Paris Saint Germain, Kamis dinihari WIB, 19 Oktober, membantai Anderlecht empat gol di laga matchday 3 Liga Champions di Constant Vanden Stock,.
Komposisi pemain yang berbeda jauh sangat terlihat sejak awal laga.
PSG bahkan mampu unggul cepat di menit ketiga melalui Kylian Mbappe yang mendapat umpan dari Marco verratti.
Sebenarnya, Anderlecht mampu menguasai bola. Sayangnya, tak ada satu pun peluang yang mampu menembus gawang Les Parisiens.
PSG berhasil menambah pundi-pundi gol jelang turun minum. Edinson Cavani memaksimalkan umpan lambung Mbappe dan menanduk bola ke dalam gawang.
Pemain termahal PSG, Neymar, juga tak ingin ketinggalan untuk mencatatkan nama di papan skor. Dia mampu mengelabui kiper lawan dengan tendangan bebasnya yang meluncur deras ke gawang.
Sebenarnya, PSG hampir unggul empat gol di menittujuh puluh. Sayang, gol kedua Cavani dianulir lantara terjebak offside.
PSG benar-benar mencetak gol keempat di laga ini. Tendangan lob Angel Di Maria mengelabui kiper Anderlecht sekaligus mencetak gol penutup di laga ini.
Sementara itu, dalam laga itu, perseteruan antara Edinson Cavani dan Neymar di Paris Saint-Germain tak lagi tampak di lapangan.
Keduanya terlihat kompak sebagai rekan setim, namun Cavani memang mengaku tak berteman dengan Neymar di luar lapangan.
Hubungan keduanya sempat memanas karena perebutan kekuasaan sebagai eksekutor bola mati saat PSG menghadapi Olympique Lyon beberapa waktu lalu.
Pelatih Unai Emery dan Presiden Klub Nasser Al Khelaifi bahkan harus terlibat untuk memediasi keduanya. Ini dilakukan agar kekuatan tim kondusif tanpa harus mempertahankan ego masing-masing.
Cavani pun sudah legawa memberikan kesempatan Neymar mengeksekusi bola mati. Ia juga tak segan memeluk Neymar usai mencetak gol. Namun, striker Uruguay itu mengakui tidak berteman dengan Neymar di luar lapangan.
“Kejadian itu sudah berlalu. Ini hal yang biasa terjadi dalam sepak bola. Kami harus menemukan solusi bersama dan berfungsi sebagai sebuah tim,” kata Cavani kepada SFR Sport.
“Kami harus menjadi tim yang kompetitif, tapi kami tidak perlu untuk berteman. Anda harus profesional, tetapi setelahnya, semua orang memiliki kehidupan masing-masing,” sambungnya.
Kendati sempat bertikai, Cavani dan Neymar tetap moncer di PSG.
Kembali hangatnya hubungan Cavani dan Neymar bisa dilihat dari momen perayaan gol yang dilakukan para pemain PSG.
Pada proses gol pertama yang dicetak oleh Dani Alves, Neymar yang memberi assist langsung menghampiri Dani Alves dan berpelukan dengannya. Para pemain lain ikut bergabung termasuk Cavani.
Tak lama berselang, Cavani sukses menggetarkan gawang Bayern Munich lewat tembakan akurat meneruskan umpan Kylian Mbappe.
Cavani langsung berlari ke sisi kiri lapangan dan diikuti oleh Layvin Kurzawa. Neymar memilih untuk menunggu Mbappe dan malah merayakan gol di kotak penalti Munich.
Tetapi tak lama berselang, Neymar akhirnya menghampiri Cavani dan memberikan pelukan yang terlihat sedikit canggung.
Pada babak pertama sendiri, ada kerja sama apik antara Neymar dan Cavani. Tendangan tumit Neymar langsung disambar tembakan kaki kiri Cavani. Sayang, tembakan itu masih mampu diadang oleh kiper Bayern, Sven Ulreich.
Kedekatan kedua penyerang makin terasa ketika Neymar gagal memanfaatkan peluang di babak kedua. Saat Neymar tertunduk, Cavani merangkul Neymar dan coba menyemangatinya.
Tak berapa lama berselang, Neymar akhirnya ikut menyarangkan bola ke gawang Bayern. Cavani pun langsung ganti memberi selamat pada Neymar.
Mencairnya hubungan Neymar dan Cavani jelas merupakan sinyal positif bagi PSG. Raksasa Perancis itu telah menjalani awal musim yang bagus.
Bila hubungan Cavani dan Neymar kembali harmonis, maka PSG bisa berharap start manis mereka bertahan hingga akhir musim nanti.