Inilah salah satu sudut dari sebuah rumah yang ditata dengan gaya “swedia.”
Bosan dengan penataan rumah dengan gaya gothic, medeterinian, atau espanola? Tak ada salahnya untuk mencoba penataan rumah gaya “swedia.” Sebuah gaya yang “simple” dan tak banyak “semak” di sudut-sudutnya yang menggerogoti ruang.
Penataan rumah dengan gaya “sedia” kini menjadi tren baru di kalangan pesohor dunia dan telah menjalar menjadi mode di banyak negara. Mungkin, tak ada salahnya, kalau mau bertanya kepada keluarga Gubernur Aceh Zaini Abdullah, atau Malik Mahmud, bagaimana mengemas penataan ruang yang khas :”swedia.”
Mereka ini, Zaini dan Mahmud, yang kini jadi petinggi Aceh, lama bermukim di “swedia,” dan pernah menjadi warga negara di sana untuk masa belasan tahun. Mungkin juga, mereka, secara keluarga pernah menata rumahnya, walau pun berbentuk flat dengan gaya lokal sana.
Terlepas dari itu, Rhonda Eleish dan Edie Van Breems dari perusahaan desain dan galeri Eleish Van Breems asal Connecticut, seperti dikutip oleh situs “huffingtonpost,com,” mengatakan bahwa kualitas kedamaian, ketenangan, dan rasa nyaman secara harafiah meresap dalam lingkungan berdesain khas Swedia.
Baik Eleish maupun Edie, adalah merupakan pengarang Reflections on Swedish Interiors yang cukup mumpuni bicara soal desain tersebut.
Seperti ditulis ”Huffington Post,” cara pertama membuat dekorasi ruangan bergaya khas Swedia adalah menggunakan warna-warna berani namun lembut. Anda bisa menggunakan warna tersebut pada cat dinding dan tekstil di ruangan yang Anda inginkan.
Penggunaan warna-warna seperti itu sudah digunakan secara turun-temurun di Swedia. Bahkan, hingga saat ini cara itu masih digunakan untuk memberikan tampilan terang dan menyenangkan, terutama untuk membuat musim dingin terasa lebih ceria.
Kedua, Anda bisa memanfaatkan perpaduan apik antara bentuk dan fungsi. Tampaknya, orang-orang Swedia sangat menyukai tembikar. Ketertarikan istimewa kepada aksesoris kerajinan tersebut, seperti dikutip Huffington Post, berasal dari penghormataan atas keindahan dan fungsi.
Jadi, tak ada salahnya memanfaatkan tembikar sebagai aksen cantik di rumah Anda.
Selain keindahan, alam juga mendapat tempat khusus di hati orang Swedia. Maka itu, membawa masuk sedikit bagian dari alam ke dalam rumah juga mampu menjadi strategi yang tepat.
Bawa elemen alam ke dalam rumah, misalnya dengan cara menggunakan perabot kayu serta membawa masuk tanaman hidup untuk menyegarkan rumah.
Namun, meski didorong untuk menggunakan warna-warna terang dalam nuansa lembut, Anda juga sebaiknya menahan diri dan mendahulukan fungsi. Anda perlu mengendalikan jumlah dekorasi di dalam rumah, namun tonjolkan fungsi dan kesempurnaan garis.
“Pengendalian dekorasi, fungsi, dan kesempurnaan garis merupakan inti dari filosofi desain Swedia,” ujar sebuah artikel di Huffington Post.
Terakhir, dekatkan diri Anda pada ruang tempat Anda berada. Rumah ala orang Swedia umumnya sangat personal. Mereka biasa memadukan barang-barang turun-temurun dengan barang modern, khas desain masa kini. Karena itu, jangan ragu melakukan hal serupa di rumah Anda!