“Saya berharap masyarakat, dunia, akan mengerti bahwa mereka hanya melihat kami sebagai sebuah pasangan yang sedang jatuh cinta, karena saya tak ingin bangun setiap hari dan diidentifikasi sebagai apa pun selain yang saya selama ini jalani,” kata Meghan dalam dokumenter terbaru tentang mereka, Harry & Meghan: An African Journey.
“Ini hanya, saya Meghan dan saya telah menikahi pria luar biasa ini dan bagi saya ini hanya bagian dari kisah cinta kami,” lanjutnya.
Dokumenter itu tayang pertama kali pada Minggu waktu Inggris Raya dan dijadwalkan bakal tayang di Amerika Serikat pada Rabu.
Bukan hanya soal harapan atas pandangan orang lain kepada mereka, Meghan dan Pangeran Harry juga curhat soal banyak berita negatif yang telah melukai perasaan mereka.
“Dengar, bagian dari pekerjaan ini dan bagian dari pekerjaan apa pun, seperti semua orang, berarti menempatkan wajah berani dan ramah setiap waktu,” kata Pangeran Harry.
“Namun sekali lagi, bagi saya dan istri saya, tentu saja, ada banyak berita yang menyakitkan, terutama ketika sebagian besar tidaklah benar,” lanjutnya.
Meghan juga menimpali Harry. Apalagi, dirinya menjadi bulan-bulanan berita tabloid soal kehidupan dan konflik dirinya dengan sang ayah, Thomas. Bukan hanya itu, ketika Meghan Markle hamil pun, ia masih jadi bahan gunjingan.
“Wanita mana pun, terutama ketika mereka hamil, itu amat rapuh, dan sehingga membuat situasinya amat menantang. Dan kemudian ketika melahirkan, kalian tau lah. Dan terutama sebagai seorang wanita, [beban] itu amatlah banyak,” kata Meghan.
Diberitakan People, dokumenter itu dibuat ketika Pangeran Harry dan Meghan Markle melakukan tur privat di Afrika, mengeksplorasi kehidupan mereka sebagai orang tua baru.
Mereka juga membawa bayi Archie yang saat itu berusia lima bulan.
Pangeran Harry sebelumnya mengambil langkah hukum menuntut Associated Newspaper pada 1 Oktober lalu. Ia menyebut langkah itu sudah dipikirkan selama berbulan-bulan.
“Sebagai pasangan, kami percaya dalam kebebasan media dan objektivitas, pemberitaan yang jujur. Kami menganggapnya sebagai landasan demokrasi dan dalam kondisi dunia seperti ini, dalam segala level, kami tidak pernah membutuhkan media yang bertanggung jawab lebih banyak,” kata Pangeran Harry dalam pernyataannya.
“Sayangnya, istri saya telah menjadi salah satu korban terbaru dari media tabloid Inggris yang melakukan kampanye terhadap orang-orang, tanpa memikirkan konsekuensinya,” lanjutnya.
“Sebuah kampanye yang meningkat selama setahun terakhir, melalui kehamilannya, dan ketika membesarkan anak kami yang baru lahir,” kata Pangeran Harry.
Langkah itu dilakukan tiga hari setelah Pangeran Harry dan Meghan melayangkan tuntutan atas pelanggaran privasi terhadap The Mail on Sunday. Pelanggaran itu dilakukan karena penerbitan surat pribadi yang menurut pengacaranya telah melanggar hukum.