close
Nuga News

Solmed Panik, Kegiatannya Bangkrut

Panik. Itu yang sedang dialami Solmed pasca kasus tarif dakwah yang membangkrutkan kegiatannya berhura ria “menjual” tausiah. Kepanikan itu tergambar dari keinginannya memanfaatkan dai dan ulama untuk mendukungnya dari hujatan sebagai dai yang mengomersilkan pesan agama.

Solmed, menurut rencana, akan mengadakan pertemuan, yang ia namakan silaturahmi, dengan mengundang dai dan organisasi Islam yang bergerak di bidang dakwah guna mendukungnya sebagai seorang juru dakwah yang telah berjalan di atas kebenaran.

Pertemuanh yang akan diselenggarakan Solmed 28 Agustus mendatang mulai menuai penolakan. Forn Pembela Islam atau FPI, yang juga di undang, bereaksi dengan keras dengan merilis pernyataan,”haram” untuk memenuhi undangan sang dai.

“ FPI memang menolak. Kita enggak mau kalau diundang agar dia dapat dukungan. Kita enggak mau datang kalau pakai publikasi. Ngundang media, dan segala macam. Ini hati-hati buat ustadz lain. Nantinya malah dimanfaatin, dan ini akan mempermalukan ustadz lainnya,” ujar Sekretaris DPD FPI, Jakarta, Ustadz H. Novel Bamu’min.

Novel mengatakan, sampai saat ini belum jelas siapa yang bersalah dalam kasus tersebut. Karena itu, pihaknya tidak ingin gegabah menanggapinya.

“Kita mau datang, syaratnya bersifat tertutup, tidak ada media. Ini juga asalkan dia mau dikembalikan ke jalan yang benar. Kita diundang untuk memberikan dia petunjuk agar kembali ke syariahnya sebagai ustadz, dan sifatnya musyarawah,” tandasnya.

Hati-hati nih ustadz yag datang nanti disuguhi dengan uang haram, ya kan karena hasil yang dia dapatkan bukan dari keberkahan, tapi dari dia yang memungut tarif. Soalnya nanti pasti dijamu dengan makanan haram, makanan yang dibeli dengan uang Solmed,” ujar Novel..

Novel pun berharap agar Solmed tidak memanfaatkan para ustadz untuk mendukung perbuatannya. “Kita mau terima dia lagi, asalkan dia mau kembali ke jalan yang benar. Jangan sampai memanfaatkan ustadz lain karena ulahnya sendiri,” tandasnya.