Marc Marquez, rider Repsol Honda, membuat trik paling jitu ketika menghindar dari “duel” Lorenzo dengan Valentino Rossi dan hasilnya podium puncak di seri ketiga belas MotGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu malam WIB, 13 September 2015.
Kecerdikan Marquez ini merupakan keputusan tepat ketika balapan menyisakan sepuluh lap. Ia tak peduli dengan blunder Rossi dan Lorenzo yang terus menggeber motornya.
Marquez ke luar dari lap mengganti motornya untuk balapan kering untuk kemudian menggebernya dengan cepat pada posisinya di urutan tiga.
Hasilnya? Marc Marquez juara di Misano.
Marquez, mengaku senang telah mengambil keputusan yang tepat saat meraih kemenangan di MotoGP San Marino.
Marquez meraih kemenangan pertamanya di MotoGP San Marino dengan mengalahkan dua pebalap asal Inggris, Bradley Smith dan Scott Redding , dalam balapan yang diwarnai dua kali pergantian motor.
Hingga pertengahan balapan, Marquez sepertinya tidak akan memenangi balapan setelah berada di belakang duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Namun, keputusan Marquez melakukan pergantian motor kedua lebih awal daripada Lorenzo dan Rossi, menjadi penentu sukses pebalap tersebut.
“Saya berada di belakang Yamaha untuk memeriksa ban. Motor saya kemudian mulai goyang dan saya berpikir ini saatnya untuk mengganti motor,” ujar Marquez seperti dilansir Crash.net.
Lorenzo melakukan pergantian motor satu lap lebih lama daripada Marquez. Sedangkan Rossi dua lap lebih lama dari pebalap yang dijuluki The Baby Alien tersebut. Lorenzo dan Rossi melakukan blunder dengan menunda melakukan pergantian motor.
Kondisi itu membuat Marquez berhasil memangkas jarak dengan Lorenzo dan Rossi, karena duo Yamaha itu harus menurunkan kecepatan menyusul kondisi trek yang mulai kering.
Ketika Lorenzo dan Rossi masuk pit, Marquez mampu mengambil alih pimpinan balapan. Lorenzo sendiri akhirnya mengalami kecelakaan, dan Rossi melorot ke posisi kelima.
“Ketika saya mengganti motor, saya melihat trek sudah kering sepenuhnya. Senang bisa berada di podium. Target kami meraih kemenangan dan kami sangat senang,” tegas Marquez.
Keberhasilan memenangi MotoGP San Marino membuat Marquez memangkas jarak dengan Rossi menjadi hanya enam puluh tiga poin dengan musim menyisakan lima seri balapan.
Sebelumnya, Lorenzo memulai balapan dengan sempurna dan mampu mempertahankan posisi dari pole. Marquez dan Rossi juga mampu mengikuti Lorenzo di posisi kedua dan ketiga.
Bendera putih dikabarkan steward setelah lap pertama menyusul hujan ringan mulai turun di Sirkuit Misano. Bendera putih menandakan pebalap boleh melakukan pergantian motor.
Sebagian besar pebalap memutuskan untuk mengganti motor pada lap keenam, sedangkan Lorenzo, Marquez, dan Rossi bertahan lebih lama di atas trek. Ketiganya baru masuk pit dan mengganti motor satu lap kemudian.
Lorenzo dan Marquez nyaris bertabrakan ketika berusaha keluar pit. Lorenzo terlihat minta maaf kepada juara bertahan MotoGP tersebut.
Sementara Rossi tertahan Andrea Iannone saat keluar dari pit dan sempat tertinggal hingga empat detik dari Lorenzo di posisi terdepan.
Marquez sempat mengambil alih pemimpinan balapan pada lap kedelapan, namun Lorenzo kembali menyalip. Satu lap kemudian, Rossi mulai mendapatkan cengkeraman ban dari Lorenzo.
Marquez mengira Rossi masuk ke pit untuk kembali mengganti motor dan menengok ke belakang. Kondisi itu dimanfaatkan The Doctor untuk menyalip Marquez dan merebut posisi kedua.
Namun, Lorenzo tidak mengikuti perintah tim dan terus berusaha menekan Rossi, yang juga memutuskan untuk tidak masuk pit. Sementara Marquez memutuskan untuk masuk pit dan mengganti motor saat balapan lap ke-dua puluh.
Keputusan masuk pit lebih awal menguntungkan Marquez. Pasalnya Lorenzo yang baru masuk pit satu lap kemudian dan Rossi pada lap ke dua puluh dua, sudah kehilangan banyak waktu menggunakan ban untuk trek basah di saat kondisi sirkuit mulai mengering.
Marquez terus mempertahankan keunggulan hingga akhir balapan
Salain itu, Jorge Lorenzo yang gagal menyelesaikan GrandPrix MotoGP San Marino, Minggu malam WIB, meminta maaf kepada para penggemarnya lewat akun Twitter miliknya.
“Saya minta maaf kepada tim dan para pendukung. Beruntung, saya tidak apa-apa. Kami akan tetap bertarung untuk kejuaraan dunia,” cuit Lorenzo pada akun Twitter miliknya.
Pebalap asal Spanyol itu pun mengakui dirinya melakukan dua kesalahan yang berakibat fatal di sirkuit Misano.
Salah satu kesalahan itu adalah keputusannya untuk tetap bertahan menggunakan motor dengan ban basah di lintasan yang mulai mengering.
“Ketika sadar saya berada di posisi kedua, saya menunggu untuk melihat apa yang dilakukan Valentino Rossi, karena jika kami memasuki pit di waktu bersamaan, dengan ban kering, saya dapat lebih cepat darinya,” ujar Lorenzo seperti dilansir Crash.net.
“Tetapi jika saya masuk pit (sebelum Rossi) dan cuaca mulai kembali hujan, saya bisa jatuh dan mengalami cedera, atau dia bisa menang dan saya kehilangan dua puluh lima poin. Oleh karena itu saya memutuskan untuk tetap berlomba dengan ban basah. Mungkin saya membuat kesalahan, satu dari dua kesalahan hari ini.”
Peringkat kedua klasemen pebalap sementara MotoGP itu pada akhirnya memasuki pit lebih dulu dibanding Rossi. Namun, setelah mengganti motornya, Lorenzo justru kembali melakukan kesalahan.
“Ketika Redding melewati saya, saya kehilangan kesabaran saya karena merasa terlalu lambat dan harus lebih cepat lagi, atau pebalap lain akan mulai mengejar saya,” ujar Lorenzo menambahkan.
“Itulah mengapa saya tidak memerhatikan di tikungan itu (tikungan ke-15) merupakan tikungan kiri, setelah banyak tikungan kanan.”
Lorenzo pun mengaku dirinya tak ingin berlama-lama tenggelam dalam kekecewaan. Apalagi dirinya cukup beruntung tidak mengalami cedera berarti setelah terjatuh cukup keras.
“Kami harus bersikap positif, tak ada gunanya melakukan protes atau menyesali apapun,” ujar Lorenzo tenang. “Saya membuat dua kesalahan dan akan mencoba belajar dari kesalahan itu di masa depan.”
Setelah balapan di San Marino, MotoGP akan berlanjut di kampung halaman Lorenzo, yakni GP Spanyol di sirkuit Aragon.