Ducati menerima “cobaan” pertamanya, usai bersuka-ria menaiki podium di Losail Circuit, MotoGP Qatar, Senin dinihari WIB lalu, 30 Maret 2015, berupa pencabutan disepensai jumlah bahan bakarnya hingga akhir musim.
“Ini aturan yang telah dibuat oleh otoritas MotoGP,” rilis situs “motogp.com,” Rabu, 01 April 2015.
Jumlah bahan bakar yang banyak di tanki Ducati didapatkan atas keputusan otoritas MotoGP pada dua musim lalu dan dimulai pada awal musim 2015.
Namun, setelah Dovizioso dan Iannone mendapat hasil yang baik di GP Qatar, mau tidak mau hadiah tersebut harus diambil kembali.
Sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh otoritas MotoGP, keuntungan empat liter bahan bakar yang dimiliki Ducati dari Honda dan Yamaha akan segera dikurangi dua liter jika Ducati mampu bertengger di posisi satu, dua, atau tiga pada awal musim ini.
“Setelah hasil yang didapat Tim Ducati pada GP Qatar kemarin, di mana Andrea Divizioso dan Andrea Iannone berada di podium, batas bahan bakar mereka akan dikurangi dari dua puluh empat liter menjadidua puluh dua liter,” rilis resmi otoritas MotoGP, seperti dilaporkan Crash
Meski harus mengalami pengurangan bahan bakar, sepertinya hal itu tidak akan menjadi masalah berarti bagi tim yang berbasis di Italia itu.
Ducati mengklaim bahwa selama ini mereka tidak pernah menggunakan bahan bakar lebih dari dua puluh dua liter.
Batas konsumsi bahan bakar sebanyak itui nantinya juga akan diterapkan oleh otoritas MotoGP kepada seluruh tim yang akan bertarung di lintasan.
Rumornya, peraturan baru ini akan segera berlaku pada 2016.
Bangkitnya Ducati guna menyaingi Yamaha dan Honda musim ini di MotoGP, memang menarik untuk disimak.
Namun berdirinya Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone di peringkat dua-tiga di laga pembuka Qatar beberapa hari lalu, justru mengubah ukuran bahan bakar tim.
Direksi Perlombaan mengurangi bahan bakar Ducati sebanyak dua liter, karena Ducati telah berhasil mengirim dua perwakilannya di podium.
Bersama Suzuki dan Aprilia, Ducati diperbolehkan berlomba di bahan bakar, settingan ban dan mesin ukuran kelas terbuka karena jarang meraih kemenangan.
Padahal sejatinya Ducati ada di kelas pabrikan.
Ducati juga telah melewati persyaratan untuk mengirim sejumlah tiga perwakilan untuk memijaki podium. Sebelumnya di tahun 2014, Dovizioso memasuki podium urutan ketiga saat berada di Austin, Texas.
“Terkait hasil yang diraih Ducati di Qatar pekan lalu, di mana Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone berdiri di podium, maka bahan bakar yang diperbolehkan dikurangi “
“Ini karena fakta bawah Ducati pabrikan saat ini telah mencapai tiga podium finis di kondisi kering sejak memulai di musim 2014: tempat ketiga Dovizioso di Austin 2014, tempat keduanya di Qatar 2015 dan rekannya tempat ketiga Iannone di seri yang sama.
Pernah menyandang sebagai motor super karena kecepatannya melibas trek lurus, Ducati menapaki panggung MotoGP tahun ini dengan percaya diri. Meskipun bukan lagi berstatus tim unggulan seperti dulu, tetapi raksasa MotoGP asal Italia itu pede menghadapi lomba.
Bermodal motor dengan sasis serba baru, dan duo pembalap muda Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, mereka siap mengembalikan kembali masa jaya yang telah lama tergerus oleh dominasi Yamaha dan Honda.
Ducati juga memiliki kedekatan dengan Ferrari. Hubungan Ducati dan Ferrari sedikit banyak membantu mereka dalam pengembangan mesin dan sasis Desmosedici.
Ducati Desmosedici merepresentasikan ciri khas Eropa yaitu kuat dan solid. Hal tersebut bisa dilihat dari bodi Desmosedici yang begitu bongsor dan kekar.
Kecepatan motor yang memiliki beban seratus lima puluh kilogram itu menjadi kekuatan utama.
Tim asal Italia itu meredup cukup panjang, hingga musim lalu.
Berkaca pada penampilan di pramusim, wajar rasanya jika menepatkan Ducati sebagai kuda hitam musim ini.
Duo Andrea sukses mengudeta posisi tiga teratas di dua hari uji coba di Sirkuit Losail, Qatar. Ditambah penampilan labil Yamaha dan Honda membuat Ducati semakin percaya diri menghadapi seri pembuka.
Jika berbicara juara dunia, mungkin masih terlalu dini untuk tim yang dipimpin oleh Luigi Dall’lgna tersebut.
Namun kita mungkin akan sering melihat Ducati finis di lima besar, atau bahkan merangsek ke posisi tiga besar. Jika GP15 bisa tampil konsisten, bukan tidak mungkin duet duo Andrea mampu mengganggu dominasi Yamaha dan Honda musim ini
sumber : motogp.com, crash dan motorsport