Hubungan Rossi-Lorenzo di Yamaha menakjubkan. Banyak orang yang terkesima menyaksikan “kemesraan” hubungan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo pasca “pulang”nya kembali “The Doctor” ke Yamaha Racing. Hubungan yang terjalin, kali ini, usai dua tahun Rossi di Ducati, terbilang sangat mesra bila di rujuk ketika keduanya, pada fase pertama membalap di Yamaha terlibat perang “dingin.”
Ketika fase membalap pertama di Yamaha, Jorge Lorenzo sering dipecundangi oleh Rossi karena tempramennya sebagai “rookie” yang belum stabil. Kala itu Lorenzo sering uring-uring ketika di “kerjai” oleh Rossi di trek yang menyebabkannya sering menderita “crash.”
Bahkan, pernah selama berbulan-bulan, Lorenzo tak pernah menjawab sapaan Rossi baik ketika memenangkan lomba mau pun ketika hadir di panggung menerima trofi. Rossi tak pernah “dendam” dan membalas “sakit hati” Jorge. Sebagai seorang yang memilki watak protogonis, Rossi tak pernah menyimpan rasa permusuhan.
Ketika pindah ke Ducati, dan prestasinya melorot ke tingkat paling dasar, Velentino tentang menyambangi Jorge ketika keluar sebagai juara. Sambangan Rossi ini disambut dingin dan seadanya oleh Lorenzo.
Kini, setelah Rossi “pulang” ke rumah Yamaha-nya, terjadi perubahan radikal dalam hubungan dan pertemanan keduanya. Mereka sering terlihat berduaan dan berada dalam kutub pembicaraan yang sama. Ketika Lorenzo kecelakaan di Sachsenring dan Assen, Rossi pernah membisikkan kepada Jorge untuk secepatnya sembuh dan membalap kembali guna meraih trofi yang keempat kalinya.
Suasana pertemanan kedua memang sangat kontras ketika Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo bersama-sama tim Yamaha antara 2008 dan 2010. Saat itu mereka nyaris tidak berbicara akibat ketatnya persaingan kedua pembalap di ajang MotoGP. Bahkan, keduanya membangun dinding di garasi Yamaha dan tak mau berbagi data tentang setingan motor mereka.
Jadi, saat Yamaha memutuskan untuk menyelamatkan Rossi dari mimpi buruknya bersama Ducati, ada prediksi bahwa ketegangan dan permusuhan antara Lorenzo dan The Doctor akan mendominasi musim balap MotoGP tahun ini.
Kenyataannya adalah sebaliknya. Rossi dan Lorenzo sering berkomunikasi dalam garasi Yamaha untuk meningkatkan YZR-M1 dan hubungan mereka jelas lebih melunak dibanding MotoGP periode 2008-2010.
Faktanya hubungan kedua rider ini pada tahun 2013 tidak mengalami kesulitan dan bebas dari ketegangan. Bahkan, bos Yamaha sendiri, Lin Jarvis mengaku cukup terkejut dengan situasi positif di dalam timnya. “Mungkin ini telah menjadi sedikit kejutan ,” ucap Jarvis, seperti dilansir Motorcyclenews..
“Itu adalah kekhawatiran terbesar kami sebelum mengambil keputusan yang menempatkan mereka”(Rossi dan Lorenzo) kembali bersama-sama. Kami tidak ingin membuat kesulitan dalam keseimbangan tim,” jelasnya.
Jarvis sendiri mengaku senang bagaimana Lorenzo dan Rossi bisa bekerjasama secara profesional demi perkembangan Yamaha. Dia juga mengungkapkan bahwa, keduanya kini tak ragu berbagi informasi untuk masukan kepada tim.
“Dari hari pertama kami tidak mengalami masalah apa pun dan mereka bekerjasama dengan baik. Mereka tidak akan menjadi teman karena mereka dalam persaingan sejak beberapa tahun lalu, dan budaya mereka juga berbeda,” terang Jarvis.
“Tetapi dalam hal fokus, profesionalisme keduanya benar-benar didedikasikan untuk pekerjaan dan keduanya telah menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan keuntungan dari input masing-masing,” tuntasnya.