang masih berlangsung. Ujungnya pasti di akhir musim depan usai penyanderaan,” tulis mail sports.
Dalam wawancara terbarunya Mbappe kembali menabuh gendering dengan mengatakan parisiens sebagai tim perpecahan dan hanya sebagai tim partisipasi.
Pernyataan ini di amini Nasser al -Khelafi dengan respons ringkas: “kami sedang di track lurus untuk mengakhiri partisipasinya di klub”
Seperti ditulis “mail” Mbappe belum akan mengubah keputusannya untuk tetap di paris. “Tidak ada proses transfernya,” ujarnya kepada “football cross.”
Les Parisiens langsung mengirimkan surat menjelaskan bahwa ia akan dijual pada musim panas ini kecuali ia menyetujui untuk memperpanjang kontrak sebelum akhir bulan.
Jika Mbappe tidak memperpanjang kontrak, klub akan menjualnya kepada penawar tertinggi tanpa memedulikan tujuan transfernya.
Emosi tim merah biru untuk menegaskan kembali bahwa klub tidak akan membiarkan Mbappe pergi secara gratis pada musim panas mendatang.
Mereka masih tetap pada keputusan awal sang pemain harus menandatangani kontrak baru pada jendela transfer saat ini jika ia ingin bertahan.
Tim tidak ingin kehilangan pemain terbaik dunia secara cuma-cuma dan tidak akan membiarkannya pergi tanpa mendapatkan nilai yang pantas.
Menanggapi tekanan yang diberikan kepadanya, Mbappe melancarkan serangan balik dalam wawancara, di mana ia mengkritik eksistensi klub sebagai pecundang.
Ia mengatakan bahwa ia tidak tahu apa langkah yang harus diambil oleh tim untuk memenangkan champions liga. Sebuah obsesi dari Mbappe untuk menjadi pemain terbaik dunia.
Mbappe juga menyebut bahwa ia tidak merasa memberikan banyak kontribusi selama bermain dan mengungkapkan adanya perpecahan dalam tim.
Meskipun gosip dan kontroversi tersebut tidak mengganggunya, ia tetap fokus pada tujuannya untuk menang dan meraih trofi, terutama champions liga yang belum pernah ia dapatkan.
Ucapan Mbappe itu menyalakan api kemarahan manajemen klub dengan menantang Mbappe untuk pergi dari klub jika ia menganggap tim sebagai tidak bersatu dan tidak berpotensi memenangkan liga champions.
Mbappe menyeret Lionel Messi dalam petak konflik ini dengan meminjam kata-katanya: bahwa les parisiens tidak membuatnya dan keluarganya menghadapi musim menyenangkan.
Messi merasa dihujat oleh sebagian penggemar dan menyalahkan penggemar tersebut atas kegagalan tim meraih trofi champioms liga.
“Mail sports ” menyimpulkan dalam artikel terbarunya, konflik Mbappe dengan les parsiens belum akan berakhir karena ia bermuatan persaingan, perpecahan, dan perjalanan sang episentrum menuju el real