Jerawat? Menjengkel. Lantas memencetnya.
Siapa yang pernah alpa dari itu. Jerawat, kejengkelan dan keenakan memencetnya.
Masalah jerawat tampaknya sepele tetapi rumit.
Jika dibiarkan, bekas jerawat akan membuat kulit rusak dan terlihat kusam. Jerawat telah menjadi masalah klasik yang sering mengusik kecantikan kulit, baik pria maupun wanita.
Berbagai macam cara untuk menghilangkan jerawat pun sering menjadi perhatian bagi orang yang mukanya dihinggapi oleh penyakit menyebalkan ini.
Tidak jarang karena cukup kesal, kita biasanya suka memencet jerawat. Tapi tahukah anda, cara menghilangkan jerawat dengan memencet-mencetnya bisa berdampak tidak baik bagi kulit?
Seorang ahli dermatologi YouBeauty Jeanine B. Downie, M.D., menjelaskan beberapa dampak buruk menghilangkan jerawat dengan cara dipencet.
Menghilangkan jerawat dengan memencet bisa menyebabkan kulit robek dan rentan infeksi. Jika dibiarkan, bekas jerawat akan semakin parah dan sulit disembuhkan. Penyebab jerawat sangat bervariasi dan kompleks.
Keturunan, hormon, dan stres berperan sebagai pemicu munculnya jerawat. Pada dasarnya, jerawat terbentuk ketika sebum atau minyak alami kulit terperangkap di bawah permukaan kulit.
Akhirnya, sebum bercampur dengan sel-sel kulit mati dan membentuk plak yang disebut komedo. Selain itu, sebum kemungkinan juga bereaksi dengan P. acnes, bakteri yang ditemukan dalam folikel rambut, yang bisa memicu peradangan.
Jerawat terutama bagi perempuan, tak terkecuali lelaki, bisa dianggap sebagai hal yang menjengkelkan. Tak sedikit pula yang hobi memencetnya.
Namun, sebaiknya obati jerawat dengan cara yang benar, bukan dengan dipencet, bila Anda tak ingin menanggung risikonya.
Memencet atau menekan hanya akan memperburuk peradangan yang terjadi pada jerawat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika, memencet jerawat hanya akan meningkatkan risiko timbulnya infeksi atau bahkan lebih parah dari itu. Sebaiknya jauhkan tangan Anda pada wajah saat sedang berjerawat.
Memencet akan memperparah jerawat. Bahkan, jika pun ada perbaikan maka sifatnya hanya sementara, menurut laporan Georgetown University Health Education Services.
Segera setelah dipencet, jerawat akan muncul kembali, biasanya disertai kemerahan atau iritasi. Bahkan iritasi dan peradangan meninggalkan bekas yang lebih lama dari jerawat itu sendiri.
Menurut Kidshealth, memencet jerawat membuat bakteri masuk lebih dalam ke kulit. Masuknya bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada pori-pori yang tersumbat, membuat daerah sekitar jerawat lebih memerah dan meradang.
Memencet permukaan jerawat juga dapat menyebabkan perdarahan. Ketika jerawat berdarah, pori-pori yang tersumbat akan terbuka dan rentan meninggalkan bakteri pada kulit.
Sel-sel darah putih kemudian akan memerangi bakteri yang menyerang, yang membuat pori-pori kembali tersumbat dan meradang.
Dengan munculnya pembengkakan dan darah kering, jerawat bahkan lebih terlihat daripada sebelumnya.
Menurut “Kidshealth, memencet jerawat dapat menyebabkan jaringan parut. Selain itu, melukai jaringan di sekitar pori-pori yang tersumbat dapat merusak kulit secara permanen dan meninggalkan bekas luka.
Untuk menghindari jaringan parut dan kerusakan kulit permanen, jangan pencet atau menekan jerawat. Hati-hati saat bercukur, hindari daerah yang berjerawat karena juga dapat mengakibatkan jaringan parut.
Bagaimana menghilangkan jerawat?
Untuk menghilangkan jerawat bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele. Hal ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Jika seseorang sudah dihinggapi jerawat sudah bisa dipastikan akan diikuti oleh flek-flek hitam bekas jerawat.
Salah satu cara menghilangkan jerawat adalah dengan lemon. Cara ini termasuk yang cukup mudah karena kKandungan asam sitrat, asam laktat dan glikolat pada jus lemon merupakan salah satu jenis Asam Alpha Hydroxy atau lebih sering disebut AHA. AHA ini sangat popular dan banyak digunakan dalam berbagai jenis kosmetik.
Saat ini telah banyak produk kosmetik yang menggunakan AHA sebagai bahan utama krim anti penuaan dini.
Bisa juga menghilangkan jerawat dengan lidah buaya. Cara ini terasa lebih nyaman di kulit dibandingkan dengan lemon.
Tanaman lidah buaya tidak hanya bermanfaat untuk menenangkan kulit meradang, namun bermanfaat juga untuk meningkatkan system kekebalan tubuh dan membantu meregenerasi jaringan sel yang rusak termasuk kulit.
Saat ini sudah banyak industri kosmetik yang menggunakan bahan dasar dari tanaman lidah buaya termasuk untuk bahan utama produk perawatan kulit. Anda sebaiknya menggunakan lidah buaya yang masih segar daripada harus membeli di toko.