close
Nuga Bola

Mimpi “Treble Winner” City Buyar di Nou Camp

Laga Nou Camp, leg kedua perdelapan final Champions League, Kamis dinihari WIB, 13 Maret 2014, merobek luka Manchester City lebih dalam, ketika Barcelona menghentikan langkah mereka untuk “bermimpi” tentang “treble winner” usai kekalahan yang pedih dengan agregat gol empat banding satu.

Agregat gol empat banding satu ini diperoleh Barca dari dua laga tandang dan kandang. Ketika bertandang ke Etihad, dua pekan lalu, Barcelona menggulung Manchester “Biru Langit” ini dengan dua gola tanpa balas. Dan di Nou Camp, “Blaugrana” kembali menghempaskan City dua gol banding satu.

Manchester City memang terhenyak, ketika keajaiban menjauh, bersamaan dengan dua kekalahan, di Etihad dan Nou Camp menghampiri mereka, serta mengembalikan klub kaya raya itu ke satu fokus, Premier League.

Manuel Pellegrini, pelatih asal Cile, yang sebelum laga di Nou Camp tahu persis betapa magisnya stadion milik “bangsa” Catalan itu, tercekat kalimatnya ketika memberitahu bahwa City harus pulang dan berkemas untuk memulai laga-laga tunda di Premier League untuk mendekatkan posisi dengan Chelsea di puncak klasemen.

Pellegrini, yang pernah merasakan tekanan Nou Camp ketika masih melatih Malaga di kompetisi La Liga, hanya bergumam dalam kalimat pendek tentang kekalahan timnya.”Sulit untguk menekuk Barca di Nou Camp.”

Dengan nada menghibur Pellegrini mengatakan, laga di Nou Camp sangat “oke” bagi “The Citizens.”

Tertinggal dua gol dari leg pertama, City yang datang ke Barcelona membutuhkan kemenangan minimal tiga gol untuk bisa lolos. Bukan pekerjaan mudah mengingat mereka bermain di Camp Nou, tempat yang angker bagi tim-tim Inggris.

Ditekan tuan rumah sejak menit awal, City sebenarnya bisa merepotkan pertahanan Barca lewat aksi Samir Nasri dan sundulan Edin Dzeko di yang memaksa Valdes susah payah menepisnya.

City sebenarnya bisa saja mendapat penalti di pertengahan laga babak kedua ketika Dzeko dijatuhkan Gerard Pique, tapi wasit tidak merspon dan ketika laga berakhir, City kembali harus mengakui keunggulan Barca.

Asisten manajer City Ruben Cousillas memuji penampilan Citizens di laga itu. Ia yang menggantikan posisi Manuel Pellegrini di “bench” yang tengah diskorsing itu menyesali banyaknya peluang yang terbuang dari City.

“Di babak kedua kami punya tiga atau empat kesempatan bikin gol hanya dari satu striker, jadi Anda tidak bisa bilang bahwa jika kami bermain dengan dua striker maka kami akan punya kesempatan yang sama,” ujar Cousillas seperti dikutip “BBC”

“Kami biasanya bermain dengan dua striker, tapi melawan Barca yang punya segudang pemain tengah oke, kami butuh merombak lini tengah. Tapi saya pikir itu tidak akan mengubah hasil,” sambungnya.

“Kadang Anda bisa mencetak gol, kadang tidak. Kami sudah mencoba, kami punya banyak peluang tapi kadang Anda tidak bisa memaksimalkan dengan baik.”

Kini City pun tinggal mengalihkan fokus mereka ke Premier League di mana saat ini masih ada di posisi keempat, selisih sembilan poin dengan Chelsea namun punya tiga pertandingan di tangan.

Kemenangan Barca, yang sekaligus menyingkirkan Manchester City, oleh Gerardo Martino, pelatih Barca, dianggap sebagai bukti timnya bisa mengatasi siapapun. Dia pun menegaskan siap dengan lawan berikutnya.

Martino mengingat, sebelum laga para pengamat dan analis memberi nilai tinggi bagi City untuk bisa memenangkan laga Nou Camp. “ City diprediksi bakal sangat menyulitkan kami. Mereka mengatakan, The Citizens sedang menikmati masa-masa positif bersama Manuel Pellegrini musim ini,” ujar Martino dengan nada serius.

“Setelah menghadapi City dan lolos dengan agregat skor empat gol banding satu gol, itu menunjukkan kami bisa sukses menghadapi siapapun lawan yang kami hadapi,” kata Martino dikutip “Football Espana.”

“Melawan sebuah tim seperti City, Barca maupun tim manapun tidak akan bisa mendominasi penuh selama pertandingant. Kami harus belajar untuk menderita.”

Barca, sebelum laga dengan City, menjadi sorotan sebab performa tak stabil di La Liga. Mereka baru saja kalah saat melakukan lawatan ke markas Real Valladolid.

Gol-gol Barca dicetak atas nama Lionel Messi dan Dani Alves. Sementara gol balasan City tercatat atas nama Kompany.

Seusai pertandingan, Fabregas mengungkapkan bahwa dirinya sudah memprediksi bahwa laga ini bakal menjadi pertandingan yang alot.

“Kami tahu bahwa malam ini akan sulit. Mereka merupakan tim kelas dunia. Hasil di leg pertama sungguh luar biasa, tapi kami tahu bahwa malam ini akan menjadi laga yang sulit,” kata Fabregas di situs resmi “UEFA.”

“Kami akan memetik banyak hal positif dari laga ini dan pulang ke rumah dengan perasaan yang sangat senang,” ujarnya.

Di babak perempatfinal, lawan-lawan yang lebih berat siap menghadang. Sejauh ini ada tiga yang sudah memastikan diri lolos yakni Atletico Madrid, Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain. Sementara tim-tim tangguh lain yang berpeluang besar lolos adalah Real Madrid, Borussia Dortmund, dan Chelsea.

Tags : slide