“SETAN Merah” Manchester United menjadi satu-satunya klub “raksasa” Premier League yang menutup laga pertengahan pekan dengan hasil sempurna, setelah mengalahkan tim papan bawah, Southampton 2-1, di Old Trafford, Kamis dinihari WIB. Angka penuh yang digamit klub nomor tiga terkaya di dunia itu melonjakkan kembali perolehannya poin-nya di puncak klasemen liga dengan menjauhkan kembali jarak tujuh angka dari klub sekotanya, Citizien.
Klub “kaya” Inggris lainnya, yang berlaga di hari yang sama, Chelsea, Liverpool dan Arsenal hanya mengantongi, masing-masing, satu angka, dari laga seri yang mereka mainkan. Laga seri yang dihasilkan ketiga tim “besar” di Liga Primer itu tidak mengubah urutan masing-masing di daftar liga. Chelsea masih di peringkat tiga, Arsenal di posisi enam menguntit Everton dengan nilai tiga, sedangkan Liverpool berada di tempat ketujuh terpaut dua angka dari “The Gunners.”
Bahkan, klub Etihad milik pangeran kaya raya dari Teluk, Manchester City, yang baru saja mengesahkan kepergian pemain kontroversialnya Mario Balotelli ke AC Milan, juga membawa hasil imbang dari Stadion Loftus Road, ketiga tidak berdaya menghadapi tim nomor buncit liga, Queens Park Ranger dua hari lalu.
Kemenangan MU atas Southampton ini, mengembalikan jarak angkanya dengan City menjadi merenggang kembali. Klub Old Trafford itu bertengger di puncak klasemen dengan 59 angka dan sedang menuju jalan lempang ke ujung kompetisi untuk menjuarai liga musim yang sedang berlangsung.
Chelsea, klub kaya milik Roman Abramovich, yang ditangani pelatih sementara Rafael Benitez tak mengalmi pergeseran posisi di urutan ketiga dengan 46 poin, terpaut 13 angka dari MU. Chelsea hampir saja dipermalukan Reading, klub zona degradasi, yang menghantam angka 2-0 pada paruh laga. Chelsea yang mulai diperkuat bek hebat John Terry bisa selamat setelah menyamakan angka 2-2 dan menjauh dari Totenhamp dengan empat angka.
Arsenal yang bertanding dengan Liverpool juga mengoleksi angka seri 2-2, dalam pertandingan yang disiarkan “live” MNC-TV, dan merupakan pertandingan dari klub elite yang terus dirundung kemandekan prestasi. Baik Arsenal yang dilatih oleh “profesor” Arsene Wenger maupun Liverpool yang kini ditangani Rodger sedang berada di lintasan paceklik gelar.
Bertanding “away” di kandangnya, Old Trafford, Manchester United kesulitan beradaptasi dengan lapangan yang kering ketika menjamu Southampton. Lapangan stadiion yang dikenal angker untuk tim tamu, malam itu tidak bersahabat dengan pemain MU karena sangat kering. Otoritas yang bertanggungjawab dengan kondisi ini sudah melakukan penyiraman sebelum pertandingan. Tapi di babak kedua kondisinya kembali ke kondisi semula sehingga mengganggu penetrasi serangan Wayne Ronney.
Southampton yang tahu keluhan klub raksasa, yang pemainnya terlalu dimanjakan dengan fasilitas serba wah itu, menggebrak dengan mencuri kesempatan lewat “starting clear” yang sangat apik di menit ketiga lewat “passing effect” Jay Rodriguez yang mengejutkan dari kesalahan Carrick melakukan “backpass” ke kiper David de Gea.
Southampton langsung unggul 1-0. Walau pun Alex Ferguson, si pelatih gaek itu berang ternyata pemain MU tidak panik. Mereka langsung mengambilalih kendali permainan terus melakukan tekanan lewat serangan yang silih berganti dan bergelombang. Cuma delapan menit keunggulan Southampton bertahan ketika Shinji Kagawa dengan sangat cerdik melakukan umpan terobosan yang kejar oleh Ronney yang menghempaskan tendangannya ke mulut gawang Southampton dan gol.
Di menit ke 27 sebuah serangan si multan trio Evra, Ronney dan Persie membuat kucar kacir pertahanan Southampton. Evra mengirim bola ke Persie yang memberikan umpan matang ke Ronney. 2-1 untuk MU.
Di menit ke-75 lewat serangan balik yang cepat van Persie mendapat peluang dengan menanduk bola umpan Evra ke gawang Southampton. Tapi hakim garis telah mengangkat bendera kuning yang mengisyarat pemain asal Belanda yang ditransfer dari Arsenal itu sudah berdiri dalam posisi “offside.” Fergie memang protes dengan menunjuk hakim garis yang tidak teliti. “No offside,” serinya ketika didatangi penngawas pertandingan.
Gol ini bertahan hingga babak pertama usai, dan di babak kedua Southampton mengambil alih kendali permainan, tapi mereka tak mampu membuat gol sehingga hasil akhir pertandingan tetap untuk kemenangan MU.
Sir Alex menampik faktor keberuntungan yang menyebabkan MU menang. “Kami memang ambruk di babak kedua, tapi di babak pertama kami menguasai permainan penuh. Memang ini laga sulit. Laga ketika lapangan kering dan menyebabkan pemain sulut bergerak. Padahal Ronney mendapat lapis yang bagus dari Persie. Kami gagal mendapat gol yang lebih banyak,” keluh Fergie.