Sepagi itu, seorang istri ngumpet dari suami sembari ngoceh tentang giginya yang terasa nyilu usai menyeruput makanan dingin dari lemari es. Sang istri menyalahkan sang suami yang tidak peka terhadap keluhannya karena cuek.
Wajar saja. Sang suami sudah puluhan kali mengingatkan sang istri untuk menghentikan kebiasaannya menyeruput makanan dingin dari es. “Ini sudah untuk kesekian puluh kalinya. Dia sendiri sulit menghentikan kebiasaan bodoh itu,” keluh suaminya ketika mengantar sang istri ke klinik gigi.
Apakah Anda juga pernah mengalami hal yang sama seperti istri yang ngoceh itu? Mungkin pernah, ketika bergosip dengan teman-teman sambil menyeruput es, tiba-tiba gigi terasa ngilu.
Suasana yang semula asyik tiba-tiba menjadi buruk. Ya, Anda langsung menuding sensasi ngilu itu karena gigi sensitif. Benarkah ngilu di gigi itu pasti karena gigi sensitif?
Untuk menemukan jawabannya, “nuga.co” pernah menghadiri talk show “Sensodyne Hot and Cold Food Festival” beberapa waktu lalu.
GlaxoSmithKline Oral Health Care Expert, Jehezkiel Martua, menyebut, sensasi ngilu pada gigi belum tentu akibat gigi sensitif. Itu gejala. Saat menyantap es, minuman dingin, atau panas lalu terasa gigi terasa ngilu itu baru indikasi.
“Maka, Anda harus ke dokter untuk memastikan, apa penyebab ngilu itu? Tapi jika sensasi ngilu itu terasa singkat, tajam, hanya terasa jika sedang mengudap itu belum pasti gigi sensitif. Nah, kalau ngilu berhenti setelah Anda berhenti mengonsumsi makanan maka itulah gigi sensitif,” Jehezkiel.
Dalam bahasa medis, gigi sensitif adalah gangguan kesehatan karena rusaknya lapisan luar atau email gigi sehingga lapisan tengah gigi, yang disebut dengan dentin, menjadi terbuka.
Ketika itu terjadi, rangsangan yang berasal dari makanan atau minuman yang terlalu manis, asam, dingin atau panas dapat mengenai saraf gigi. Akibatnya, Anda merasakan ngilu yang sangat tajam walau sesaat. Pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa email gigi bisa rusak?
Jehezkiel mengungkap beberapa musabab rusaknya email.
Pertama rusaknya perisai gigi yang disebut dengan email. Perisai itu bisa rusak jika mendapat tekanan kuat dan berulang dalam waktu lama. Itu terjadi saat Anda menyikat gigi terlalu “brutal”.
Maksudnya, Anda menggosok gigi dengan tekanan kuat. Atau menyikat gigi dengan pola vertikal, naik turu, dengan kuat. Akibatnya sikat itu menekan gusi, sehingga permukaan gusi menurun, dan leher gigi terkuak.
Saat menyikat gigi terlalu keras dengan pasta gigi yang bersifat abrasif, lama-lama email akan tergerus. Dentin tidak terlindung. Rentan terhadap rangsangan dari luar. Ingat, gigi itu salah satu organ tertua tubuh kita. Ia tak bisa diperbarui. Hanya bisa dirawat.
Penyikatan yang keras dalam kurun waktu lama salah satu pemicu gigi sensitif. Waktu lama itu berapa tahun, belum ada riset yang menjelaskan. Tapi berdasarkan penelitian yang pernah saya baca, mayoritas penderita gigi sensitif diidap oleh mereka yang berusia antara tiga puluh hingga empat puluh tahun.
Kerusakan email ini bisa juga akibat perawatan pemutihan.. Atau penggunaan pasta gigi untuk memutihkan.
Jehezkiel menyebut, “Pasta gigi yang memutihkan, mengandung bahan pemutih. Bersifat lebih menggerus daripada pasta gigi biasa. Ia bersifat abrasif, meluruhkan lapisan luar gigi agar lapisan permukaan gigi yang di dalamnya, yang warnanya lebih putih, terlihat”.
Lainnya juga bisa disebabkan oleh tidak terjaganya kebersihan mulut dari sisa makanan. gigi. Bakteri di plak bisa menyebabkan radang gusi. Lambat laun dentin gigi terbuka. Gigi menjadi sensitif.
Akibat dari gigi sensitif ini bisa memicu lubang pada gigi.
Teorinya begini, dengan terkikisnya emai, ini salah satu penyebab gigi sensitif-red, maka email menipis dan membuat gigi lebih rentan terhadap serangan bakteri. Maka sensasi ngilu akibat makanan panas, dingin, atau serangan bakteri lebih cepat sampai ke saraf gigi. Jalan bakteri lebih lempang, sehingga lubang lebih mudah tercipta.
Untuk itu Anda harus tahu jika ngilu apa yang harus dilakukan. Cobalah diagnosis sendiri. Caranya mengingat kembali, seperti apa karakter ngilu yang Anda rasakan. Apakah ngilu itu terasa tajam, singkat, dan hanya terjadi saat mengudap.
Evaluasi diri. Minuman atau makanan apa yang tadi disantap. Ingat kembali selama ini bagaimana cara Anda menyikat gigi dan pasta gigi yang digunakan. Ke atas dan bawah dengan tekanan kuat atau dengan teknik menyikat lain? Lalu periksa ke dokter.
Gigi sensitif bukan penyakit. Gigi sensitif tak langsung membutuhkan tindakan kuratif dokter. Meski demikian, gigi sensitif bisa dirawat dokter dengan penambalan.
Tadi sudah kita singgung salah satu penyebab gigi sensitif, terkikisnya email. Nah, jika terkikisnya itu parah, sampai setengah permukaan gigi, maka diperlukan langkah medis yang berperan memperbaiki kondisi gigi agar terlihat lebih kuat dan estetis.
Artinya pemeriksaan gigi ke dokter dan pemakaian pasta gigi khusus untuk gigi sensitif adalah kombinasi yang tepat untuk merawat gigi sensitif.