Valentino Rossi tak menyembunyikan “dendam”nya kepada para pebalap asal Spanyol, termasuk Lorenzo, Marquez dan Pedrosa, dan akan membayarnya lewat penampilan impresifnya pada musim MotoGP mendatang sebagai akhir karirnya di Movistar Yamaha.
Jelang menghadapi MotoGP 2016 Rossi tak akan melupakan persaingan sengitnya dengan para pembalap Spanyol pada musim lalu.
Adik tiri The Doctor, Luca Marini, mengklaim Rossi masih menyimpan dendam dengan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.
Belum habis cerita kontroversi Rossi dengan para pembalap Spanyol.
Hal tersebut menambah pahit kekecewaan sang rider gaek terkait persengkokolan yang terjadi.
Banyak yang memperkirakan musim lalu adalah kesempatan terakhir Rossi meraih gelar juara dunia.
“Rossi berniat balas dendam di musim ini. Mungkin ia saat ini tengah menghabiskan liburannya. Saat ia kembali motivasinya bakal meningkat dua kali lipat,” ucap Marini dikutip Speedweek.
Saat ini Marini tengah menjadi sorotan terkait musim perdananya bersama Moto2.
Pembalap asal Italia itu akan berhadapan menghadapi adik Marc Marquez, Alex Marquez. Namun ia beranggapan bahwa situasinya sangat berbeda dengan sang kakak.
“Meskipun Vale tidak memiliki masalah bersaing dengan Marc, bagi saya itu akan lebih sulit untuk bersaing dengan Alex. Tapi tujuan saya adalah menatap 2016 sebagai dasar yang kuat,” tutup pembalap berusia delapan belas tahun itu.
Walaupun membenci para pebalap asal Spanyol ternyata Rossi diidolakan pembalap Moto2 asal Spanyol, Luis Salom.
Ini adalah sesuatu yang wajar mengingat The Doctor adalah pembalap gaek yang memiliki banyak pengalaman serta prestasi.
Meski sudah ada pembalap yang lebih muda sekaligus bertalenta seperti Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa, Rossi tetap jadi penyedot minat publik terhadap MotoGP.
Bahkan namanya tetap tidak pudar meski sempat menjadi musuh bersama The Spanish Connection di MotoGP 2015.
Meski berkebangsaan Spanyol dan semestinya mendukung Marquez, Lorenzo, atau Pedrosa, tapi tidak bagi Salom.
Saking gemarnya, Pembalap berusia dua puluh empat tahun tersebut masih ingat aksi heroik Rossi saat membalap di Donnington enam belas tahun silam.
“Rossi sangat menyenangkan, jika Anda mengenal dia. Dia selalu mulus dengan motor,” papar Salom, seperti diberitakan Speedweek.
“Terdapat banyak momen yang sangat mengena buat saya. Tapi yang jelas, saya masih ingat kemenangan pertama dia kala membalap di Donnington. Dia sangat cepat. Saya sangat menyukai dia saat masih kecil,” jelasnya.
Rossi hampir menjadi juara MotoGP pada musim lalu setelah hanya kalah lima angka dari Lorenzo.
MotoGP 2015 juga menjadi musim yang sangat menguras emosi The Doctor karena dia menduga dikeroyok oleh The Spanish Connection.
Sementara itu, Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, meyakini banyak kejutan muncul pada MotoGP 2016.
Bahkan rider berjuluk Baby Alien itu meyakini bukan tak mungkin pembalap yang membela tim satelit mampu mengganggu dominasi tim pabrikan.
Benar saja, sewaktu menjalani sesi tes pramusim di Sirkuit Ricardo Tormo dan Jerez pada November 2015, beberapa tim mampu mengejutkan.
Tim Suzuki Ecstar lewat pembalapnya Maverick Vinales mampu menjadi yang tercepat kedua pada hari pertama tes di Ricardo Tormo.
Sementara pembalap Tim Pramac Ducati, Scott Redding, sempat menjadi yang tercepat saat menjalani tes di Jerez. Sekaligus mengasapi Marquez yang harus puas duduk di posisi dua.
Bisa dibilang hal-hal tersebut terjadi karena adanya perubahan regulasi pada MotoGP 2016.
Regulasi yang mengalami perubahan yakni bergantinya pemasok ban dari Bridgestone ke Michelin serta kewajiban menggunakan perangkat elektronik buatan Magneti Marelli dari Dorna.
“Semua pembalap bisa membuat kejutan dan sulit mengatakan di mana nantinya kami akan berdiri. Yang pasti, saat ini kami terus melakukan pengembangan,” jelas Marquez seperti mengutip dari Fox Sports, Senin. 18 Januari 2016.