Apakah Anda seorang wanita?
Dan apakah Anda tidur memakai bra?
Kalau iya, berarti Anda termasuk wanita yang percaya dengan bra akan bias membuat payudara kencang.
Nah, pesohor Marilyn Monroe semasa hidupnya juga biasa menggunakan bra saat tidur karena keyakinan yang sama.
Namun, apakah anggapan tersebut benar?
Founder London Doctor Clinic, Dr Seth Rankin menjelaskan, apakah tidur tanpa bra memang berdampak pada bentuk dan tekstur payudara.
” Payudara mengendur memang tak terhindarkan seiring bertambahnya usia wanita.” “Sebab jaringan penghubung yang nenyangga payudara terus menerus berkurang elastisitasnya,” kata Dr Rankin kepada Cosmopolitan.
Ia menambahkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan payudara mengendur. Antara lain, kehamilan, menyusui, faktor genetis, merokok, pengurangan atau penaikkan berat badan drastis, serta aktivitas intensitas tinggi.
Akibat banyaknya faktor tersebut, maka sulit untuk mengukur efek penggunaan bra saat tidur.
Namun, bukan berarti tidak ada pula dampaknya.
Sains menjelaskan, payudara yang nengendur tertarik ke bagian bawah mengikuti gravitasi karena massa dari payudara. Itulah kenapa payudara yang lebih besar cenderung lebih kendur, karena lebih banyaknya lemak di dalam jaringan.
Sementara telentang, efek gravitasi tersebut mendorong jaringan ke arah dada, bukan justru membuatnya tergantung ke arah kaki.
“Jadi, menggunakan bra di tempat tidur cenderung berlebihan, karena payudara secara alami akan tertekan kembali ke arah dada,” ujar Dr. Rankin.
Dengan logika gravitasi tersebut, payudara akan terhindar dari pengenduran dalam jangka waktu lama. Terlepas dari menggunakan bra atau tidak.
Dibutuhkan waktu tidur lebih dari tujuh hingga delapan jam sehari untuk membuatnya lebih bertahan.
Namun, siapa yang tidur hingga dua puluh jam dalam sehari hanya untuk memastikan payudara tetap tegak meski memasuki masa menopause?
Sementara itu, dampak menggunakan bra setiap saat termasuk pada waktu tidur akan membuat kulit tidak memiliki kesempatan untuk recovery.
Di samping payudara itu sendiri, ada bagian lainnya di area dada, seperti otot ke pembuluh darah, dan nodus limfa ke syaraf. Jika bra terlalu ketat, maka aliran darah akan terhalang.
Sama seperti sistem getah bening. Bra yang terlalu ketat akan menghalangi aliran limfa ke bagian-bagian penting nodus limfa seperti dada dan ketiak.
Sehingga fungsi vital sistem tersebut terhalang, yakni untuk membuang racun dalam tubuh. Jadi, akan lebih baik tak mengenakan bra saat tidur.
Sebab, payudara yang akan mengendur bukan akibat dari tidak mengenakan bra.
Sebelumnya para peniliti menyarankan Anda menggunakan pakaian longgar atau bahkan tidak mengenakan pakaian sama sekali, sehingga dapat mempercepat kinerja tubuh dalam proses perbaikan.
Selama tidur, tubuh Anda akan bersandar otot. Tetapi ada proses-proses penting lainnya yang terjadi pada tubuh ketika kita tidur.
Selama tidur tubuh diperbaiki dan detoksifikasi Tidur juga memberikan kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon imunitas
Bagi wanita, lebih baik bra Anda dilepas saat Anda tidur. Wanita yang ingin menghindari kanker payudara harus mengenakan bra dalam waktu sesingkat mungkin dan sebaiknya kurang dari 1dua belas am per hari.
“Waktu terbaik untuk beristirahat bagi payudara adalah saat tidur tanpa bra. Jangan pernah tidur dengan bra, “kata Soma Grismaijer peneliti Australia.
Menggunakan bra terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara,sehingga meningkatkan hormon prolaktin lebih tinggi.
Hal ini dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara.
Selain itu, dengan menggunakan bra seringkali atau memakai bra yang terlalu ketat sangat berbahaya bagi kesehatan karena juga dapat membatasi aliran getah bening pada payudara.
Biasanya, cairan getah bening mencuci bahan limbah dan racun lainnya, dan juga menghapusnya dari payudara.
Sementara itu, bagi Kaum Adam harus menggunakan pakaian longgar atau tidak memakainya sama sekali.
Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi testis untuk mengurangi temperatur yang akan tetap menjaga kualitas sperma.
Organ reproduksi jantan di luar tubuh, sehingga sangat dipengaruhi oleh kondisi dan pakaian di sekitarnya.
Jika seorang pria memakai celana ketat atau pakaian terlalu lama, dapat meningkatkan suhu di sekitar organ reproduksi dan tentunya akan mempengaruhi produksi sperma.
Testis tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali suhu dingin dari bagian tubuh lainnya..
Ketika produksi terganggu, maka dampak negatif dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Hal ini dapat menurunkan jumlah sperma, sehingga sperma mati dan mempengaruhi morfologi sperma sendiri.
Selain itu, tidur tanpa mengenakan pakaian memungkinkan udara menjadi meratasehingga panas tubuh bisa terdistribusi dengan baik.Hal ini akan melancarkan sistem peredaran darah tubuh.
Tidur dengan mengenakan pakaian dapat membatasi aliran udara di kulit dan mengganggu penguapan keringat, terutama di bagian intim baik perempuan dan laki-laki.