Turis muslim yang mendarat di Bandara Kansai, Osaka, Jepang tak perlu kesulitan untuk menunaikan ibadah salat. Di sana disiapkan mushola yang bersih dan nyaman. Inilah bukti toleransi antar umat beragama di Negeri Sakura tersebut.
Seperti yang dialami pembaca detikcom, Dalim Uddin dalam surat elektroniknya ke redaksi@detik.com, Jumat, 23 Mei 2014. Saat dia hendak mencari makan di Bandara Osaka dia melihat ternyata di bandara itu disediakan ruangan untuk salat.
“Kaget waktu mau makan ketemu Mushola di bandara Jepang,” terang Dalim.
Sayangnya memang, petunjuk arah menuju Mushola itu belum disiapkan dengan benar. Jadi banyak yang belum tahu.
“Petunjuk arah belum disiapkan, jadi saya rasa banyak orang belum tahu,” terang Dalim.
Dalim pun memberikan sejumlah foto keberadaan mushola itu. Mulai dari papan petunjuk jalan sampai tempat wudhu dan tempat salat. Ada juga gambar petunjuk untuk salat.
Bandara internasional di Jepang berusaha menjadi lebih ramah kepada turis muslim yang datang ke Jepang mengingat banyaknya jumlah turis dari negara muslim yang datang ke Jepang dan juga kelonggaran tentang pengeluaran visa bagi turis yang datang ke Jepang.
Upaya menyediakan ruang ibadah bagi muslim yang beribadah lima kali sehari dan menyediakan makanan halal di bandara terus dilakukan oleh pihak bandara di Jepang.Petugas bandara menyatakan bahwa mereka akan mempertunjukkan puncak keramahan mereka ketika Tokyo menjadi tuan rumah olimpiade pada musim panas tahun 2020 mendatang.
Pada tanggal 1 Desember lalu, Bandara Narita yang terletak di perfektur Chiba baru saja memasang tanda “prayer room” yang terletak di depan privat room di terminal satu dan terminal dua Setiap ruangan dilapisi dengan karpet dan penunjuk arah kiblat di langit-langit yang memudahkan umat muslim untuk sholat menghadap ke kiblatnya yaitu di Mekah.
Ruangan ini memang sejak dulu digunakan oleh para umat muslim untuk beribadah, namun dulu namanya merupakan “silence room”dan tidak ada tanda yang menyatakan bahwa ini adalah ruang tempat ibadah sehingga banyak muslim yang tidak mengetahuinya dan mereka sholat di lantai di terminal bandara.
Pada bulan Juli, Jepang telah melonggarkan penerbitan visa bagi Indonesia, malaysia dan 3 negara Asia Tenggara lainnya.
Dari data yang dimiliki, tercatat sembilan puluh persen dari Indonesia warga Malaysia adalah muslim, dan sebanyak 28.000 turis muslim asal Indonesia dan Malaysia datang ke Jepang pada bulan Oktober, atau naik 40% dari tahun sebelumnya.
Pejabat Humas dari Bandara Narita mengatakan bahwa pihak operator bandara yang berada di sekitar tokyo harus melakukan publikasi yang lebih gencar tentang ketersediaan ruang ibadah bagi muslim di Bandara dan membuat fasilitas di sana lebih nyaman bagi muslim.
“Kami akan membuat bandara yang user-friendly bagi umat islam dan juga orang-orang yang datang ke Jepang pada olimpiade nanti” imbuhnya.
Perusahaan yang bersangkutan telah mengambil langkah yang perlu dilakukan seperti memasang peralatan yang dibutuhkan oleh umat muslim untuk membersihkan diri sebelum sholat dan musim panas yang akan datang juga akan dibangun lagi dua ruang ibadah di lokasi di area yang dilewati oleh penumpang setelah proses embarkasi.
Bandara Internasional Kansai, yang telah menyediakan ruang ibadah bagi muslim sejak tahun 2006 menyatakan bahwa pihaknya akan membangun dua ruang ibadah lagi pada musim semi mendatang.
Bandara Osaka juga sudah memulai upaya bekerja sama kepada para pihak penyewa di terminal penumpang di bandara untuk lebih menyambut penumpang dari dunia islam. Mulai musim panas ini, sebuah toko mie dan restoran lain mulai melayani makanan yang disiapkan sesuai dengan aturan memasak dalam Islam termasuk larangan penggunaan daging babi.
Sementara itu, bandara Haneda di Tokyo juga akan membangun ruang ibadah pada bulan maret mendatang. Menurut Kementrian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, beberapa bandara utama yang menjadi tujuan populer turis muslim di eropa sudah menyelesaikan pembangunan ruang ibadah bagi umat muslim.
Bandara di Jepang juga sudah memulai upaya serius untuk menjadi ramah kepada umat muslim, kata Ken Fujita Kepala proyek di Pusat Promosi ASEAN pada bidang Perdagangan, Investasi dan Pariwisata di Tokyo untuk memberikan informasi tentang islam kepada pihak bandara. Akan lebih banyak lagi muslim yang datang ke Jepang jika upaya ini telah diakui secara luas oleh dunia islam, imbuhnya.
dikutip dari berbagai sumber dan detik com