Semua orang tentu ingin dicintai oleh pasangannya dengan tulus, apa adanya, dan tanpa pamrih, alias cinta tanpa syarat.
Namun bagaimanapun, tidak bisa dipungkiri bahwa selalu ada sedikit keinginan untuk menerima sesuatu yang lebih dan berharap balasan dari pasangan.
Akan tetapi, saat kita menggunakan prinsip menerima apa adanya alias tidak pamrih terhadap pasangan, apakah hubungan dijamin awet?
Anda mungkin sering mendengar istilah unconditional love alias cinta tanpa syarat, entah itu dari lirik lagu atau percakapan tokoh novel favorit Anda.
Banyak orang yang menganggap bahwa cinta tanpa syarat hanya dimiliki oleh hubungan orangtua terhadap anak atau sebaliknya, karena hubungan keduanya tidak pernah mengharapkan balasan apa pun dari kasih sayang yang diberikan.
Yang jadi pertanyaan, apakah cinta tanpa syarat ini juga bisa dialami oleh orang dewasa, terlebih bagi mereka yang sedang dimabuk asmara?
Sebaiknya, ketahui dulu arti cinta tanpa syarat itu sendiri.
Dikutip dari Verywell, cinta tanpa syarat berarti menerima apa adanya dan rela membahagiakan orang lain tanpa mengharapkan balasan.
Maksudnya Anda tidak pamrih dan tidak mempedulikan keuntungan yang akan didapatkan. Yang penting adalah semakin Anda menerima pasangan apa adanya, maka semakin bahagia yang Anda rasakan.
Tanpa disadari, hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan pada Psychiatry Research: Neuroimaging .
Saat Anda mencintai dan menerima pasangan apa adanya alias tanpa pamrih, bagian otak yang terkait dengan sistem penghargaan akan bekerja sangat aktif di waktu yang bersamaan.
Ketika bagian otak tersebut aktif, secara otomatis akan timbul rasa bahagia, senang, dan puas.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar perasaan cinta tulus yang Anda berikan, maka semakin besar pula kebahagiaan yang akan Anda rasakan.
Mencintai pasangan tanpa syarat memang lebih sering ditunjukkan dengan memberikan semua yang ia inginkan atau menerima pasangan apa adanya.
Namun bagaimanapun, Anda tetap perlu memperhatikan batasan-batasan wajar dalam berpacaran supaya hubungan langgeng dan awet.
Perlu dicatat juga bahwa langgeng atau tidaknya hubungan tergantung dari kepribadian si pasangan.
Contohnya begini, Anda mencintai seorang pecandu alkohol, pecandu narkoba, atau pembohong besar yang selalu menipu dan bahkan meremehkan Anda.
Kasus seperti ini tentu tidak bisa digolongkan sebagai cinta tanpa syarat, justru lebih tepatnya digolongkan sebagai hubungan tidak sehat alias toxic relationship.
Jika hubungan asmaranya saja sudah tidak sehat, maka bagaimana mungkin ini bisa membawa Anda berdua ke dalam hubungan yang langgeng?
Jadi singkatnya, menerima pasangan apa adanya bukan berarti Anda menoleransi segala bentuk pelecehan atau kekerasan dalam hubungan. Ini tentang bagaimana pasangan Anda juga mampu memberikan dampak yang baik untuk hubungan asmara Anda berdua.
Kunci penting untuk mendapatkan hubungan langgeng sebetulnya terletak pada komunikasi. Semakin baik komunikasinya, maka Anda berdua pun jadi lebih mudah untuk menerima satu sama lain.
Dengan keterbukaan, semua masalah kecil sampai masalah besar sekalipun akan lebih mudah terlewati. Dan yang tak kalah penting, hubungan langgeng bukan lagi menjadi mimpi bagi Anda berdua.