MUZAKIR MANAF, yang terpilih kembali memimpin Partai Aceh, salah satu partai yang beranggotakan bekas kombatan GAM, menyatakan, partainnya akan berkoalisi dengan partai politik nasional manapun sepanjang mereka bersedia memperjuangkan kader yang diusung Partai Aceh untuk duduk di DPR dalam Pemilu 2014. Persyaratan kolaisi ini merupakan i salah satu agenda yang diputuskan dalam musyawarah besar dan juga perjuangan partai..
Pernyataan Muzakir tentang kemungkinan berkoalisi dengan partai nasional ini disampaikannya dalam konferensi pers usai rapat tahap kedua Musyawarah Besar I Partai Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (2/3/2013). Dalam rapat tersebut, bekas Panglima GAM tersebut kembali terpilih sebagai ketua umum partai lokal terbesar di Aceh itu dengan suara bulat.
“Partai Aceh sudah membangun komunikasi dan hubungan dengan partai politik nasional untuk mengantarkan kader Partai Aceh menduduki kursi DPR. Sehingga, perjuangan Partai Aceh juga dapat dilakukan di DPR RI,” kata Muzakir.
Terkait mitra koalisi dari partai nasional yang akan dipilih Partai Aceh, Muzakir mengatakan, saat ini masih belum bisa disebutkan. Partai manapun yang dapat menerima Partai Aceh sebagai mitra, dapat digandeng untuk mewakili Partai Aceh di DPR. “Semua ada. Gerindra ada, Partai Demokrat ada, Golkar ada, PKPI ada, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah akan tetap menggandeng Partai Demokrat seperti halnya dalam Pemilu 2009, Muzakir mengatakan, “Saya rasa kami melihat dulu ke depan, mana yang lebih bagus dalam gerakannya, memimpinnya, kewajibannya,” katanya.
Untuk target perolehan kursi dalam Pemilu 2014 di DPR Aceh, Muzakir hanya mengatakan sebanyak-banyaknya. Yang pasti, kata dia, perolehan tersebut diharapkan lebih dari pencapaian Partai Aceh pada Pemilu 2009 yang sebanyak 33 kursi.
Kehadiran partai-partai lokal baru seperti Partai Nasional Aceh (PNA) dan Partai Damai Aceh (PDA) dalam Pemilu 2014, menurut Muzakir, tak menjadi masalah. “Sebagai daerah yang menerapkan sistem demokrasi, kehadiran partai baru sangat wajar. Yang penting kami sekarang menyiapkan sebaik mungkin untuk Pemilu 2014,” tuturnya.
Menurut para pengamat di Banda Aceh, partai bentukan bekas anggota GAM ini memang menjadi incaran beberapa partai nasional. Yang berminat banyak, tapi ada yang sudah mengulurkan tangan. Ia menunjuk Gerindra sebagai salah satu. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu telah melakukan lobi intensif dengan para elite Partai Aceh.
“Mereka ingin menggeser posisi Demokrat yang dalam pemilu 2009 mendapat limpahan suara dari kombatan GAM. Untuk pemilu 2014 masih terjadi tawar menawar. Tentu saja siapa yang paling menggiurkan yang akan di tangkap Partai Aceh,” katanya.
Dalam Mubes I Partai Aceh yang berlangsung Sabtu, Muzakir Manaf kembali terpilih sebagai Ketua Umum. Bekas Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum partai lokal terbesar di Aceh ini untuk periode 2013-2018.
Mubes I dihadiri oleh Dewan Pimpinan Partai Aceh, Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, seluruh dewan pimpinan wilayah partai, dan perwakilan KPA seluruh wilayah. KPA adalah organisasi wadah untuk para mantan anggota GAM.
Dalam konferensi pers usai rapat pemilihan ketua umum, Wakil Ketua Partai Aceh, Kamaruddin Abubakar mengatakan, semua perwakilan yang hadir sepakat memilih Muzakir sebagai ketua umum untuk kedua kalinya. Selanjutnya, Wakil Gubernur Aceh tersebut diberi mandat untuk menyusun kepengurusan Partai Aceh periode 2013-2018.
“Ketua umum sekaligus ketua formatur diberi waktu 3 x 24 jam untuk menyusun kepengurusan harian lengkap Dewan Pimpinan Partai Aceh,” kata Kamaruddin.
Dalam sambutan yang dibacakan Kamaruddin, Muzakir mengingatkan kepada kadernya tentang banyaknya agenda perjuangan yang harus diselesaikan partainya. Agenda perjuangan tersebut antara lain pentingnya meningkatkan kekompakan kader Partai Aceh dan KPA di semua tingkatan dan seluruh Aceh. Muzakir juga mengingatkan jajarannya akan datangnya Pemilu 2014 dalam waktu dekat, serta target partai untuk memenangkan pemilihan DPR kabupaten dan kota maupun DPR Aceh.
“Kami juga membangun komunikasi dan hubungan dengan partai politik nasional untuk mengantarkan