Hasil sebuah survei, yang digagas oleh Voucher Codes Pro, terhadap wanita dewasa di Inggris membeberkan informasi yang relatif mencengangkan mengenai aktivitas seks wanitanya.
Mengikutsertakan ribuan responden, nenurut survei itu, nyaris lima puluh persen wanita di Inggris mengaku tidak pernah merasakan orgasme.
Apa yang terjadi?
Apakah para pria Inggris tidak menguasai teknik bercinta yang tepat?
Ternyata, kendalanya ada pada pihak wanita.
Rasa tidak percaya diri wanita terhadap bentuk tubuh membuat mereka bercinta dengan tidak maksimal.
Para responden wanita yang mengaku kurang menikmati waktu bercinta, mengaku bahwa mereka merasa tidak bisa rileks saat harus melepaskan seluruh busana di depan suami.
Lebih dari setengah responden mengatakan, mereka lebih nyaman bercinta di balik selimut dengan kamar dalam keadaan gelap.
Kondisi yang demikian, menurut para peneliti justru membuat pria tidak bisa mengeksplorasi tubuh pasangan masing-masing.
Survei juga menguak fakta menarik, yaitu mayoritas responden mengaku habiskan uang banyak hanya untuk membeli sex toys. Tujuannya adalah untuk memanaskan aksi bercinta dengan variasi lain yang lebih dari biasa.
“Penting untuk diingat bahwa tidak ada jumlah uang yang bisa membantu performa seksual seseorang, ketika masalah yang terjadi adalah rasa tidak percaya diri,” terang George Charles, Spokeperson, VoucherCodesPro.Co.UK.
Solusi terbaik dari masalah yang dihadapi para responden adalah membangun komunikasi dua arah yang baik dengan pasangan.
Lantas bagaimana membangkitkan gairah wanita agar bisa orgasme?
“Hanya Anda yang tahu bagaimana pasangan harus menstimulasi tubuh Anda agar sesi bercinta berakhir bahagia,” imbuhnya
Saat berhubungan seksual, pria diketahui lebih mudah dalam mencapai orgasme ketimbang wanita.
Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa wanita memiliki jenis orgasme yang jauh lebih beragam ketimbang pria. Hanya saja, butuh waktu lebih bagi wanita untuk memperlihatkannya.
Penelitian terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa meskipun wanita memiliki orgasme dengan jenis yang beragam, waktu untuk mencapai itu tidak dapat diprediksi.
Jika pria dalam kurun waktu dua menit sudah dapat melakukannya, wanita membutuhkannya lebih dari itu.
Dalam jurnal `Sexual Medicine`, para peneliti yang berasal dari Indiana University mengatakan, walaupun dalam penelitian terbaru ditemukan adanya pemahaman mengenai variasi orgasme, belum diketahui pasti apakah ini memengaruhi orientasi seksual dari seorang pria dan wanita.
“Satu penjelasan yang mungkin dapat dibahas adalah bahwa wanita lesbian lebih nyaman dan akrab dengan tubuh wanita lainnya. Dengan demikian, mereka lebih mampu untuk menginduksi orgasme pada pasangan wanitanya,” kata salah seorang peneliti seperti dikutip Daily Mail, Selasa, 20 Oktober 2015
Sebuah studi baru lainnya menemukan, seorang wanita bakal kerap mengalami orgasme dengan pria yang dinilai lebih maskulin dan dominan. Tidak mengherankan, orang-orang dengan pasangan berwajah tampan, akan bernasib lebih baik.
Wanita yang pasangannya bertampang menarik, lebih mudah orgasme atau bisa optimal hamil. Di masa lalu, orgasme pada wanita telah dianggap sebagai sesuatu yang sangat berguna.
Namun, para peneliti dari Pennyslvania State University, Amerika Serikat mengklaim temuan tersebut mendukung teori orgasme wanita memiliki fungsi evolusi.
Bukti sebelumnya muncul untuk menunjukkan hal tersebut dapat membantu mempertahankan sperma setelah berhubungan seks dan mempromosikan konsepsi.
Penelitian ini muncul untuk menunjukkan bahwa orgasme pada wanita bisa menjadi cara memilih gen terbaik untuk prokreasi.
Para peneliti menyimpulkan, meskipun hasilnya memerlukan replikasi, mereka konsisten dengan hipotesis bahwa orgasme pada wanita adalah mekanisme pemilihan pasangan senggama mungkin untuk memilih gen berkualitas tinggi bagi anak-anaknya.
Para peneliti mewawancarai ratusan pasangan dari sebuah universitas di Amerika Serikat, dan menanyakan pada saat orang tersebut mengalami orgasme, dan apakah itu sebelum, setelah, atau pada saat yang sama sebagai pasangannya.
Wanita diminta untuk menilai daya tariknya sendiri, dan seberapa dominan atau maskulin pasangannya.
Sedangkan pria diminta untuk menilai daya tariknya sendiri, dominasi dan maskulinitas dan feminitas pasangannya.
Hasil penelitian menunjukkan, jika seorang pria dinilai sangat menarik atau maskulin, wanita jauh lebih mudah mengalami orgasme pada saat yang sama.
Mengupas fakta dan mitos orgasme pada wanita memang lebih menarik ketimbang pria. Mulai dari apa saja yang bisa membuat orgasme hingga apakah wanita benar-benar mendapatkan big O.
Melansir Pop Sugar, banyak yang telah membahas bagaimana cara wanita mencapai orgasme, tapi yang mengetahui apakah seorang wanita orgasme atau tidak hanyalah diri mereka sendiri bukan ilmuwan ataupun pasangannya.
Berdasarkan studi tahun 2014, ikuran bukanlah masalah bagi wanita untuk mencapai Big O!
Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh psikofisiologi seksual dan Affective Neuroscience di UCLA baru-baru ini, wanita mendambakan penis dengan ukuran besar atau tebal untuk pencapaian orgasmenya.