McLaren menjawab tuduhan media, selama dua pekan terakhir, yang menyudut tim Formula One asal Inggris itu sebagai biang dari menggantungnya nasib Fernando Alonso setelah di”buang” oleh Ferrari.
“Fernando Alonso resmi bergabung ke McLaren,” ujar CEO McLaren, Ron Dennis, ketika memperkenalkan Alonso bersama Jenson Button sebagai tandem di musim 2015 mendatang.
McLaren sebelumnya telah menjanjikan untuk merekrut Fernando Alonso setelah Ferrari“Kuda Jingkrak” mendatangkan Sebastian Vettel sebagai tandem Kimi Raikkonen. Bersamaan dengan itu nasib Alonso menggantung dan McLaren menjadi sasaran tembak media.
Dengan “launching” yang diadakan di London, markas McLaren, Kamis malam waktu setempat, 11 Desember 2014, terjawab sudah komposisi pembalap McLaren Mercedes musim 2015. Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, Fernando Alonso termasuk di dalamnya.
Alonso akan berduet dengan pembalap gaek lainnya, Jenson Button. Kolaborasi dua pembalap pengalaman ini dinilai sebagai komposisi yang ideal.
“Pada diri Fernando dan Jenson saya percaya betul dengan yang kami punya. Sebagai pasangan, Button dan Fernando sangat berpengalaman,” ungkap CEO McLaren, Ron Dennis.
Dennis melanjutkan, McLaren sebenarnya sudah lama menjalin kesepakatan dengan Alonso. Namun, pihaknya masih menunggu kepastian dari Button sebelum mengumumkannya.
“Untuk beberapa alasan, negosiasi kami dengan Jenson terbilang cukup lama,” jelas Dennis.
Sementara itu, Alonso begitu antusias dengan tim barunya. Dia menyadari butuh waktu untuk bisa meraih prestasi. Namun, dia tak khawatir.
“Saya bergabung dengan proyek ini dengan antusiasme dan tekad yang besar. Mungkin memerlukan waktu untuk mencapai hasil yang kami inginkan, tapi itu bukan masalah bagi saya,” kata Alonso.
Pada periode yang sama di masa lalu pebalap top Ayrton Senna dan Alain Prost pernah membela McLaren-Honda. Susunan pebalap McLaren saat ini, Fernando Alonso dan Jenson Button, rupanya juga punya kekaguman tersendiri terhadap masing-masing sosok tersebut.
Masuknya Honda untuk kembali jadi rekanan McLaren pada musim depan mencuatkan kisah masa lalu saat kolaborasi McLaren-Honda membuahkan empat gelar juara dunia untuk pebalapnya.
Pada periode keemasan tersebut ada dua musim ketika McLaren-Honda diperkuat dua sosok legendaris, Senna dan Prost. Masing-masing juga berhasil mencicipi gelar juara dunia bersama McLaren Honda; Senna tahun 1988 dan Prost tahun 1999.
Untuk musim depan Button yang pernah juara dunia 2009 dan Alonso, juara dunia dua musim 2005 dan 2006 akan jadi ujung tombak McLaren-Honda dan berusaha mengantar tim itu kembali ke puncak kejayaan bermodal inspirasi dari masa lalu.
“Aku tidak pernah menyembunyikan kekagumanku yang besar kepada Ayrton Senna, pebalap favoritku, idolaku di lintasan, rujukanku,” kata Alonso di Crash.
“Semasa aku kecil, aku masih ingat gambarnya di bajuku, mobil-mobilanku, dengan aku saat itu memimpikan bakal menjadi seperti Ayrton suatu hari nanti, dan karting yang dulu dibuat ayahku buat kakak perempuanku, dengan diriku akhirnya jatuh cinta dengan karting itu.
“Karting tersebut punya tampilan dari salah satu rekanan paling legendaris dalam sejarah F1, McLaren-Honda, mobil yang dikendarai Ayrton, tim yang juga sekarang aku perkuat dengan rasa terhormat untuk balapan musim depan,” tuturnya
Kalau Alonso menjadikan Senna sebagai inspirasinya, Button rupanya lebih memilih sosok Prost untuk dijadikan panutan. Ia pun kini mengaku sudah tak sabar untuk bisa segera beraksi di lintasan, terlebih masa depannya di McLaren dan F1 sempat jadi teka-teki.
“Aku amat antusias menghadapi tahun ke-enam belas di F1 dan musim keenamku bersama McLaren. Seperti Fernando, aku juga yakin McLaren dan Honda akan mencapai hal-hal bagus bersama, dan aku merasa yakin bahwa dengan bekerja bersama-sama kami semua akan berpeluang menciptakan sebuah tim pemenang yang efektif,” ujar Button.
“Aku amat mengagumi Ayrton Senna tapi buatku aksi dari rekan setimnya di McLaren-Honda, Alain Prost, yang menginspirasiku semasa kecil. Caranya menjinakkan ketangguhan mobil merah-dan-putih itu untuk memenangi balapan dan kejuaraan dunia di benakku seperti merupakan sebuah puisi, dan sejak itu aku sudah berusaha meniru gayanya membalap.
“Menjadi bagian dari McLaren-Honda baru ini merupakan sebuah kesempatan indah buat kami semua, dan aku amat gembira sudah diajak untuk ikut terlibat. Aku bahkan sudah tidak sabar melaju,” tegasnya.
Alonso pernah menjadi pebalap McLaren dan menjalani musim yang penuh konflik di McLaren. Alonso menganggap diperlakukan kurang adil seperti rekan setimnya saat itu Lewis Hamilton dan memiliki hubungan buruk dengan bos tim Ron Dennis.
Kini, Alonso kembali memperkuat ‘Silver Arrow’ bertandem dengan Jenson Button. Pebalap berusia 33 tahun itu berhasrat menuntaskan urusannya di McLaren dengan meraih titel juara dunia ketiga.
“Aku merasa itu adalah urusan yang belum selesai saat aku pergi,” ucap Alonso. “Aku membawa nomor 1 di kokpit dan sekarang aku ingin membawanya kembali dari dalam, membalap untuk mereka.”
“Itu adalah sesuatu yang sangat aku inginkan karena aku sudah meraih beberapa prestasi di dalam karierku, dan walau tidak memenangi banyak balapan belakangan ini, mendapat reputasi bagus dan respek dari setiap orang.”
“Tapi masih ada sesuatu yang tidak benar — pengalaman pada musim 2007,” lanjut dia yang diwartakan BBC.
“Saat itu aku tidak meraih atau mengeluarkan kemampuan terbaikku. Jadi sekarang beberapa tahun kemudian Anda sudah lebih dewasa, Anda sudah belajar banyak hal, Anda memahami banyak hal yang tidak Anda pahami ketika berusia dua puluh lima tahun dan sekarang aku datang untuk menyelesaikan apa yang aku mulai pada 2007,” kata Alonso.