Pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya karena finis di posisi tiga, dan didahului dua rider Honda Marc Marquez dan Dani Pedrosa, di MotoGP Ceska, Sirkuit Brno, akhir pekan lalu. Direktur tim Yamaha Racing, Massimo Maregalli mengatakan di Silverstone, Lorenzo menjanjikan ajang balas dendam pada Honda.
Dalam empat seri terakhir MotoGP musim ini, Honda memang selalu menempatkan pembalapnya, Marc Marquez sebagai yang tercepat. Sedangkan Yamaha, terakhir kalinya menjadi pemenang di MotoGP Belanda, saat Valentino Rossi finis terdepan di Assen.
Maregalli pun berharap timnya bisa lebih memberi tekanan pada Honda di sisa musim ini.
“Kami berangkat ke Silverstone dengan tekad melakukan sesuatu yang lebih baik. Hasil di grand prix Brno bukan sebuah hal negatif, tapi kami ingin melakukan yang cepat di Silverstone. Kami ingin melakukan pembalasan,” ujar Maregalli, seperti dilansir Crash, Kamis, 29 Agustus 2013.
“Silverstone merupakan trek yang sangat cepat dan itu tak cocok untuk karakteristik motor kami. Tahun-tahun sebelumnya, kami meraih hasil bagus di sana, jadi kami berangkat ke Inggris dengan optimisme,” sambungnya.
Pada klasemen sementara pembalap MotoGP musim ini, duo Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, berada di posisi tiga dan empat klasemen sementara. Dua posisi teratas didominasi oleh dua rider Honda. Marquez di puncak klasemen dengan poin 213, sedangkan Pedrosa satu tingkat di bawahnya dengan koleksi 187 poin.
Marc Marquez secara mengejutkan memimpin klasemen pembalap MotoGP. Jorge Lorenzo mengatakan, cedera yang dialami dia dan Dani Pedrosa menjadi kunci keberhasilan Marquez dalam memimpin klasemen.
Pembalap debutan andalan Repsol Honda berhasil merengkuh empat kemenangan beruntun, dan kelima sepanjang musim ini di MotoGP Ceska. Pencapaian itu membuatnya unggul 26 poin dari Pedrosa dan juga Lorenzo.
Jorge Lorenzo sadar Marc Marquez dalam performa gemilang. Pembalap Yamaha itu hanya bisa berdoa dan membalap lebih sabar, saat mengikuti balapan lanjutan MotoGP di Silverstone, pekan ini.
Dalam balapan di Sirkuit Brno, pekan lalu, Lorenzo memang sempat memimpin perlombaan. Namun, hal itu hanya bertahan selama 15 lap. Sebab, Marquez dengan gemilang kembali melewati juara bertahan MotoGP itu, dan mencatat kemenangan keempat secara beruntun.
Ketika ditanya mengenai peluang di MotoGP Inggris, Lorenzo cuma bisa pasrah. “Berdoa dan sabar. Saya memulai balapan dengan baik dan saya tampil penuh determinasi dari awal pada tikungan pertama, saya bisa memperlebar jarak. Tapi sangat sulit untuk meningkatkan lebih dari satu detik,” kata Lorenzo.
“Saya berusaha untuk menekan dan mencoba memperlebar jarak, tapi saya tidak bisa melakukannya. Ketika Marquez melewati saya, saya tahu sangat sulit untuk menang. Tapi saya mencoba melewatinya lagi. Sedikit demi sedikit, saya ketinggalan dan Pedrosa kembali melewati saya. Performa ban juga mulai menurun,” jelasnya.
“Saya sangat kecewa dari sisi lain karena saya menelan kekalahan ketika saya dalam performa yang bagus. Tapi di sisi lain, saya sangat senang dengan diri ini karena mampu melakukan tugas dengan baik,” lanjut pembalap asal Spanyol itu, dikutip dari MCN, Rabu.
Saat Marquez tidak mengalami cedera sepanjang MotoGP musim ini, Pedrosa dan Lorenzo mengalami masa yang sangat sulit sekali. Juara bertahan MotoGP itu mengalami cedera tulang selangka di Assen, dan kemudian tidak bisa mengikuti balapan di Sachsenring setelah mengalami cedera di bahu.
Sejak saat itu, kedua pembalap mengalami masalah dengan kebugaran dan Marquez mengambil keuntungan itu. “Perbedaan antara kami dan Marquez adalah dia tidak membuat kesalahan yang serius dan mengalami cedera. Marquez mampu membalap 100 persen dan kami tidak,” jelas Lorenzo, dilansir dari Supersports.
“Pedrosa sudah dua kali tidak balapan dengan kondisi 100 persen atau bahkan tiga kali. Dan saya sudah menjalani empat balapan tanpa kondisi 100 persen. Logisnya, Marquez akan menjadi juara tahu