Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi, mengomentari situasi yang menimpa anaknya pada kipranya di MotoGP musim ini. The Doctor memang menjalani paruh pertama musim MotoGP sekarang yang sulit.
Pembalap Monster Energy Yamaha awalnya tampil cukup meyakinkan. Rossi berhasil finis runner up dua kali dalam tiga balapan pertama.
Dia pun diprediksi kembali menyaingi juara bertahan Marc Marquez.
Akan tetapi, performa Rossi jeblok pada balapan-balapan selanjutnya. Pembalap itu hanya finis enam besar dalam lima balapan berikutnya, termasuk tiga kali harus retired di Mugello, Catalunya, dan Assen.
Rossi menandai libur kejuaraan dengan finis kedelapan di Sachsenring. Dia turun ke peringkat keenam klasemen sementara MotoGP usai baru mengoleksi delapan puluh poin.
Menurut Graziano, penampilan buruk Rossi banyak dipengaruhi motornya yang sulit mendapatkan setelan ideal. Sang ayah percaya hal itu disebabkan karena performa motor Yamaha .
“Paruh pertama kejuaraan memang tidak terlalu bagus,” ucap Graziano kepada Radio Marca.
“Ada beberapa balapan di mana dia cukup bagus di awal musim, tapi setelah tiga balapan sebelum liburan tidak bagus karena M1 bukanlah motor yang gampang ditungganngi.”
“Penyetelan sempurna itu penting karena Yamaha tidak menciptakan sebuah mesin yang sangat powerful. Dan itulah mengapa motor mesti harus sempurna. Dan untuk Valentino dan timnya, sejauh ini sulit untuk mendapatkan setelan yang optimal.”
Paruh kedua MotoGP musim ini akan dimulai di Brno, Republik Ceko, pekan perftama Agustus
Sementara itu, pengamat senior MotoGP, Carlos Pernat, meragukan rumor Valentino Rossi akan pensiun. The Doctor disebutnya tetap kompetitif dan masih jadi simbol Yamaha.
Masa depan Rossi di MotoGP mendadak abu-abu. Monster Energy Yamaha MotoGP yang menaungi Rossi dikabarkan tidak akan memperpanjang kontrak The Doctor yang akan habis di tahun depan
Pemilik sembilan gelar juara dunia itu dinilai tak lagi kompetitif dan sudah termakan usia. Rossi memang sedang jeblok, dia baru punya delapan puluh poin setelah menuntaskan sembilan balapan. Tak pernah sebelumnya di kelas MotoGP dia punya statistik seburuk ini.
Pengamat MotoGP asal Italia, Carlo Penat, meragukan rumor tersebut. Rossi disebutnya masih jadi simbol Yamaha.
“Saya mendengar banyak pembicaraan belakangan ini, beberapa membuat saya terkejut. Misalnya, saya tak memperkirakan pernyataan itu keluar dari Lin Jarvis.”
“Adalah hal yang bagus bila Yamaha menyiapkan Valentino Rossi akan pensiun, cepat atau lambat itu akan terjadi. Tapi Rossi masih jadi simbol Yamaha,” ucap Pernat dikutip dari GPOne.
“Itu Menggelikan! Valentino masih sering berlatih, hampir setiap hari. Ia menginginkan untuk turun ke balapan, bahkan beberapa bulan lalu sukses naik podium. Valentino akan terus melanjutkan balapan dan bersiap meraih kembali podium.” ujar Pernat.
Pernat mengamini bila ada sesuatu yang tidak beres di dalam tim garasi Yamaha. Jebloknya performa Rossi diakuinya karena motornya sesuai dengan yang diinginkan.
Ia pun mengritisi manajer teknik Rossi, Silvano Galbusera, yang dianggapnya bukan orang yang tepat di waktu yang tepat untuk mengangkat performa The Doctor.
Meskipun tengah berada di kondisi sulit, Pernat tetap yakin jika juaran duania sembilan 9 kali itu masih akan tetap kompetitif di lintasan dan mampu membidik kembali podium juara.
“Ini memang momen yang sulit, tapi ia akan bisa melaluinya. Saya memperkirakan Valentino akan kembali mengincar kemenangan secepatnya, dan saya berani bertaruh bahwa itu akan segera terjadi.” ucap Pernat.