Pebalap Ducati Andrea Divizioso secara terbuka mengakui “ngeri” dengan kecepatan yang dimiliki pebalap Repsol Honda Marc Marquez.
Pernyataan Dovizioso itu dikemukakannya dua hari setelah sukses mengawali MotoGP musim ini dengan memenangi lomba di Losail, Qatar
Dovizioso mencatatkan terbaik, menduhului pebalap Honda Marc Marquez yang berada di posisi kedua.
Dovizioso memang layak menang di MotoGP Qatar karena memiliki catatan bagus di Sirkuit Internasional Lusail di Qatar.
Sebelum kemenangan hari Minggu, ia telah menempati posisi kedua di sirkuit tersebut dalam tiga kesempatan beruntun.
Sebaliknya, Marquez hanya menempati posisi kelima, ketiga, dan keempat pada MotoGP Qatar dalam tiga musim terakhir.
Namun, Dovizioso hampir kecewa karena Marquez menyalipnya di tikungan terakhir di lap terakhir. Meski akhirnya pebalap Spanyol itu gagal harus puas di posisi kedua.
Hanya saja, setelah balapan Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi mengakui, bahwa Dovizioso khawatir dengan dekatnya jarak dalam lomba itu. Terutama mengingat tikungan tersebut tempat favorit Dovi dan salah satu yang terburuk untuk Marquez.
“Dovi khawatir tentang Marc. Karena itu adalah trek yang untuk Ducati dan bukan untuk Honda, tapi Marc ada di sana dalam pertarungan kemenangan],” ujar Tardozzi seperti dikutip dari Fox Sports.
“Lalu saya bilang ‘dia adalah juara dunia dan dia menunjukkannya hari ini [saat balapan] juga’,” Tardozzi menambahkan.
Kendati demikian, Ducati tidak ingin meremehkan Marquez yang tetap dijagokan menjadi juara pada MotoGP musim ini.
“Semua rasa hormat dari Dovi kepada Marc karena, dia tahu bahwa Marquez adalah orang yang harus dikalahkan,” Tardozzi menegaskan.
Seri MotoGP berikutnya akan digelar di Argentina pada hari Minggu kedua April. Tempat di mana Marquez menjadi juara pada tahun lalu.
Dalam pengakuan sebelumnya, Dovi mengaku kaget dengan serangan yang dibuatMarquez pada tikungan terakhir di MotoGP Qatar
Dovizioso menggambarkan serangan yang dilakukan Marquez tidak nyata karena ia sama sekali tidak berpikir Marquez bakal meraih kemenangan di balapan pembuka musim MotoGP .
Serangan serupa pernah dibuat Marquez pada duel di Austria dan Jepang musim lalu.
Sepanjang balapan, pebalap asal Italia itu merasa nyaman dengan kecepatan yang dimilikinya meskipun sempat kesulitan saat memulai balapan dari posisi kelima.
Ia menyodok ke urutan pertama setelah pada lap kelima belas berhasil melewati pebalap Yamaha YZR-M1, Johann Zarco, yang sejak awal memimpin balapan.
“Kami telah mengkonfirmasi bahwa kami lebih kompetitif dari tahun lalu.”
“ Tapi seperti biasanya, kami harus menunggu sampai balapan untuk memahami sejauh mana level kompetisi dan saya tidak berharap bisa menyelesaikan balapan dengan Marquez,” kata Dovizioso .
Pebalap itu menjelaskan, Marquez melihat celah setelah performa ban belakangnya mulai bermasalah di empat lap jelang finis.
Kondisi itu membuka kesempatan Marquez untuk bisa menyalip di putaran terakhir yang sempat membuatnya panik.
Namun, akselerasi motor yang lebih dominan membuat Dovizioso bisa kembali menusuk untuk memastikan finis pertama pada balapan di Sirkuit Internasional Losail, Qatar.
Dovi menyebut serangan mendadak Marquez tersebut karena rivalnya itu khawatir selalu menjadi runner-up di MotoGP Qatar. Meski demikian, ia menilai serangan di akhir lap tersebut sudah terlambat.
“Kami menyelesaikan balapan di tikungan terakhir yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Saya tidak ingin hal itu terjadi lagi. Saya membuat catatan waktu yang bagus tapi tidak sebagus yang saya inginkan dan saya tidak bisa menciptakan celah.”
“Saya bahagia karena bisa memenangkan duel di tikungan terakhir dengan sempurna,” ungkapnya.
Marquez disebut Dovizioso terlalu lebar dalam membuka ruang setelah berhasil menyalip yang membuatnya mampu memanfaatkan kekuatan dan kecepatan Ducati untuk memastikan gelar juaranya.
Sirkuit Internasional Losail dianggap sebagai salah satu trek yang paling tidak bersahabat dengan Honda di kalender balapan MotoGP. Kendati begitu, Dovizioso masih sempat khawatir posisinya bakal disalip Marquez.
“Saya bisa mengalahkannya dan itu terlihat penting. Tapi ini Sirkuit Losail bukan trek bagus buatnya jadi itu positif. Saya tidak berharap Marquez mendekati saya di beberapa lap terakhir, jadi ini hal buruk dari kemenangan saya kali ini,” ujar Dovizioso.
Lewat kemenangan ini, Divizioso yakin bahwa tidak ada seorang pun yang merasa dibatasi. “Ini bukan batas saya dan saya tidak menganggap ini juga batas yang dimiliki Marquez dan Valentino,” terangnya.