Hubungan seks pada dasarnya saling membutuhkan kepuasan satu sama lain baik dari pria maupun wanita.
Pada satu sisi, terkadang ukuran penis pria dijadikan tumpuan dalam faktor kepuasan seksual.
“Semakin besar ukuran penis pria, semakin hebat kepuasan seks yang dihasilkan,” begitu jargonnya.
Ketika orang berbicara tentang ukuran penis, mereka biasanya mengacu pada panjang penis. Jika, seorang pria memiliki penis pendek tetapi lebar, dirinya mungkin menganggap sebagai pria dengan penis kecil.
Bagaimanapun, tebal penis merupakan hal yang dapat dijadikan kepuasan tersendiri dalam berhubungan seks, meskipun biasanya jarang diakui dalam tolak ukur kepuasan seksual.
Apakah tebal dari penis berkontribusi terhadap kepuasan seksual?
Apakah penis yang panjang lebih penting? Atau mungkin, ukuran penis tidak berhubungan dengan kenikmatan seksual?
Penelitian medis yang dilakukan oleh The Journal Sex of Social Medicine menjelaskan, tidak semua wanita bisa terpuaskan oleh penis yang panjang.
Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut, studi fisiologis menjelaskan, bahwa vagina pada dasarnya menyesuaikan ukuran pada saat penis masuk, karena sifat vagina yang fleksibel ketika dipenetrasi oleh penis.
Peneliti Stuart Brody menyatakan, “Pria yang cemas dengan ukuran penisnya itu adalah dampak dari stereotip yang dibangun masyarakat, yang menyatakan bahwa pria penis kecil bukan pria yang maskulin.”
Sementara itu, Barry Komisaruk dari Rutgers University yang tidak terlibat dalam penelitian, tidak begitu sependapat dengan Brody.
Menurutnya, ukuran penis mungkin memang berpengaruh bagi wanita yang suka mencapai orgasme vaginal, namun tidak semua kepuasan dan orgasme dapat dicapai dengan cara itu.
Dilansir dari BMC Women Health, empat puluh lima dari lima puluh wanita merasakan kepuasan seksual dari tebal penis.
Hal ini tidak jelas mengapa penis tebal lebih disukai dari penis yang ukuran panjang, namun kesimpulannya diambil dari tebal penis, karena penis tebal pada dasarnya memberikan rangsangan kepada klitoris yang lebih besar ketika penis tersebut berada di dalam vagina.
Artinya, penis lebar tampaknya akan menawarkan kepuasan yang lebih besar untuk mencapai orgasme vagina, khususnya pada bagian klitoris. Jika ini benar, maka ukuran penis bukan menjadi tolak ukur kepuasan seks.
Menurut Ian Kenner, Ph. D, seorang ahli seksologi dan penulis buku “She Comes First” menyatakan, wanita yang mengeluhkan penis pasangannya kecil adalah wanita yang tidak bisa mencapai orgasme.
Para wanita pada dasarnya tidak akan mempermasalahkan tentang ukuran, karena setelah mereka mencapai orgasme, maka ukuran penis tidaklah lagi penting.
Banyak pria yang bangga dengan ukuran penis yang gagah, namun ada juga pria yang minder dengan ukuran penisnya.
Jika Anda memiliki pasangan yang minder mengenai penis yang dimilikinya, ada beberapa hal yang dapat Anda katakan kepada pasangan Anda untuk dapat membangkitkan kepercayaan dirinya kembali, serta meyakinkan pasangan Anda bahwa ukuran penisnya tidak memengaruhi hubungan seksual Anda dan pasangan.
Kembali ingatkan pasangan anda, bahwa ukuran penisnya, bukan hal yang utama dalam mencapai kepuasan seksual bersama.
Beri tahu pasangan Anda, bahwa kepuasan Anda dalam berhubungan seks, tidak didasarkan pada ukuran penisnya.
Kepuasan seks yang sejatinya didasarkan pada cinta, keintiman, dan kasih sayang yang ditujukan kepada masing-masing individu, sebelum dan sesudah Anda berhubungan seksual.
Ingatkan juga bahwa Anda mencintai pasangan Anda untuk isi kepalanya yang besar, bukan kepala “junior”-nya.