MANCHESTER berutang dengan Danny Welbeck, pemain berusia 22 tahun, yang melakukan “heading crossing” umpan Wayne Ronney di menit ke-20, yang membuatnya MU unggul lebih dulu dari Madrid di Laga 16 Besar leg pertama Champions di Barnebeu. Gol yang dikatakan Danny sebagai sebuah perencaan itu datang dan membuatnya terkesima.
“Sebuah gola yang mengesankan. Gol yang lahir dari serangan terncana kami ketika saya berada di sebuah sudut dan tahu sudut mana yang akan dituju Wayne (Rooney)—itu hasil latihan rutin kami—untuk sebuah umpan. Dan saya berhasil melesakkan bola ke jala lawan,” cetus Welbeck seusai pertandingan.
Meski gol Welbeck tidak bertahan lama,sepuluh menit kemudian disamakan bomber Madrid, Cristiano Ronaldo, namun ia mengatakan, gol itu amat bernilai bagi kami karena dikreasi di kandang lawan.
“Datang ke Bernabeu yang luar biasa tak bisa dihadapi dengan berleha-leha. Sudah seharusnya Anda tampil luar biasa. Kami bermain seperti yang selalu kami lakukan dan itu adalah cara kami memenangi pertandingan,” sambung Welbeck. Madrid tim sebagai sebuah besar harus menyiapkan diri dengan baik dalam menghadapi pertarungan leg kedua di Old Trafford, Selasa (5/3/2013).
Pertandingan Barnebeu memang mengesankan. Kesan dari permainan yang “pressing” tinggi dan “attacking” silih berganti. Real Madrid mampu memaksakan hasil imbang 1-1 kepada Manchester United (MU) berkat gol balasan Cristiano Ronaldo setelah gol Welbeck Tapi, bagi MU gol itu bernilai positif mengingat karena dilesatkan di kandang lawan.
Madrid yang tampil di Barnebeu, bukanlah tim yang tercabik oleh intrik antar pelatih dan pemain. Atau pun tim yang terus diacak-aacak oleh media dengan sumbu utamanya Jose Mourinho.
Inilah episode dari jalannya pertandingan Kamis dinihari WIB antara dua klub kaya raya di jagat bumi ini Madrid malam itu adalah tim yang mengambil inisiatif menyerang dan mampu menekan MU. Memang mereka kesulitan menuntaskan serangan dengan eksekusi berbahaya. Di menit kedua dan keenam, misalnya Sami Khedira melepaskan tembakan yang meleset dan Fabio Coentrao melihat bola hasil sundulannya ditepis David De Gea.
Di tengah tekanan Madrid, MU melancarkan sejumlah serangan balik. Usaha tersebut banyak patah di tengah jalan. Rooney mencoba memecah kebuntuan dengan melepaskan tembakan jarak jauh pada menit ke-13, yang bisa diamankan Diego Lopez setelah mengenai Welbeck.
Semenit setelah tembakan Mesut Oezil diblok Phil Jones, MU melancarkan serangan yang berujung tendangan sudut dan mendapatkan hasil maksimal berkat sundulan Welbeck.
Madrid bereaksi cepat terhadap gol itu dengan mengalirkan serangan yang berakhir dengan tembakan Angel Di Maria pada menit ke-23. Namun, De Gea lagi-lagi mampu menepisnya.
Madrid terus mempertahankan tekanannya hingga akhirnya mendapatkan gol dari Ronaldo pada menit ke-29. Ronaldo tak merayakan gol seperti biasa. Ia hanya mengangkat tangan ke arah suporter Madrid dengan ekspresi wajar.
Setelah gol Ronaldo, pertandingan tampak semakin terbuka. Kedua kubu melancarkan serangan yang berpotensi membuahkan gol. Pada menit ke-34, misalnya, Van Persie melepaskan umpan silang, yang gagal dijangkau Welbeck. Semenit kemudian, memanfaatkan tembakan Shinji Kagawa yang terblok, Rooney menembakkan bola yang meleset ke sisi kanan gawang.
Menjelang menit ke-40, Madrid meningkatkan agresivitasnya. Nyaris tanpa terancam, Madrid bisa mempertahankan tekanan, tetapi gagal menambah gol hingga peluit tanda turun minum berbunyi.
MU mengambil inisiatif menyerang di babak kedua. Serangan mereka beberapa kali kandas, sampai akhirnya Phil Jones menyundul bola, yang melesat ke atas gawang pada menit ke-47.
Kedua kubu kemudian bertukar serangan, tetapi tak ada peluang sampai mendapatkan dua kesempatan yang tak membuahkan hasil maksimal, pada menit ke-53 dan ke-54. Sementara tembakan pertamanya diantisipasi De Gea, usaha keduanya meleset ke sisi gawang.
MU mencoba bangkit. Namun, serangan mereka berakhir dengan jatuhnya Patrice Evra dalam perebutan bola dengan Raphael Varane. Wasit menilai tak ada pelanggaran.
MU belum menciptakan peluang baru, ketika Coentrao melihat tembakannya yang menyasar sudut kanan bawah gawang diblok De Gea dengan kakinya.
Selepas menit ke-60, MU menekan Madrid, melalui Welbeck. Namun, Varane berhasil menghentikan pergerakan Welbeck di kotak penalti.
Madrid kemudian memainkan penguasaan bola. Mereka berusaha mencari celah di sektor sayap. Sejumlah pergerakan mereka cukup berbahaya. Namun pada momen-momen krusial, pemain MU bisa mematahkannya.
Madrid belum menemukan solusi, ketika MU melancarkan serangan yang berujung dua ancaman beruntun dari Van Persie pada menit ke-71. Sementara usaha pertamanya membentur mistar, tembakan keduanya dibuang Xabi Alonso saat hampir melewati garis gawang.
Menjelang menit ke-80, Madrid mendapatkan dua peluang dari Luka Modric dan Sami Khedira. Sementara tembakan Modric diblok Phil Jones, eksekusi Khedira dikandaskan De Gea.
MU mencoba membalas pada menit ke-82, melalui Ryan Giggs, yang masuk menggantikan Shinji Kagawa pada menit ke-64 dan mendapat sambutan suporter Madrid. Ia berhasil menggiring bola masuk kotak penalti dan melakukan eksekusi, yang diblok Sergio Ramos.
Setelahnya, kedua kubu kembali kesulitan menciptakan peluang sampai Cristiano Ronaldo melepaskan tembakan jarak jauh, yang mendarat di atas jaring gawang tim tamu.
Memasuki menit-menit akhir, Madrid meningkatkan serangannya dan kembali menguji barisan belakang MU. Luka Modric melepas umpan yang gagal dijangkau dengan baik oleh Ronaldo akibat pengawalan Phil Jones.
MU kemudian mendapatkan hadiah tendangan bebas, yang berujung tembakan Van Persie dari sisi kiri pertahanan Madrid. Namun, Diego Lopez bisa menepis bola ke belakang gawang.
Sebelum MU mengeksekusi tendangan sudut, wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga. Sejumlah pemain MU tampak mempertanyakan keputusan itu. Namun, wasit tetap pada keputusannya.Sepanjang laga, menurut catatan UEFA, Madrid menguasai bola sebanyak 55 persen dan melepaskan 14 tembakan akurat dari 28 usaha, sementara MU menciptakan sembilan peluang emas dari 13 percobaan.