Zlatan Ibrahimovic datang ke Manchester United tiga tahun lalu. Ketika itu dia menjadi bahan tertawaan karena sudah berusia gaek.
Banyak yang memprediksi Ibrahimovic tak akan sukses bersama MU.
Striker asal Swedia itu juga menyadari ada banyak pasang mata yang meragukan kemampuannya bersaing di Liga Inggris.
“Ketika saya datang ke Manchester United, saya berkata akan menaklukkan Inggris. Kemudian, orang-orang menertawakan saya. Saya tidak bercanda!” kata Ibrahimovic, dikutip dari situs resmi MU.
Namun, Ibrahimovic tak mempedulikan tertawaan itu. Dia membuktikan kesuksesan pada musim pertama bersama MU. Ibrahimovic menjadi mesin gol Setan Merah
Tak hanya itu, Ibrahimovic juga berhasil memenangkan tiga gelar untuk MU pada musim pertamanya, yakni Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Liga Europa.
“Saya merasa nyaman dalam situasi itu (tertawaan orang). Saya menikmatinya dan membuat saya semakin lapar,” ucap striker yang meninggalkan MU
Ibrahimovic juga mengungkapkan alasannya bergabung dengan Setan Merah. Striker asal Swedia itu memilih MU karena catatan sejarahnya.
“Orang yang tidak mengetahui MU, tak paham sepak bola. Saya ingat menonton mereka di tahun 1999, melawan Bayern Munchen, final Liga Champions yang gila. Saya ingat Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer datang dan mencetak gol,” ujar Ibrahimovic.
“Saya selalu memperhatikan MU. Ada ombak-ombak kesuksesan yang selalu terlihat. Buktinya, Sir Alex Ferguson mendominasi Liga Inggris,” ucap pria yang kini berusia 37 tahun itu.
Selain itu, Ibrahimovic ternyata juga punya “peran” di balik terpuruknya prestasi Manchester United hingga pemecatan manajer Jose Mourinho.
Ya, hengkangnya pemain asal Swedia itu disebut-sebut jadi salah satu penyebabnya.
Analis sepak bola Premier League, Paul Merson, meyakini kepergian Ibrahimovic membuat MU kesulitan.
Peran pemain Swedia tersebut di ruang ganti pemain cukup besar, termasuk membantu rekan-rekannya dalam kondisi sulit.
Ibrahimovic menjalani dua musim bersama MU. Dia membawa dampak besar di musim pertamanya, dengan 28 gol di semua kompetisi. Ibra terbukti sebagai striker yang dibutuhkan Manchester United.
Namun, pemain jangkung itu mengalami cedera parah yang membuatnya tak bisa banyak bermain musim lalu. Hasilnya, MU dan Ibra mencapai kata sepakat untuk memutus kontraknya. Ibra pergi ke LA Galaxy pada 2018.
Merson menilai kepergian Ibra berdampak besar pada situasi internal skuat MU. Menurut Merson, Zlatan Ibrahimovic adalah sosok pemain yang dibutuhkan setiap tim.
Ibrahimovic adalah emain senior yang suaranya bisa didengarkan pemain-pemain lainnya, termsuk di MU.
Menurut Merson, Ibrahomovic adalah kapten tanpa ban di lengannya, serta pelatih yang bermain di lapangan.
“Zlatan Ibrahimovic adalah kehilangan besar untuk MU. Dia adalah salah satu peman yang dimiliki Mourinho di ruang ganti, di mana dia akan membantu pemain-pemain lainnya,” ujar Merson di Sky Sports,
“Zlatan tak akan membiarkan apa yang terjadi di MU dalam lima atau enam pekan terakhir. Dia tak akan membiarkan beberapa hasil buruk MU, tertinggal dari Southampton, dan sungguh dihancurkan Liverpool.”
Sosok seperti Zlatan menurutnya dibutuhkan semua pelatih. Sama seperti Sir Alex Ferguson yang mendapat bantuan dari Roy Keane. Sayangnya, Mourinho tak punya pemain yang bisa membantunya dalam beberapa bulan terakhir.
“Saya pikir Zlatan akan memasuki situasi sulit itu, dan dia akan mulai meningkatkan mentalitas pemain, dan beberapa tahun silam anda sudah melihat hal yang serupa dengan Roy Keane dan Sir Alex Ferguson,” kata Merson.
“Ferguson akan duduk tenang dan Keane akan mulai mendorong pemain. Peter Schmeichel akan sangat marah, juga beberapa pemain berpengalaman lainnya. Lalu mereka semua akan tenang, dan Sir Alex bisa berbicara,” imbuh Merson.
Sementara itu, Zlatan Ibrahimovic, membantah rumor akan kembali ke Eropa. Ibrahimovic memutuskan bertahan di LA Galaxy.
“MLZ (maksudnya MLS), saya belum selesai dengan Anda,” kicau Ibrahimovic melalui akun Twitter-nya, @Ibra_official.
Sebelumnya, Ibrahimovic santer dikabarkan menjadi incaran AC Milan. Klub tersebut bukan tempat asing bagi Ibrahimovic yang pernah dua musim berseragam I Rossoneri.
Namun, Ibrahimovic lebih memilih melanjutkan kontrak bersama LA Galaxy. Kontrak Ibrahimovic bersama timnya baru akan berakhir pada Desember nanti.
Ibrahimovic didatangkan LA Galaxy secara cuma-cuma pada awal tahun ini. Sebelumnya, pemain asal Swedia itu membela Manchester United selama satu setengah tahun.