Minggu kemarin saya memutuskan ke sudirman. Dukuh atas. Kawasan stasiun yang jalannya bersambung ke thamrin. Orang jakarta menamakannya scbd-sudirman central business district
Yang hari-hari ini hebohnya ampuunn..
Ampun karena menjadi topik dan viral. Di media manstream dan medsos. Heboh dengan pilihan judul bergelemak-peak.
Heboh juga karena ditanggapi pejabat dengan kepentingan berbeda-beda. Ada menteri, ada pejabat kota. ada pengamat perkotaan, pengamat sosial.
Anda tahu sendirilah apa kepentingan mereka. Seperti kepentingan artis yang numpang cari panggung. Yang panggungnya hanya zebra cross. Lintasan penyeberangan.
Nama yang mereka sematkan dengan sumber heboh ini bisa citayam fashion week. Tren generasi konten. Tren remaja. Brand budaya local. Zebra cross week.
Entah apalagi. Suka-suka yang mengucapkannya yang kemudian disadur medsos.
Anda sendiri bisa memberi nama untuk heboh ini. Cari yang pas. Lantas sematkan dalam komentar di media sosial Anda. Apakah facebook, twiter atau insgram.
Untuk informasi sumir saya hanya bisa memberitahu tentang scbd yang di sudirman dan dukuh atas stasiun ka-er-el itu.
Scbd itu luas sekali. Empat puluh lima hektar. Ditandai dengan sebuah lot bangunan sebagai ikoniknya. Artha graha. Yang pemiliknya saya tahu orangnya. Tomy Winata.
Tomy yang terkenal sebagai orang kaya yang kenyal secara bisnis. Yang menyimpan banyak rahasia tentang sepak terjang bisnisnya. Bergaya bak preman klas atas. Dan membangun scbd.
Kawasan ini merupakan lokasi perkantoran elite. Memiliki hunian eksklusif. Pusat perbelanjaan modern, hingga hotel bintang lima.
Seorang kawan sesama jurnalis yang kemudian menjadi orang kaya tinggal di sebuah kondomonium scbd. Kalau lagi di jakarta ia sering menyapa saya, Yang sesekali dia undang sekadar kongkow di kedai kopi kenangan.
Pekerja kantoran di area bisnis itu dikenal selalu tampil modis dengan gaya necis Fashion item. Pekerja kantorannya lanyard dan ramai diperbincangkan warganet
Kedatangan saya kemarin ke kawasan elit ini tak ada hubungan dengan business.atau ajakan teman Saya kan bukan orang bisnis. Bukan orang kaya.
Saya datang hanya untuk membuktikan apa betul ada huru-hara di sana. Yang hebohnya ampunnn itu… Di media sosial.
Heboh karena nama baru yang disandangnya. Sudirman-citayam-bojonggede-depok.
Heboh ketika invasi fashion anak kampung seperi Eka Satria Putra nama alias bonge bak artis papan atas Nama bonge yang disandang Eka Satria, diambil dari singkatan bojonggede,daerah asalnya.
Ketenaran bonge tak ketulungan hingga hari kemarin usai Baim Wong lewat istrinya Paula Verhoven memberi sangu sebesar lima ratus juta rupiah untuk kelanjutan kontennya.
Sebelum jadi viral keseharian bonge adalah nongkrong di area sudirman. Bersama teman-temannya dan membuat konten sehingga ia mendapatkan gelar ‘penguasa sudirman’.
Gaya bonge kerap berbalut jaket hoodie bermotif artistik dengan rambut emo mullet sebagai ciri khas pribadinya.
Cara berbusana bonge di berbagai konten sering menjadi inspirasi produser video. Jalan bonge menuju ekspos ke publik penuh liku Salah satunya lewat kisah cintanya yang romantis.
Bonge sendiri adalah remaja putus sekolah. Drop out ketika kelas tiga sekolah dasar.
Meskipun putus sekolah, Bonge bermimpi untuk kuliah dan mengambil kejar paket agar bisa masuk perguruan tinggi.
Saya sendiri, di hari minggu itu sempat menyaksikan fashon week ala bonge yang outfit nyentrik Menyaksikan banyak orang berebut foto bareng dengannya.
Dari kesaksian yang saya lihat dia banyak dicari untuk dijadikan sebagai konten creator. Agar mereka bisa satu frame dengannya.
Dari seorang pengunjung yang saya kenal di sore itu diberitahu kalau sibonge tinggal di cilebuet, bogor. Rumahnya cukup jauh dari stasion. Akses kerumahnya hanya bisa dengan jalan kaki atau naik motor.
Ah.. itu cuma bisikan pengunjung.
Selain itu fenomena bonge memberi akses bagi ‘citayam fashion week’ di dukuh atas itu seperti jamur di musim hujan. Pertunjukan jalanan yang bak catwalk di zebra cross berlanjut hingga tengah malam.
Ramai ampuunn…
Saya menyaksikan sendiri aksi sejak menjelang asar. Ketika itu hujan rintik-rintik. Tapi pengunjung terus berdatangan.
Fashion show di zebra cross dimonopoli para abege Mereka berpose menjajal catwalk di zebra cross.
Sebut saja salah satunya Aldi, remaja asal Parung, Bogor, yang mengaku sudah sering berkunjung ke Dukuh Atas. Dia rela jauh-jauh dari Bogor untuk berpose di zebra cross.
Aldi tidak keberatan dengan kondisi pengunjung dukuh atas yang ramai. Menurutnya, semua warga berhak menikmati fasilitas umum tersebut.
“Ya nggak kenapa-kenapa sih kan sama-sama nikmatin fasilitas. Cuma ya jadi lebih rame aja, apalagi kalau malam,” ucapnya.
Bukan hanya remaja citayam atau bojong gede saja yang memenuhi ruang umum ini. Tapi banyak remaja entah dari mana. Termasuk saya yang sudah gaek dan datang dari negeri ujong Donya sana
“Ya main aja ke sini karena lagi rame juga. Tadi sempet diajak foto bareng tapi kan saya bukan artis,” kata seorang remaja yang saya sapa.
Seorang pejabat jakarta malah gemas menyoroti fenomena kelompok abege ini nongkrong Ia bahkan mengancam membubarkan kegiatan para remaja itu jika melanggar aturan dan etika.
Dia mengatakan kegiatan nongkrong sampai larut malam dapat memicu munculnya kriminalitas.
Menyebut citayam yang kini berlabel “citayam fashion ween” saya teringat pernah ke sana dua pekan lalu. Kesana mengunjungi mengunjungi kakau sepupu. Bukan mengunjungi bonge atau roy. Remaja viral itu.
Desa citayam yang ramai diperbincangkan itu merupakan nama salah satu wilayah di pinggirankota depok. Berbatasan dengan kabupaten bogor.
Citayam adalah sebuah kampung yang bertetangga dengan kampung cipayung. Asal usul nama itu pun sampai saat ini belum diketahui secara pasti dan memiliki beberapa versi.V
Versi pertama menyebutkan bahwa citayam berasal dari dua suku kata, yakni ‘cit’ dari kata ‘peuncit’ dan ‘ayam’.
Dalam bahasa sunda, jika kedua kata tersebut digabung akan menjadi ‘pameuncit ayam’ atau pemotongan ayam ersi kedua menyebutkan katanya diambil dari nama ci atau cai yang berarti air. Jika kedua digabung berarti ‘sungai ayam’
Menurut peta tersebut, area kampung itu meliputi kampung bojong, pondok terong, rawa geni, dan tjitajam sendiri. Kemudian, kampung citayam dengan beberapa kampung lain yang berdekatan Jadilah desa citayam.
Entahlah… cerita dulu.
Kini citayam memang sedang on. Menjadi fashion week di scbd. Yang menurut kabar terakhir akan di gusur. Karena sudah diinvasi oleh banyak kepentingan. Kepentingan nampang. Seperti yang malam itu saya saksikan kehadiran Mayangsari.
Kalau Anda menjadi penonton silet atau insert atau entah apalah nama konten berita artis di televisi pasti tahu siapa Mayangsari. Yang diawal perkawinannya dengan Bambang Trihatmojo dituding sebagai pelakor.
Artis penyanyi asal Surabaya ini pernah harus bersembunyi dari kegaduhan media karena dianggap perusuh oleh klan cendana.Klan soeharto menganggapnya tukang kacau. Yang menyebabkan Bambang Tri menceraikan sang istri. Halimah.
Padahal halimah itu cantiknya Anda sendirilah yang tahu.
Saya melihat Mayangsari ingin menjadi sesuatu di scbd karena rumah tinggalnya nggak jauh dari lokasi itu. Menjadi sesuatu seperti Ely Sugigi yang nampang sehari sebelumnya..
Kini, ketika saya menulis tentang citayam fashion week hari ini, ia menjadi dilema. Dilema bagi Bonge dan Roy. Dilema pula bagi jakarta. Bahkan bagi Baim Wong yang menjadikannya sebagai brand di kontennya.
Lantas, pertanyaan, apakah Bonge dan Roy akan tergusur. “Kalau pun tergusur kami akan tetap eksis dengan konten yang menjadi ciri kami,” kata Bonge. Dan telah memilih lokasi alternatif untuk kiprahnya. Pantai indah kapuk.
“Invasi baru,” tambah Roy mengiyakan rencana Bonge itu.
Rancana baru setelah mereka diinvasi oleh aris papan atas dan pejabat papan atas.