Pramono Edhie Wibowo pensiun! Tak ada yang salah ketika KSAD dengan pangkat Jenderal TNI, anak almarhum Letjen Sarwo Edhie Wibowi, ini pensiun. Yang “salah,” mungkin ia merupakan “trah” Nyonya Ani, istri Susilo Bambang Yudhoyono. “Trah” yang “memiliki” Partai Demokrat.
Dan, lantas, pensiunnya Edhie Wibowo dikaitkan dengan kursi “kosong” ketua umum partai, yang “saham” pendirinya di miliki oleh SBY & Keluarga Juga tak ada salahnnya kalau sekiranya Pramono Edhie digadang-gadang akan mengisi kursi yang ditinggalkan Anas Urbaningrum itu.
Toh, sebelumnya, dalam Kongres Bali, kursi ketua umum partai berlambang bintang “mercy” itu juga digenggam oleh ipar Edhie Wibowo, suami kakaknya, dan tak ada yang salah.
Namun begitu, Edhie Wibowo ikut gerah ketika namanya dikaitkan dengan jabatan ketua umum partai yang didirikan kakak iparnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan di awal berdirinya partai ini pun Ibu Ani, sang kakak, menduduki jabatan wakil ketua umum, dan tak ada orang yang celoteh.
Jenderal Edhie, begitu ia disapa, “terpaksa” ikut bersuara ketika namanya dikaitkan dengan Partai Demokrat. “Saya masih jenderal dan masih KSAD. Kalau sudah pensiun saya jadi orang bebas,” kata bekas ajudan Megawati Soekarno Putri ini ketika Ketua Umum PDI itu menjadi presiden, ketika beberapa waktu lalu wartawan menanyakan tentang kemungkinan ia menjadi ketua umum di Demokrat.
Menjalani karir cemerlang di TNI-AD hingga pensiun di jabatan KSAD, Edhie Wibowo memang tak selamnya mulus menjalani karirnya selama sepuluh tahun terakhir. Sempat tersendat ketika namanya disebut-sebut akan menjabat Danjen Kopasus, Panglima Kostrad dan KSAD, waktu itu, karena pengamat secara membabibuta menyerang karirnya.
Padahal tak bisa dibantah, Pramono Edi Wibwo adalah seorang militer tulen, seperti ayahnya Sarwo Edi Wibowo yang karir cemerlangnya pernah di”hempang” Pak Harto karena sikapnya yang sangat keras terhadap penyelewengan. Praomono “sami mawon” dengan sang ayah. Keras dan lurus.
Dan ketika Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantor, Rabu, membenarkan jika sebentar lagi Pramono Edhie memasuki masa pensiun dan ramailah pengamat yang menebak-nebak akan kemana bermuara karir Edhie selanjutnya. “KSAD pensiunnya Mei tahun ini,” kata Purnomo.
Mengenai pengganti Pramono, menurut Menhan, berjalan melalui prosedur biasa, yakni sepenuhnya ada di tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima Tertinggi TNI. “Meski begitu, Presiden tetap meminta nama-nama calon sekaligus pertimbangan dari stafnya,” kata Purnomo. “Kan, masih bulan Mei, masih jauh, sabar ya.”
Sebelumnya, nama KSAD Purnomo Edhie disebut sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Demokrat. Ia membantah akan mengundurkan diri sebelum habis masa pensiun. Kongres Luar Biasa Partai Demokrat digelar pada 30-31 Maret mendatang. “Alhamdulillah saya tidak mengundurkan diri,” kata dia.
Saat diminta tanggapan soal pinangan memimpin Partai Demokrat, dengan senyum ramah dia menjawab dengan pernyataan yang sama. Pramono malah mempertegas bahwa sampai saat ini dia masih menjadi pejabat militer. “Saya belum mengundurkan diri. Saya Kepala Staf Angkatan Darat,” kata dia dengan ramah.
Saat ini sejumlah calon sudah menyatakan siap untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum, yang berhenti Februari lalu. Anas melepaskan jabatan itu lantaran ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Beberapa nama yang sudah menyatakan siap maju adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustopa, dan mantan ketua Dewan Pimpinan Cabang Demokrat Cilacap Tri Diyanto. Nama lain yang juga dijagokan adalah Kristiani Herawati Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo, dan Ahmad Mubarok.