Setelah bertahun-tahun bersama sejak lahir, kini tiba waktunya buah hati Anda pergi merantau mencari ilmu atau bekerja di tempat yang jauh.
Sekuat apapun perasaan orangtua, pasti ada perasaan cemas berpisah dan sedih.
Tak jarang perasaan cemas dan sedih ini jika dibiarkan berlarut-larut bisa membuat kesehatan Anda terganggu, seperti stres.
Memang butuh sedikit waktu untuk menetralisi perasaan cemas ini.
Namun, percayalah bahwa hal ini memang sulit di awal dan ada waktunya Anda bisa menghadapi menghadapi fase baru ini dengan hati lapang. Berikut cara-cara yang bisa Anda lakukan.
Cemas berpisah dengan anak ketika mereka merantau adalah hal yang wajar.
Di sisi lain, hal ini adalah sebagai penanda betapa sehatnya hubungan, dekat dan sayangnya Anda terhadap anak yang akan terpisah jarak dengan Anda.
Dengan demikian, Anda bisa membiarkan perasaan ini mengalir sampai mereda sendiri. Hal ini juga sebagai bagian dari naluri orangtua guna membuat keputusan yang lebih baik.
Memang benar adanya, bahwa Anda sudah bersama buah hati Anda sedari mereka lahir sampai saat ini.
Namun, tidak selamanya anak akan akan hidup bersama Anda, terlepas dari kehidupan baru yang akan ia tempuh atau nantinya anak Anda akan memiliki keluarga sendiri.
Tanamkan dalam benak Anda, kalau anak Anda akan mampu menghadapi dunia luar sendiri, dan mereka akan baik-baik saja.
Di suasana dan dunia yang baru, anak butuh penyesuaian yang tidak sebentar. Meski begitu, Anda juga tetap ingin komunikasi terbangun dan dilakukan sesering mungkin, bukan?
Disarankan untuk berkomunikasasi sewajarnya. Jangan terlalu sering menghubungi mereka terlalu berlebihan.
Karena nantinya anak akan merasa bosan dan di tempat yang baru ia pastinya punya kesibukkan sendiri yang harus dilakukan.
Buat sedikit jarak untuk memunculkan rasa rindu ketika bertemu antara Anda dan buah hati.
Ke mana pun anak merantau, rumah akan selalu menjadi tempat pertama yang membuatnya merasa aman dan dicintai.
Bukan cuma anak saja, orangtua pun harus benar-benar yakin akan hal ini.
Bagaimana cara memastikan agar anak tetap selalu merasa diterima dan dirindukan di rumah, meski terhalang jarak dan waktu?
Hadirlah bagi anak kapan pun ia membutuhkan Anda.
Anak Anda mungkin jarang menelepon atau memberi kabar, tetapi bila ia membutuhkan bantuan atau nasihat, secara naluriah anak akan mencari orangtuanya.
Inilah saat di mana Anda dan buah hati akan tetap merasa hangat dan mesra walau terpisah kota atau benua sekalipun.
Kehadiran orangtua tidak perlu berlebihan seperti mengunjungi anak setiap akhir pekan.
Bisa dengan mengirimkan pesan singkat nan sederhana setiap pagi, misalnya mengingatkannya untuk beribadah atau sarapan.
Selain itu, apabila si buah hati menghubungi Anda, sempatkan diri untuk berbicara dan mengobrol dengannya.
Meskipun itu di larut malam ketika anak baru saja pulang berkegiatan atau bekerja.
Tanyakan kabar anak, jangan malah sibuk mendikte anak untuk belajar lebih keras, merapikan kamar kosnya, atau menyuruhnya macam-macam.
Hal tersebut justru akan membuat anak malas menghubungi orangtua. Anda sendiri pun akan kehilangan kesempatan untuk benar-benar mendengar kabarnya.
Minimnya aktivitas hanya akan membuat pikiran Anda dihantui perasaan cemas berpisah dengan buah hati.
Untuk para orangtua yang sudah mulai bisa mengatur perasaan sedihnya, ada baiknya Anda juga melanjutkan hidup dengan menyibukkan diri.
Alihkan perasaan cemas Anda dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Contohnya dengan mengikuti kegiatan sosial, mengikuti kelas masak, atau bahkan berolahraga.
Di mana hal-hal seperti itu bisa bermanfaat untuk Anda dan anak ketika pulang nanti.
Tubuh yang sehat, ceria, sajian masakan yang lezat, bisa menjadi satu hal yang bisa anak Anda dapatkan ketika pulang ke rumah dan bertemu dengan orangtua.