Mengendapkan kasus ban yang berujung pada “pitstop” dan pengurangan jumlah lap di Phillip Island, MotoGP Australia, selama lima hari, akhirnya “bridgestone” memberi jawaban terhadap protes pebalap yang sangat tidak nyaman dengan kondisi lomba di seri ke enam belas kuda besi itu.
“Bridgestone,” dalam rilis terbarunya, Kamis, 24 Oktober, seperti dimuat di situs “autosport” menegaskan, kebijakan “race direction” untuk masuk “pitstop” dan pengurangan lap adalah atas saran mereka. “Kami mengutamakan keselamatan pebalap karena kondisi trek yang kasar karena baru dilapisi aspal sehingga menggerus ban,” rilis “bridgestone.”
Dalam rilis yang sama produsen ban untuk MotoGP itu mewacanakan, bila ada kasus seperti di Phillip Island dibutuhkan tes terlebih dahulu sebelum lomba di mulai.
Diakui oleh produsen ban terbesar du dunia itu, sebelum menuju Phillip Island, pihaknya belum mengetahui kondisi terbaru sirkuit, yang memengaruhi performa ban para pembalap. Bridgestone pun tidak melakukan tes, sejak sirkuit dilapisi aspal baru.
Di penghujung waktu menjelang lomba, pengarah lomba atau dikenal dengan “race directions,” akhirnya memberlakukan aturan khusus, yaitu mengurangi jumlah lap menjadi dari 27 menjadi 19, dan para pembalap wajib masuk ke pit pada putaran 9 atau 10, sebelum menyelesaikan lomba.
“Ini bukti dari kondisi di sirkuit Phillip Island. Kami harus melakukan tes di sini sebelum lomba pada Oktober tahun depan,” ujar manajer motorsport “bridgestone,” Shinji Aoki.
Pihak “bridgestone” bakal melakukan lobi agar tes tersebut bisa dilakukan, sebelum lomba digelar. Tujuannya agar mereka memiliki data untuk mengembangkan model ban tertentu yang lebih cocok untuk permukaan trek baru.
Di luar itu, dia merasa puas dengan solusi yang diambil untuk lomba di Phillip Island. Regulasi yang diterapkan, membuat lomba berjalan aman dan sekaligus menarik. “Tim dan pembalap menunjukkan fleksibilitas dan profesionalisme dalam beradaptasi dengan format lomba flag-to-flag, dan ini harus mendapat apresiasi,” katanya.
Dikatakan, “bridgestone” merespons apa yang dikeluhkan para pebalap soal ban dalam MotoGP di Australia. Dalam sesi latihan, dampak mulai dirasakan dan menurut analisis Bridgestone, ban hanya bertahan maksimal 10 putaran. Ini yang lantas memaksa pengawas lomba memangkas jumlah lap serta skenario ganti ban karena alasan keamanan.
”Ditambahkan, saat ini Bridgestone sedang melakukan negosiasi agar diizinkan melakukan tes tahun depan bersama beberapa pebalap. Dengan begitu, salah satu produsen ban terbesar dunia tersebut, bisa menggunakan data untuk menciptakan ban sesuai karakter lintasan.
Aoki juga berterima kasih kepada seluruh tim MotoGP yang akhirnya menerima perubahan aturan mendadak dalam balapan. ”Melihat pengalokasian ban dalam balap di Phillip Island, saya bangga, bersama para penonton, fans di seluruh dunia, menyaksikan balapan menarik dan aman. Selamat untuk tim yang dengan profesional mengadaptasi program dari kami,” tukasnya.