Setelah absen cukupo lama di layar lebar, aktris seksi yang juga seorang penyanyi Jennifer Lopez akan kembali
Ia akan beraksi di layar lebar.
Dan ia disebut akan berperan sebagai penari telanjang dalam film Hustlers.
Melansir The Hollywood Reporter, Lopez telah meneken kontrak untuk membintangi film Hustlers. Film itu akan digarap oleh rumah produksi Annapurna Pictures
Cerita Hustlers diadaptasi dari tulisan di majalah New York bertajuk Hustlers at Scores yang rilis tiga tahun lalu.
Isinya didasarkan pada kejadian nyata, tentang mantan penari telanjang yang merancang pencurian puluhan ribu dolar dari klien mereka dari Wall Street.
Salah satu mantan penari telanjang itulah yang diperankan Lopez. Karakternya akan menjadi pemimpin kelompok wanita yang ambisius dalam melancarkan misi pencurian itu.
Kursi sutradara dan penulis akan dihuni oleh Lorene Scafaria.
Scafaria menulis naskah Hustlers dengan latar waktu tahun dua ribu di New York setelah krisis keuangan.
Cerita Hustlers mengeksplorasi biaya yang dibutuhkan para penari telanjang yang bergantung pada klien mereka.
“Film ini menampilkan empati pada wanita dan pria, gender dalam kehidupan kita, apa yang kita hargai, nilai-nilai yang diturunkan pada kita dalam setiap film, acara TV dan setiap sudut kehidupan budaya,” kata Scafaria.
Ia mencontohkan, anggapan bahwa pria dinilai berdasarkan nominal rekening bank mereka. Sementara wanita dihargai melalui bentuk wajah, tubuh dan kecantikannya.
“Dari sana lah film ini berasal. Aturan klub adalah aturan dunia,” tutur Scafaria lagi.
Ia lantas berpikir, tidak ada artis lain yang dapat mewujudkan karakter penari telanjang tersebut selain Lopez. Karakternya dinamis dengan kerumitan, kemanusiaan dan kecerdasan.
“Karakter itu selalu dia, dia Jennifer Lopez,” kata Scafaria menegaskan, dikutip dari The Hollywood Reporter.
Jennifer Lopez ternyata juga pernah mengalami sendiri pelecehan seksual di Hollywood.
Baru-baru ini ia mengungkapkan bagaimana rasanya para pria memanfaatkan kekuatan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari perempuan pelaku industri hiburan.
JLo mengungkapkan ceritanya dalam wawancara dengan Harper’s Bazaar. Namun, penyanyi dan aktris itu menuturkan, ia tak mengalami pelecehan seperti perempuan lain.
“Tapi apakah saya pernah diminta seorang sutradara untuk melepas busana dan memperlihatkan payudara saya? Ya, pernah. Tapi apakah saya melakukannya? Tidak,” ia menegaskan.
JLo mengaku, ia sangat ketakutan saat memutuskan untuk melawan sutradara yang melecehkannya itu. Ia teringat, jantungnya berdetak sangat kencang karena ia bisa kehilangan kesempatannya main film jika menolak permintaan sutradara itu.
Perwakilan JLo mengonfirmasi cerita itu
Katanya, insiden itu terjadi saat awal-awal Jlo terjun ke dunia film. Meski begitu, JLo menolak menyebutkan nama sutradara itu. Ia sadar akan konsekuensi yang bisa terjadi saat memutuskan melawan.
“Tapi saya berpikir sesuatu dalam diri saya seperti merasakan, ‘Tidak, kita tidak akan melakukannya,'” ujar sosok yang vokal soal gerakan Time’s Up itu mengungkapkan.
Time’s Up merupakan gerakan menggalang dana untuk mendukung perempuan-perempuan korban pelecehan seksual. Sejauh ini, dana yang sudah dikumpulkan sebanyak dua puluh satu juta dollar
Isu pelecehan seksual masih bergaung terutama di Hollywood, setelah produser besar Harvey Weinstein kedapatan melecehkan banyak perempuan, termasuk aktris besar seperti Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow selama berdekade-dekade. Banyak aktris angkat suara.
Isu yang sama merasuk ke berbagai ajang penghargaan di Hollywood, baik film maupun musik.