Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyesali aksi ugal-ugalannya di Aragon Circuit, Minggu malam WIB, 27 September 2015, yang menyebabkan ia terjengkang menjelang lap kedua dan gagal melanjutkan balapan.
Aksi “brutal” Marquez ini telah lima kali terjadi selama balapan musim ini yang menjadikannya sebagai pebalap yang paling sering mengalami
Sebelum crash di Aragon, Marquez juga mengalami hal yang sama saat membalap di seri MotoGP Argentina, MotoGP Italia, MotoGP Catalunya, dan MotoGP Inggris.
Situs resmi MotoGP mencatat bahwa torehan Marquez ini sudah menjadi rekor terbanyak yang dicatatkan oleh juara dua kali musim lalu itu dalam satu musim gelaran ajang balap motor di sepanjang kariernya.
Dengan kegagalan finis kali ini, Marquez tertinggal tujuh puluh sembilan poin dari Valentino Rossi di posisi pertama klasemen. Dengan begitu kans dirinya untuk mempertahankan gelar juara bertahan sudah bubar.
“Hari ini saya cuma bisa meminta maaf kepada seluruh anggota tim dan para fans, karena kami bekerja sangat bagus dan kami mempunyai kecepatan yang oke di sepanjang akhir pekan,” kata Marquez di situs MotoGP.
“Di lap kedua, saat saya mengerem di tikungan kedua belas, saya melakukan kesalahan hingga kehilangan cengkeraman ban depan. Itu merupakan kesalahan saya dan saya meminta maaf.”
“Masih ada empat balapan yang akan datang dan kami akan mencoba untuk terus berada di depan dan berjuang hingga terakhir,”janjinya.
Pada balapan di Aragon Minggu malam WIB, Marquez sebenarnya memulai dari posisi terdepan, setelah sehari sebelumnya meraih pole position. Namun di tikungan pertama ia berhasil dikalahkan Jorge Lorenzo dan juga Andre Iannone.
Seusai lap pertama Marquez memang berhasil menyalip Iannone dan tinggal di belakang Lorenzo. Namun di tikungan kedua belas di lap kedua, ia tergelincir dan terlempar ke gravel.
Kejadian itu membuatnya tampak sangat kesal. Apalagi ini adalah kali kelima ia out dari balapan, atau yang terbanyak dalam satu musim sepanjang kariernya.
“Ini faktor rider-nya,” tulis “crash”
“Marquez terlalu terburu-buru. Dia mestinya tahu, sepertinya belum dapat grip di tikungan itu, dan itu baru lap kedua,.
Marquez semestinya bisa tampil paling lepas, karena kansnya buat jadi juara relatif lebih kecil dibandingkan dengan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Mestinya dia nothing to loose. Tapi mungkin dia punya beban ingin menang di negaranya sendiri, makanya dia tetap tampil seperti gaya yang agresif.
Absennya Marquez membuat, pembalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo menjadi pemenang di MotoGP Aragon. Posisi kedua ditempati Dani Pedrosa. Disusul Valentino Rossi di tempat ketiga.
“Insiden kali ini murni kesalahan saya. Yang bisa saya lakukan saat ini adalah meminta maaf kepada tim dan fans, karena kami telah bekerja keras dengan baik sepanjang pekan ini.” kata Marquez dilansir Crash.net.
“Di lap kedua, saya melakukan kesalahan dan kehilangan kendali. Ini kesalahan saya dan saya minta maaf. Saya terlalu memaksakan diri. Padahal itu aksi yang tak perlu karena dalam satu lap saya nyaris melewati Jorge.”
Marquez juga mengungkapkan alasannya terlalu ngotot sejak lap pertama. Sebab Lorenzo memiliki kecepatan yang sulit ditandingi, sehingga dia harus ditaklukkan sejak awal balapan.
“Untuk mengalahkan Lorenzo, saya harus langsung menekan sejak start. Dani dan Valentino tertinggal dari Lorenzo sejak awal nalapan, dan sejak itu, keduanya tetap tertinggal di jarak yang sama hingga akhir.”
Joki Repsol Honda itu berjanji bakal belajar dari kejadian ini dan tidak akan mengulangi gaya balap ugal-ugalan seperti yang dilakukannya saat akan mengejar Jorge
“Ketika hal-hal ada yang tidak beres, segala sesuatu terjadi dan mirip seperti tahun lalu. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Saya hanya perlu belajar dari kesalahan ini dan meminta maaf kepada tim,” sesal Marquez seperti dikutip Motorsport.
Marquez jelas membuat pendukungnya di Spanyol kecewa. Pasalnya, peluang Baby Alien mengamankan podium pertama di Aragon terbilang besar ketika ia mampu mendapatkan posisi terdepan.
Tapi Marquez dengan cepat meminta maaf kepada tim dan penggemar?
Ia menyadari bahwa itu adalah kesalahannya dan apapun hasilnya kakak kandung Alex Marquez harus menerima.
“Saya hanya bisa meminta maaf kepada para fans dan tim,” kata Marquez. “Itu adalah kesalahan saya, dan saya harus menerima itu.”