Israel sedang menyiapkan serangan udara untuk menghacurkan instalasi nuklir Iran tanpa keikutsertaan Amerika Serikat dan Barat. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, menegaskan usai kembali ke Tel Aviv dari New York, ia tidak peduli dengan opini dunia dan melepaskan diri dari tekanan Washington untuk melakukan aksi sendirian.
Sementara itu, di Taheran, Presiden Iran Hasan Rouhani, dengan tenang menyambut serangan Israel itu dengan mengatakan, sikap Netanyahu sebagai moral Yahudi tulen yang tidak sabar dan tidak pernah percaya kepada kawan dan mentornya, Amerika Serikat.
Israel makin terdesak dengan sikap “dingin” Rouhani yang membuka diri terhadap Barat dan melancarkan diplomasi sejuk untuk menurunkan tensi gugatan atas tuduhan Iran sedang menuju pada rekayasa pembuatan bom nuklir.
Israel. Menurut Netanyahu, sudah menyiapkan “plan B” untuk beraksi sendirian mencegah pembangunan nuklir Iran. Pernyataan tersebut diucapkan langsung oleh Benyamin Netanyahu sebagai reaksi sikap dingin Washington terhadap keinginannya untuk menyerang Iran.
“Israel tidak akan mengizinkan Iran untuk membangun senjata nuklir. Bila tentara Israel harus menghentikan sendirian kita hentikan sendirian,” ujar Netanyahu.
Netanyahu juga memperingati negara-negara barat tentang keterbukaan Iran. Dia menganggap Iran punya niat terselubung dibalik sikap moderat yang ditampilkan pemimpinya Hassan Rouhani.
“Saya berharap bisa mempercayai Iran, tetapi tetap tidak bisa. Iran ingin cepat membangun bom nuklir sebelum komunitas internasional mengetahui dan menghentikan rencana mereka,” tegas Netanyahu.
Netanyahu juga membadingkan kalau senjata nuklir Iran lebih berbahaya dari ancaman nuklir serupa dari Korea Utara.. Walaupun telah diberondong sejumlah tuduhan oleh Israel, Iran berupaya terus meyakinkan dunia kalau program nuklir mereka untuk tujuan damai
Pemerintah Iran mengatakan, mereka siap bertahan bila Israel benar jadi menyerang Iran. Pernyataan ini dilontarkan oleh utusan Iran dalam sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat.
“Perdana Menteri Israel lebih baik tidak usah berpikir untuk menyerang Iran,” ujar Wakil Duta Besar Iran untuk PBB, Khodadad Seifi. “Kebijakan berabad-abad Iran mengenai non-agresi, bukan berarti kami tidak mampu mempertahankan diri. Tidak seperti Israel kami tidak akan menyerang negara manapun,” tegas Seifi.
Seifi seperti melontarkan penyataan balasan dari PM Israel Benyamin Netanyahu. Sebelumnya Netanyahu mengancam akan mengambil tindakan sendiri untuk menghentikan pembangunan nuklir Iran. Bahkan ancaman Israel juga terindikasi menggunakan cara-cara militer.
Mendegar ancaman tersebut, Seifi mengatakan, Israel harus bisa menghindari kesalahan perhitungan akibat rencana serangan tersebut. Dia juga menambahkan Iran akan tetap teguh pada pendiriannya mengenai program nukli mereka. Menurut nuklir Iran akan digunakan untuk kepentingan damai.
Sementara itu di Teheran, Hasan Rouhani angkat bicara dengan mengecam serangan verbal atas kredibilitasnya yang dilontarkan oleh Netanyahu, yang menyebut Rouhani pembohong besar dengan upayanya untuk membuka kembali hubungan dengan Amerika Serikat.
Atas tuduhan tersebut, Rouhani menilai ucapan Netanyahu merefleksikan bahwa Israel sangat khawatir dengan pendekatan terbaru yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Iran. “Israel kesal melihat pedangnya tumpul dan Iran menunjukkan kekuatannya setiap hari,” ujar Rouhani, seperti dikutip FARS, Kamis,03 Oktober 2013.
Netanyahu sepertinya terlalu khawatir dengan langkah rekonsiliasi antara Iran dan AS. Menurutnya, Rouhani tengah berupaya menipu dunia dengan niatnya. Bagi Netanyahu hal tersebut dilakukan agar dunia melupakan program nuklir Iran.
Sebelumnya Netanyahu mengancam akan mengambil tindakan sendiri untuk menghentikan pembangunan nuklir Iran. Bahkan ancaman Israel juga terindikasi menggunakan cara-cara militer.