Kadang orang yang suka bohong berpikir kalau mereka tampak keren dengan isi bualan mereka di hadapan orang lain.
Tak jarang juga berbohong adalah tanda mereka tidak dapat menerima diri mereka yang sebenarnya.
Kalau dipikir-pikir, berbohong memang akan bikin Anda tenang dan nyaman sesaat. Namun, efek jangka panjangnya bisa membahayakan kepribadian Anda, lho!
Dari yang awalnya hanya berbohong sedikit-sedikit, Anda bisa dicap sebagai orang yang tidak jujur dan tidak bisa dipercaya. Lalu, bagaimana caranya agar bisa berhenti berbohong?
Berbohong adalah hal yang bisa terjadi begitu saja, entah karena Anda punya niat baik atau buruk. Namun, berbohong itu bisa jadi candu, hampir sama seperti efek penyalahgunaan zat adiktif.
Lalu kenapa orang-orang suka bohong? Alasan klasiknya bisa yaitu untuk melindungi suatu rahasia yang dimiliki.
Kadang orang juga berbohong sebagai salah satu upaya keluar dari masalah yang membuatnya repot. Kebohongan rupanya dianggap sebagai jalan pintas.
Selanjutnya, berbohong juga dilakukan agar orang tersebut terhindar dari kritik yang ujungnya bisa membuat dirinya malu dan bahkan merasa bersalah.
Akhirnya berbohong akan berubah menjadi kebiasaan seseorang. Pasalnya, setiap orang hidupnya tidak serta merta aman dan nyaman selalu dari masalah atau kritikan.
Menemui konflik adalah hal yang alamiah dan tidak bisa dihindari lagi. Karena itu, semakin lama Anda berbohong, semakin susah Anda berhenti berbohong, semakin mengerikan dan berisiko juga hidup Anda.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kebohongan punya alasan dan maksud tersendiri. Nah, mungkin saja Anda punya maksud dan tujuan tersendiri atas dasar kebohongan yang Anda lontarkan. Apa yang sedang Anda sembunyikan? Adakah cara untuk mengatakan hal yang sebenarnya?
Pasalnya, semua pecandu dusta akan merasa kalau hanya berbohonglah yang bisa menutupi diri mereka dari semua yang berbau negatif.
Namun sayangnya, semakin mereka menutupi kecanduan mereka, semakin parah pula kepalsuan hidup mereka. Karena ujung-ujungnya, semua hal, ucapan dan perbuatan yang Anda lakukan akan berujung kepada kebohongan.
Biasanya ketika dihadapkan dengan situasi yang rumit, kata hati Anda sudah punya pendapatnya sendiri. Coba pikirkan, setiap orang pasti tahu kalau bohong itu salah.
Namun, karena takut akan konsekuensi yang mungkin terjadi, Anda pun mengabaikan kata hati Anda untuk berkata jujur dan lebih memilih untuk bohong. Karena itu, mulailah untuk lebih peka mendengarkan kata hati Anda.
Bisa dimulai dengan contoh kecil, seperti ketika Anda dimintai pendapat bagus atau tidaknya baju yang teman atau kekasih Anda kenakan.
Jika menurut pikiran atau selera Anda memang tidak bagus atau jelek, katakan saja demikian.
Meskipun hal itu bisa membuat canggung Anda dan orang lain setelahnya, hal itu dirasa bagus untuk mulai melatih kebiaasan berbohong. Abaikan rasa “tidak enak” atau sungkan untuk mengatakan hal yang tidak sesuai dengan pikiran Anda.
Namun, jujur dan menyakiti perasaan lain itu bukan hal yang sama, lho. Anda juga harus bijak memilih kata-kata agar kejujuran Anda tidak menjadi bumerang.
Mendengarkan kata hati belum tentu membuat Anda jadi orang yang paling jujur sedunia. Pastinya masih ada beberapa kebohongan kecil atau besar yang tidak sengaja Anda buat dan ucapkan ke orang lain.
Hal yang perlu dilakukan di sini adalah berlatih lagi. Kali ini, cobalah untuk mengaku sehabis Anda berbohong.
Misalnya dengan curhat ke sahabat bahwa tadi Anda habis berbohong pada orangtua.
Setidaknya, Anda bisa menjadi jauh lebih jujur kepada orang-orang terdekat meskipun masih suka berbohong, dan nyatanya mengaku itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Dengan mengakui kesalahan dan curhat, Anda pun jadi bisa lebih memahami pola pikir Anda sendiri. Anda jadi bisa bercermin, mengapa tadi berbohong dan apa yang akan terjadi kalau kebohongan Anda diketahui orang.
Seringnya, berbohong itu muncul saat Anda mengalami situasi yang sulit dan terpojok. Untuk mengakalinya, cobalah sebisa mungkin untuk menghindari situasi-situasi yang bikin Anda terpaksa bohong.
Coba atur dan rencakanan sebaik mungkin hal yang akan Anda lakukan dan kerjakan agar terhindar dari kebiasaan mengada-ada.
Misalnya Anda harus menjemput pasangan pada pukul tujuh malam. Bersiap-siaplah jauh sebelum waktunya tiba. Jangan terlalu mepet sehingga Anda jadi terlambat dan akhirnya bohong pada pasangan dengan alasan jalanan macet.
Orang yang suka bohong biasanya pandai mengarang cerita. Saking pandainya, ceritanya begitu rumit dan panjang sampai-sampai kebohongannya tidak bisa direm lagi. Karena itu, mulai sekarang biasakan untuk menghemat kata-kata.
Kalau pekerjaan Anda belum selesai padahal sudah lewat deadline-nya, jangan banyak alasan. Cukup katakan Anda menyesal dan langkah apa yang akan diambil saat ini untuk menyelesaikan masalahnya.
Bila atasan atau anggota tim Anda menegur panjang lebar, usahakan untuk diam saja. Jangan berkelit membela diri karena Anda akan semakin tergoda untuk bohong.