Ngemil dan menonton televisi adalah perpaduan keasyikan. Menyenangkan, lho!! Tapi tak banyak orang yang menyadari kebiasaan ini bisa mencelakan. Loh? Tak percaya, tanyakan kepada para penikmat ngemil yang hobinya berada di depan televisi. Wah, bisa ribet jawabannya. Asyik.
Ngemil dan nonton televisi memang perpaduan yang menyenangkan. Tetapi jika dilakukan terlalu sering tentu akan mendatangkan alaram jarum timbangan yang terus bertambah. Tak percaya? Tanyakan saja kepada komunitas ngemil yang sering berasyik ria di depan televisi.
Tak jarang kita menyaksikan pemandangan yang asoi di ruang keluarga ketika penghuni rumah bergerombolan di depan televisi menyaksikan tontoanan sinetron sambil berebutan camilan bertoples-toples hingga tandas. Kebiasaan buruk? Entahlah. Tapi kebiasaan ini sangat sulit untuk dihilangkan.
Sebuah studi terbaru mengindikasikan bahwa orang akan lebih banyak makan di saat menghadapi sesuatu yang mengganggu perhatian, seperti menonton TV. Meskipun demikian, studi yang dimuat dalam jurnal “online PLoS ONE” masih membolehkan ngemil di depan televisi dengan solusi yang tepat. Menurut studi ini ada cara sederhana untuk memperlambat asupan makanan saat menghadapi situasi ini, yaitu dengan memperkecil porsi camilan Anda hingga ke jumlah minimal.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti asal Belanda ini melibatkan peserta yang diminta untuk mengonsumsi sup saat mereka menonton film animasi dalam durasi 15 menit. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pertama diberi sup dengan porsi kecil, kelompok kedua dengan porsi besar, sedangkan kelompok ketiga dibebaskan mengambil makanan sebanyak yang mereka inginkan, yang kemudian diestimasi jumlahnya.
Ketiga kelompok ini menunjukkan peningkatan jumlah konsumsi sup dengan distraksi film. Kelompok pertama yang diberi sup porsi kecil dapat mengonsumsi sup dalam jumlah kecil pula, 30 persen lebih sedikit dari kelompok lain. Sedangkan pada kelompok kedua, mereka menghabiskan sup mereka dengan mengira mereka baru makan jauh lebih sedikit dari sup dari mereka benar-benar telah dikonsumsi, kata peneliti yang dipimpin oleh Bolhuis Dieuwerke dari Universitas Wageningen.
“Mengambil makanan dengan porsi kecil dan memakannya dengan waktu yang lama mungkin dapat memuaskan perasaan kenyang lebih lama,” kata Rebecca Salomo koordinator nutrisi dari Mount Sinai Medical Center New York yang tidak terlibat dalam penelitian tentang camilan ini.
Nancy Copperman, direktur kesehatan masyarakat di Kantor Kesehatan Masyarakat dari New York menyarankan agar selalu mengambil makanan porsi kecil untuk menurunkan berat badan. Ia tidak merekomendasikan porsi besar serta kalori dalam bentuk cair, seperti minuman ringan. “Fokus pada apa yang Anda makan dan minum, nikmati rasanya dan hindari gangguan saat makan,” imbuhnya.