Rangsangan seksual dan gairah seksual pada dasarnya adalah kedua hal yang berbeda.
Ada beberapa hal juga yang dapat memengaruhi gairah serta rangsangan seksual seseorang.
Rangsangan seksual adalah kemampuan tubuh untuk merespon sentuhan, ciuman, rangsangan, dan stimulasi seksual.
Untuk pria, yang dimaksud terangsang adalah ketika penis bisa ereksi maksimal. Sedangkan pada wanita, vaginanya menjadi basah oleh cairan pelumas alami yang diproduksi tubuh.
Kemampuan tubuh merespon rangsangan seksual bisa menurun akibat dipengaruhi beberapa hal. Penyebab paling sering adalah berkurangnya jumlah cairan vagina untuk wanita akibat perubahan hormon atau penyakit lain seperti diabetes pada pria.
Untuk wanita, jika cairan vagina mulai menurun produksinya, biasanya ini disebabkan oleh menopause. Untuk mengatasinya, biasanya dokter akan menganjurkan terapi hormon.
Meskipun ini adalah terapi obat, tapi baru-baru ini beberapa penelitian mengatakan bahwa terapi hormon untuk orang dengan menopause ini bisa berisiko, salah satunya adalah risiko kanker.
Sedangkan pada pria, berubahnya hormon dalam tubuh juga bisa memengaruhi rangsangan seksual. Menurunnya hormon testosteron pada pria yang diproduksi oleh testis bisa menurunkan kekuatan otot, massa tulang, serta berkurangnya produksi sperma.
Stres, mengonsumsi obat-obatan, atau memiliki penyakit yang menyebabkan ereksi jadi tidak maksimal atau impoten juga bisa bikin kemampuan rangsangan seks pria menurun.
Untuk meningkatkannya, Anda bisa mulai mencoba memperbaiki pola makan, olahraga teratur, cukup tidur, mengelola stres, dan berhenti merokok.
Lalu, coba konsultasi dengan dokter untuk mengganti obat-obatan bila mulai kurang terangsang saat berhubungan intim karena obat yang Anda minum.
Selain itu, Anda dan pasangan juga bisa melakukan konseling ke dokter atau terapis seks untuk menemukan cara bagaimana mengembalikan kehidupan seks yang maksimal dengan pasangan.
Gairah seksual adalah dorongan atau hasrat untuk melakukan aktivitas seksual. Baik melalui masturbasi atau seks dengan pasangan. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan gairah atau hasrat seks rendah, salah satunya adalah masalah pada kondisi tubuh.
Hilangnya gairah seksual dalam istilah medis juga dikenal sebagai hypoactive sexual desire disorder (HSDD). Kondisi ini rupanya sering dialami oleh wanita.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa hampir sepertiga wanita berusia 18 hingga 59 kehilangan gairah seksual mereka. Hilangnya keinginan wanita dalam berhubungan seksual ini umumnya disebabkan oleh gabungan dari faktor mental dan fisik.
FDA, yaitu Badan POM di Amerika Serikat baru-baru ini menyetujui penggunaan flibanserin untuk mengatasi gairah seks yang rendah pada wanita.
Filbansering atau viagra wanita adalah obat yang harus diminum tiap hari. Namun, meski disetujui dan dijual bebas, obat ini harus digunakan di dalam pengawasan dan resep dokter agar tidak berisiko.
Faktor lain yang bisa memengaruhi gairah seks wanita jadi menurun adalah karena adanya rasa malu dan trauma. Di mana ini bisa didapat dari pengalaman pelecehan seksual contohnya.
Karena ini bisa mengganggu fungsi seksual wanita saat dewasa dan dapat memengaruhi satu atau lebih fase siklus respon seksual, konseling pernikahan, atau terapi seks mungkin bisa membantu mengatasi masalah seksual wanita.
Pria yang hasrat seksnya rendah bisa disebabkan oleh gabungan faktor biologis, pribadi dan hubungannya dengan pasangan.
Seringnya lagi, kondisi pria dengan dengan kadar testosteron yang rendah juga dapat membuat keinginan untuk berhubungan seks menurun.
Sama halnya dengan wanita, menggunakan obat-obatan resep seperti antidepresan dan obat-obatan tekanan darah juga bisa menurunkan kadar testosteron. Penggunaan alkohol atau ganja juga dapat membuat pria malas
Mengetahui perbedaan gairah dan rangsangan seksual bisa membantu Anda mencari akar masalah yang Anda hadapi.
Misalnya Anda akhir-akhir ini jarang berhubungan intim dengan pasangan, tapi tidak yakin apa sebabnya. Nah, penting bagi Anda untuk mengetahui di mana masalahnya, gairah atau rangsangan seksual Anda.
Kalau yang bermasalah adalah rangsangan seksual Anda, Anda mungkin tetap punya hasrat untuk bercinta atau bermasturbasi.
Namun, ketika Anda berhubungan intim, Anda tidak bisa terangsang sebagaimana mestinya.
Misalnya vagina tetap kering atau penis tidak bisa ereksi (impoten) meskipun sudah melakukan pemanasan alias foreplay yang panas.
Kebalikannya, kalau yang bermasalah adalah gairah seksual Anda, berarti tubuh Anda bisa dengan mudah merasakan dan merespon rangsangan yang diterima. Hanya saja Anda merasa tidak minat untuk melakukan aktivitas seksual apa pun.