Jonas Rivanno, lelaki yang mempermainkan keyakinannya, sempat jadi mualaf untuk kemudian murtad lagi, dan pernah menikah secara Islam yang kemudian digugat pembatalannya oleh Asmirandah, diisyaratkan Muhamad Farmidji Zantman, atau dikenal dengan Anton Zantam, ayah Asmirandah sebagai lelaki pengecut.
Zantman, menyatakan Jonas Rivanno Watimena, yang menikahi anaknya sebagai seorang muslim, seharusnya berani mengambil risiko ketika memilih menjadi mualaf.
“Kalau mau masuk agama lain harus berani. Saya masuk Islam puluhan tahun lalu, ya saya harus berani dengan konsekuensinya,” kata pria yang bernama lahir Anton Zantman ini dalam sebuah wawancara di kediamannya..
Namun, ketika Vanno akhirnya menyatakan pernah menjadi mualaf dan kemudian kembali memeluk keyakinanya semula, Farmidji kecewa.
“Kami kecewa. Tapi, aku percaya, Asmirandah dan Vanno pasti ada jalan lain. Emang sakit, sakit sekali,” ucapnya.
Farmidji juga menyalahkan Andah dan Vanno. “Semua tergantung dia, aku percaya dia. Aku kecewa sama Vanno, aku percaya sama Asmirandah. Tapi, memang dua-duanya salah. Dari awal saya juga tidak setuju. Emang mereka sayang, saya mau dia bahagia,” tuturnya.
Rasa sesal juga dialami oleh Farmidji dan istrinya. “Menangis, aku juga nangis. Tapi, ya aku harus kuat. Biarkan mereka nangis duluan, aku belakangan. Tiap, shalat Jumat aku nangis,” ucapnya lagi.
Zantman, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap lelaki yang menikah dengan putrinya.. Saya ditipu tertipu dengan pernyataan Vanno yang mengaku pernah mualaf lalu kembali memeluk agama semula.
“Kecewa dong pasti, saya ditipu. Keluarga dia juga ditipu,” kata pria yang bernama lahir Anton Zantman.
Farmidji, yang menyaksikan Vanno menjadi mualaf, mengaku tak bisa menerima sikap menantunya. “Saya kecewa saja, tapi kalau mereka bahagia, silakan,” keluh Farmidji.
Farmidji merasa bersalah pula merestui Andah memilih Vanno. “Jalan saya memang salah, tapi gimana. Dua puluh empat tahun saya mendidik Andah, sudah semua keputusan dia. Jujur, saya juga salah, terima permintaan Asmirandah, terima lamaran dia. Dari awal saya juga tidak setuju,” tutur Farmidji.