Dikucilkan. Itu yang kini dialami ustazd Solmed. Ustazd gaya yang lebih artis dari artis. Dan ustazd yang minta bayaran 10 juta dollar Hong Kong ketika diminta memberi tasiah ke TKI di Hong Kong.
Badai lebih kencang lagi kini disuarakan oleh Majelis Ulama Indonesia menyangkut kiprah sang ustazd seleb itu. “Jangan undang lagi dia kalau ingin mendapatkan dakwah yang baik,” ujar Haji Amidan dari MUI.
“Kalau berdakwah memasang tarif, itukan gaya selebriti, bukan ustadz. Meminta bayaran terkait gengsi itu bukan dakwah. Itu selebriti,” sindir Amidan.
Seorang pendakwah, kata Amidan, boleh saja meminta bayaran selama tidak berlebihan. “Kalau memang seseorang itu tidak memiliki pendapatan lain, maka si pengundang juga harus mengerti lah. Tapi kalau meminta bayaran berlebihan, jangan diundang lagi dia. Itu komersialisasi namanya,” katanya.
Jangan mengundang ustazd Solmed? Wahhh, itu mematikannya bergaya! Itu kesan banyak orang tentang ustazd yang satu ini di lingkungan tetangganya, di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kebanyakan warga tak menyukainya. Tapi mereka enggan mengomentari kasus yang sedang melilit ustazd “10 juta dollar” ini.
“Tahu kok. Nggak mau komentari. Dosa ah, takut salah,” kata seorang tetangganya yang enggan mengomentari kasus yang membelit si ustazd. Ia hanya menjelaskan mengenai kehidupan sehari-hari suami April Jasmine yang dianggapnya kurang “gaul”. “Tarawih saja enggak pernah di sini, malu kali musalahnya kecil,” sindirnya.
Bahkan, salah seorang yang lainnya membandingkan ustadz Solmed dan almarhum ustadz Uje. Menurutnya, sosok Solmed masih sangat jauh dengan Uje.
“Jauh deh sama Uje. Meski saya belum ketemu langsung, tapi kata orang-orang yang sudah ketemu, ustadz Solmed jauhlah sama Uje. Uje kayaknya baik sama warga. Mau kumpul sama orang susah,” celetuk salah seorang warga membandingkan.
Sementara itu Haji Amidan, Ketua MUI, kasus Solmed amat kental kaitan dengan gaya hidupnya yang seleb. Sebagai ustazd ia sudah kepelesetan. Banyak gaya artisnya ketimbang ustazdnya.
Menurut Amidan, seorang ustadz boleh saja dibayar ketika saat ceramah asal tidak berlebihan. “Kalau memang meminta bayaran dengan maksud untuk fasilitas ke kota mana, kalau jelas untuk apa kebutuhan bayaran itu ya tidak apa-apa. Kalau itu terang benderang itu tidak masalah,” kata Amidan.
Amidan sendiri mengetahui sepak terjang Solmed selama ini sering wara-wiri di infotainment . Menurutnya, Solmed memang seorang ustadz yang bergaya hidup seperti artis
“Saya tahu Solmed ini, dia memang bukan dai biasa, tapi juga seperti selebriti. Ustadz yang gayanya memang seperti selebriti,” sindirnya.
Habib Selon, dari FPI, juga ikut risih dengan gaya Solmed. “Sebagai ustadz , ia tidak seharusnya memasang tarif, apalagi untuk berdakwah. Kayak Metro Mini sama Kopaja. Tapi biasanya yang ngundang ngasih uanglah, enggak mungkin enggak ngasih,” kata Habib Selon..
Kata Habib Selon, jika benar Solmed meminta bayaran, maka suami April Jasmine itu bersalah. Sebagai sesama pendakwah, Habib Selon menyarankan kepada seluruh ustadz maupun kiai untuk tidak mencari kekayaan melalui dakwah.
“Kalau memang benar ustadz Solmed meminta Rp150 juta, ustadz Solmed salah. Emangnya ustadz terkenal. Dai-dai itu harus ikhlas. Jangan cari kekayaan di dakwah lah,” tegasnya.