Laman “crash,” hari ini, Selasa, 20 Maret, menulis tentang kekagetan pebalap Ducati Desmosedici Andrea Dovizioso atas serangan yang dibuat rivalnya, Marc Marquez, pada tikungan terakhir di MotoGP Qatar Minggu malam kemarin
Dovizioso menggambarkan serangan yang dilakukan Marquez tidak nyata karena ia sama sekali tidak berpikir Marquez bakal meraih kemenangan di balapan pembuka musim MotoGP musim ini.
Serangan serupa pernah dibuat Marquez pada duel di Austria dan Jepang musim lalu.
Sepanjang balapan, pebalap asal Italia itu merasa nyaman dengan kecepatan yang dimilikinya meskipun sempat kesulitan saat memulai balapan dari posisi kelima.
Ia menyodok ke urutan pertama setelah pada lap kelima belas berhasil melewati pebalap Yamaha YZR-M1, Johann Zarco, yang sejak awal memimpin balapan.
“Kami telah mengkonfirmasi bahwa kami lebih kompetitif dari tahun lalu.”
“ Tapi seperti biasanya, kami harus menunggu sampai balapan untuk memahami sejauh mana level kompetisi dan saya tidak berharap bisa menyelesaikan balapan dengan Marquez,” kata Dovizioso yang membuat selisih waktu 0,027 detik untuk tampil sebagai pemenang.
Pebalap itu menjelaskan, Marquez melihat celah setelah performa ban belakangnya mulai bermasalah di empat lap jelang finis.
Kondisi itu membuka kesempatan Marquez untuk bisa menyalip di putaran terakhir yang sempat membuatnya panik.
Namun, akselerasi motor yang lebih dominan membuat Dovizioso bisa kembali menusuk untuk memastikan finis pertama pada balapan di Sirkuit Internasional Losail, Qatar.
Dovi menyebut serangan mendadak Marquez tersebut karena rivalnya itu khawatir selalu menjadi runner-up di MotoGP Qatar. Meski demikian, ia menilai serangan di akhir lap tersebut sudah terlambat.
“Kami menyelesaikan balapan di tikungan terakhir yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Saya tidak ingin hal itu terjadi lagi. Saya membuat catatan waktu yang bagus tapi tidak sebagus yang saya inginkan dan saya tidak bisa menciptakan celah.”
“Saya bahagia karena bisa memenangkan duel di tikungan terakhir dengan sempurna,” ungkapnya.
Marquez disebut Dovizioso terlalu lebar dalam membuka ruang setelah berhasil menyalip yang membuatnya mampu memanfaatkan kekuatan dan kecepatan Ducati untuk memastikan gelar juaranya.
Sirkuit Internasional Losail dianggap sebagai salah satu trek yang paling tidak bersahabat dengan Honda di kalender balapan MotoGP. Kendati begitu, Dovizioso masih sempat khawatir posisinya bakal disalip Marquez.
“Saya bisa mengalahkannya dan itu terlihat penting. Tapi ini Sirkuit Losail bukan trek bagus buatnya Marquez jadi itu positif. Saya tidak berharap Marquez mendekati saya di beberapa lap terakhir, jadi ini hal buruk dari kemenangan saya kali ini,” ujar Dovizioso.
Lewat kemenangan ini, Divizioso yakin bahwa tidak ada seorang pun yang merasa dibatasi. “Ini bukan batas saya dan saya tidak menganggap ini juga batas yang dimiliki Marquez dan Valentino Rossi,” terangnya.
Bagi pebalap Repsol Honda Marc Marquez finis kedua di MotoGP Qatar, bisa menjadi sinyal bahaya bagi para rival Marquez di MotoGP.
Marquez dikalahkan pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, secara dramatis di MotoGP Qatar. Pebalap itu kalah di tikungan terakhir dari Dovizioso meski sempat menyalip di saat-saat terakhir.
Hasil di MotoGP Qatar mengingatkan kita dengan balapan MotoGP Austria dan MotoGP Jepang musim lalu. Ketika itu Marquez juga dikalahkan Dovizioso di tikungan terakhir.
Sejak awal Marquez memang kurang diunggulkan pada balapan MotoGP Qatar meski start dari posisi kedua.
Hal itu dikarenakan karakter Sirkuit Losail yang tidak cocok dengan sepeda motor Honda RC213V yang ditunggangi Marquez.
Marquez selalu kesulitan bersaing dengan para pebalap Ducati dan Yamaha di MotoGP Qatar.
Hasil yang buruk didapat rekan setim Marquez, Dani Pedrosa. Sejak Marquez promosi ke MotoGP, Pedrosa hanya mampu sekali meraih posisi podium di MotoGP Qatar
Selebihnya, Pedrosa selalu gagal menembus posisi podium di Sirkuit Losail.
Kondisi itu membuat keberhasilan Marquez bersaing dengan Dovizioso di MotoGP Qatar 2018 merupakan sinyal bahaya bagi rival The Baby Alien musim ini.
Sukses Marquez finis kedua di Sirkuit Losail menjadi pertanda sepeda motor RC213V bisa tampil lebih kompetitif daripada musim-musim sebelumnya.
Kekalahan Marquez di tikungan terakhir dari Dovizioso di MotoGP Qata bukanlah suatu bencana bagi Honda. Hasil di Sirkuit Losail justru membuat Marquez semakin percaya diri menghadapi MotoGP
Pasalnya, Marquez bisa tampil kompetitif di sirkuit yang biasanya Honda tampil kurang bagus.
Jadi bisa dibayangkan jika Marquez mampu tampil bagus di sejumlah sirkuit yang biasanya menjadi kelemahan Honda, seperti di Austria, Inggris, Perancis, dan Jepang.
Jika itu yang terjadi, maka laju Marquez dalam mempertahankan gelar juara dunia di MotoGP akan sulit dibendung.
“Saya tiga kali kalah di tikungan terakhir dari Dovizioso di sirkuit terburuk untuk Honda, Red Bull, Motegi, dan Qatar. Hasil ini seperti kemenangan. Di sirkuit di mana kami kuat, di sirkuit favorit saya, saya harus menyerang seperti itu,” ujar Marquez dikutip dari Motorsport.