“Mr P” loyo?
Disfungsi ereksi?
Kalau jawaban iya, maka bersiap-siaplah untuk kematian dini.
Wahh…
Ya, iya!!
Paling tidak itulah yang ditulis oleh media terkenal Inggris “daily mail,” Senin, 04 Januari 2016, dalam rubrik “health and sex”nya.
Tulisan “daily mail” itu dikutip dari hasil penelitian terbaru dari Universitas Mississippi mengungkapkan, pria dengan disfungsi ereksi akan lebih berisiko tujuh puluh persen mengalami kematian dini.
Ahli urologi dari Southern Illinois University School of Medicine, dokter Tobias Köhler mengatakan, akibat paling umum dari “Mr P” yang loyo adalah penyakit jantung.
Mereka lebih berisiko terkena serangan jantung.
Köhler menjelaskan, disfungsi ereksi disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke penis.
Pemicunya antara lain, pola makan buruk, kurang olahraga, merokok, genetik, dan faktor usia.
Sama halnya seperti penis, aliran darah ke jantung juga tidak lancar sehingga menyebabkan terjadinya sumbatan di pembuluh darah jantung. Untuk itu, jika mengalami disfungsi ereksi, segeralah berobat ke dokter.
Kebanyakan pria malu berkunjung ke dokter untuk menceritakan masalahnya. Padahal, disfungsi ereksi bisa diatasi.
Biasanya, Anda akan diminta menjalankan pola makan sehat dan olahraga, serta diberikan obat viagra.
Mengatasi disfungsi ereksi akan menyelamatkan kehidupan seks dan kesehatan Anda.
Dan kebanyakan pria hanya mengkhawatirkan kehidupan seksnya ketika mengalami disfungsi ereksi atau penis yang loyo karena tidak mampu ereksi maupun mempertahankan ereksi.
Padahal, disfungsi ereksi juga mempengaruhi kesehatan seorang pria.
Untuk Anda tahu, delapan belasjuta pria di Amerika Serikat tengah mengalami kondisi serupa.
Tim peneliti dari University of Massissippi mengatakan bahwa disfungsi ereksi juga merupakan satu penanda dari risiko kardivaskular pada tubuh.
Beberapa pria dengan disfungsi ereksi berpotensi dirawat karena komplikasi, seperti penyakit kardivaskular, hipertensi, diabetes, obesitas
Peneliti mengungkapkan hampir dua bpuluh persen pria di bawah usia empat puluh tahun menderita disfungsi ereksi.
Tim peneliti memeriksa mereka yang berpartisipasi dalam Kesehatan Nasional dan Survei Pemeriksaan Gizi.
Studi ini mengatakan, “Bagaimanapun temuan ini harus ditafsirkan secara hati-hati “.
Faktanya, memang banyak pria mengalami DE karena kesehatan jantung yang buruk memiliki masalah jantung mengancam jiwa seperti serangan jantung dalam lima tahun ke depan, kata Dr Köhler.
“Pembuluh darah yang membawa darah ke Mr P sangat kecil, hanya satu sampai dua milimeter, sehingga mereka dapat mudah tersumbat,” kata Dr. Köhler, seperti dikutip dari Menshealth.
Jika plak mulai terbentuk, akibat faktor kurang olahraga, merokok, usia, atau genetik, maka aliran darah ke Mr P bisa tersumbat sewaktu-waktu, kata Dr Köhler. Masalah penyumbatan ini dapat membuat ereksi bermasalah.
Fatalnya, pembuluh darah yang lebih besar juga akan terkena dampaknya jika plak terus membangun.
Hal ini akan memicu masalah seperti ketika sumbatan terjadi pada pembuluh darah dari dan ke jantung Anda, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau kematian mendadak.
“Itulah mengapa Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter bila menemui masalah DE. Periksa ke dokter jika Anda sudah tidak mampu lagi mempertahankan “kekerasan” ereksi secara konsisten, selama tiga bulan,” pesan Dr Köhler.
Jika arteri yang tersumbat diketahui sebagai pelakunya, perbaikan diet dan olahraga rutin dapat membalikkan kerusakan dan membuat Mr P Anda kembali berfungsi, lanjutnya.