Sebuah studi terbaru, seperti diungkapkan laman situs “ubergizmo, Sabtu, 30 Juli 2016, menyataka sebagian wanita mulai menonton film yang bisa meletupkan gairah seksualnya sejak memasuki pernikahan.
Studi yang juga dipublikasikan jurnal Sexologies, peneliti menanyai pria dan wanita tentang kebiasaan mereka menonton film biru.
Dalam studi itu pula, ditulis sekitar sembilan persen wanita dan dua puluh tiga persen pria mulai menonton film yang berisi adegan panas sebelum menikah.
Hasil menarik ketika terjadi perubahan status dari lajang menjadi menikah. Ternyata mulai banyak wanita yang menonton film porno.
Ada sekitar dua puluh delapan persen wanita yang menonton film porno sesudah menikah. Sedangkan pria terjadi penurunan yakni hanya empat belas persen.
Mengapa bisa begitu?
Para peneliti belum memiliki penjelasan pasti dari responden akan hal ini namun mereka memprediksi ketika ada hasrat seksual yang lebih tinggi sejalan dengan keinginan melihat hal-hal berbau pornografi lebih besar.
“Sementara pada pria, tak lagi berfantasi seksual namun sudah melakukan praktik seksual dengan pasangannya,” tulis peneliti dalam studi seperti dikutip laman Glamour
Menonton film porno bisa membuat Anda agresif secara seksual.
Demikianlah hasil dari suatu penelitian yang baru-baru ini dilakukan.
Analisis dua puluh dua studi dari tujuh negara berbeda menemukan, konsumsi pornografi yang terlalu sering dikaitkan dengan agresi seksual di banyak negara, di antara laki-laki dan perempuan, baik itu secara lisan atau seksual fisik.
“Pola umum dari hasil ini menunjukkan, konten kekerasan di dalam film porno mungkin merupakan faktor yang semakin memperburuk,”
Kata para peneliti dari Indiana University dan University of Hawaii di Manoa, Amerika Serikat.
Namun, setelah dilakukan akumulasi, para peneliti mulai sedikit ragu.
Sebab, rata-rata individu yang sering menonton film porno cenderung memegang sikap kondusif, justru yang agresif adalah mereka yang tidak menonton film porno.
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah satu situs porno gratis terbesar di Amerika Serikat, PornHub, menunjukkan hasil yang cukup mengangetkan.
Survey ini mengungkapkan bahwa wanita ternyata mulai menyukai film porno, bahkan, seperempat dari pengunjung situs ini adalah perempuan.
Lantas, apa yang para wanita cari dan bisa membuat terangsang saat mengunjungi situs porno?
Beberapa peneliti dari lembaga riset terbesar yang meneliti prilaku seksual secara online bernama A Billiion Wicked Thoughts, Dr. Ogas dan Dr. Gaddam mengatakan pada Huffington Post, menekankan perbedaan kunci antara pria dan wanita: hasil akhir.
Mereka juga menjelaskan perbedaan besar cara kerja otak pria dan wanita secara seksual.
“Layaknya tanda perasa yang terdapat pada lidah–manis, asam, asin, pedas, dan pahit–otak manusia juga memiliki tanda perasa seksual.
Walaupun selama ini film porno dibuat dengan fokus utama penonton pria, namun dalam beberapa tahun belakangan, para pembuat film jenis ini mulai mempertimbangkan penonton wanita mereka.
Menurut data Pornhub, para wanita sangat suka film porno yang menampilkan adegan seks cunninglingus alias oral seks pada perempuan.
Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan penonton wanita mereka, sekarang mulai banyak pembuat film yang membuat film porno khusus perempuan.
Tak hanya itu, sebuah kategori baru juga telah ditambahkan pada AVN Awards, acara penghargaan untuk industri film porno, dan kategori tersebut adalah ‘romansa’.
Hal itu bukan lantas para pembuat film porno ini kemudian membuat film romantis, namun, mereka kini mulai memasukkan jalan cerita dan sedikit romansa dalam film porno mereka.
Situs-situs porno seperti Pornhub, Redtube dan lainnya kini juga telah menambahkan katagori khusus dalam website mereka yaitu ‘for woman’, yang biasanya berisikan video-video yang dirasa akan disukai oleh wanita.
Dan kebanyakan, video ini menampilkan pasangan lesbian.
Lantas apakah ini berarti para wanita memiliki fantasi lesbian?
Amy Smart, salah seorang responden menjelaskan hal ini. “Aku sangat-sangat heteroseksual,” jelasnya.
“Namun aku tidak suka melihat wanita yang digagahi secara agresif melalui pantat, hal itu membuatku takut.”
“Film porno lesbian tidak terlalu menakutkan: mereka tidak intrusif, dan secara umum lebih lembut. Selain itu, film seks lesbian menampilkan adegan seks cunnilingus,” paparnya.
Erika Lust, salah seorang pornografer yang berbasis di Spanyol mengatakan, “Kebanyakan film porno membuat wanita yang menontonnya ingin muntah.”
Untungnya, untuk dapat secara sukses membuat film porno yang memuaskan, merangsang, sekaligus tidak menyinggung penonton perempuan, industri pornografi sekarang telah memiliki solusinya: film porno yang dibuat oleh wanita, disutradarai oleh wanita, dan diproduksi oleh wanita.