Setelah lima tahun berpisah, dan terlibat perang kata-kata yang menguras emosi, Ahmad Dhani dan Maia Estianty bisa kembali bersatu dalam canda ditengah kedukaan keduanya mendampingi Abdul Qadir Jaelani atau Dul, bungsu dari tiga anak hasil perkawinan mereka, yang mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi dua pekan lalu.
Dhani dan Maia bukan hanya bersatu di samping pembaringan Dul, Rumah Sakit Pondok Indah, tapi juga menyepakati setiap keputusan yang diambil. Maia tetap menempatkan Dhani sebagai “imam” dalam keputusan-keputusan penyelamatan Dul.
Keputusan itu, terutama tentang rencana perawatan Dul yang diwacanakan Maia ke Singapura, dan anjuran banyak pihak tentang pendampingan psikolog untuk Dul. Kedua rencana itu dianulir oleh Dhani.
Walau pun banyak keputusan tentang Dul yang dianulir Dhani, namun ada juga keputusan yang disepakati bersama dengan canda. Mislanya keputusan Dhani dan Maia untuk memenuhi permintaan Dul bisa istirahat di rumah sakit dalam rangka penyembuhannya, walau pun secara medis diperbolehkan pulang.
Dul mengatakan kepada Dhani dan Maia untuk terus di rumah sakit karena merasa cukup nyaman karena kedua orangtuanya, tak pernah lepas mendampingi. Keduanya pun kerap terlihat akrab dan saling bercanda selama menjaga Dul.
Keakraban yang p[enuh canda itu juga diungkapkan oleh Seto Mulyadi atau lebih dikenal dengan panggilan Kak Seto, yang melihat suasana akrab yang sangat sejuk antara Dhani dan Maia.
Mereka bercanda sama-sama. Menurut Kak Seto, situasi tersebut amat baik bagi psikologis Dul pasca kecelakaan maut di Tol Jagorawi. Jiwa Dul yang terguncang akibat peristiwa tersebut dapat kembali kuat lewat peran Dhani dan Maia.
Kondisi putra Ahmad Dhani, Dul berangsur membaik. Tak hanya sudah lancar berkomunikasi, Dul kini juga sudah bisa tertawa. “Tadi sudah ngobrol, bercanda, sudah bisa melontarkan kata-kata lucu,” ujar Kak Seto.
Kecelakaan yang dihadapi Dul dinilai tak terlepas dari peran Ahmad Dhani dan Maia Estianty selaku orangtua. Belajar dari peristiwa tersebut, keduanya pun diharapkan agar bisa lebih kompak dalam merawat tiga anak mereka meski telah bercerai.
Orangtua yang paling bertanggung jawab. Ini sekali lagi jadi pembelajaran, agar jangan mengatakan saya tidak punya waktu, mohon orangtua punya waktu untuk anak untuk menjaga keakraban antara orangtua dan anaknya..
“Orangtua yang baik pada dasarnya adalah psikolog terbaik bagi putra-putrinya, yang paling efektif adalah kedua orangtuanya. Saya kira bukan hanya Mas Dhani tapi juga Mbak Maia. Karena anak mendambakan kemesraan, kasih sayang, kedekatan dengan kedua orangtuanya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Dhani mengatakan, tim dokter RSPI menganjurkannya menghadirkan psikolog untuk mendampingi Dul. Namun Dhani menolak saran itu. Apa alasannya?
“Saya takutnya psikolog malah membuat Dul mempunyai sikap yang defensif karena ada orang lain,” urainya. Menurut Dhani, anaknya tak memerlukan psikolog. Bos RCM itu menilai bahwa dirinyalah orang yang paling tepat mendampingi Dul saat melalui pemulihan.
“Saya bilang ke tim dokter, karena ini anak saya sendiri, saya akan jadi psikolog untuk Dul sendiri, saya punya cara-cara khusus sendiri yang menurut saya tepat untuk anak saya, karena saya tahu gimana Dul ya,” tandasnya.
Kemarin, Dhani mengaku memiliki temuan baru mengenai kecelakaan Dul. Ia meyakini cedera parah yang dialami Dul karena airbag Lancer EX yang dikendarai Dul tak berfungsi. Tapi polisi membantah pernyataan tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kanit Laka Satwil Jakarta Timur, AKP Agung Budi Leksono. Menurutnya airbag dari mobil tersebut semuanya keluar. “Airbag semua meletus, mobil sekelas itu pasti ada dan berfungsi. Walaupun dia kena trotoar itu bisa meletus. Apalagi dengan kecepatan seperti itu, pasti meletus,” katanya.
Berbeda dengan pernyataan Dhani sebelumnya. Menurutnya masalah itu juga menjadi perhatiannya untuk saat ini.
“Temuan terakhir itu, ternyata airbag itu tidak keluar, yang jadi pertanyaan kita kenapa airbag-nya tidak keluar, itu yang jadi concern kita sekarang,” ungkap Dhani ditemui di RSPI.
