Keberhasilan Marc Marquez untuk menjadi juara MotoGP keenam kalinya menuai pujian.
Direktur Teknik Honda, Takeo Yokoyama menggambarkan Marquez seperti makhluk dari planet lain.
Marc Marquez kunci gelar di MotoGP Thailand yang baru berlangsung di Chang Sirkuit, Buriram, Minggu. Raihan poinnya tiga ratus dua puoluh lima sudah tak mungkin dikejar lagi.
Menurut Yokoyama, Marquez tipikal pembalap yang cerdas. Pembalap asal Spanyol itu disebutnya mampu mengambil keuntungann maksimal dari motor yang dipakainya.
Keunggulan Marquez lainnya yaitu mampu beradaptasi dengan motor anyar dengan cepat. Terbukti, saat tim menambah top speed motor, Marquez bisa manfaatkannya dengan baik.
Yokoyama mengatakan, jajaran mekanik Repsol Honda sempat khawatir penambahan top speed bisa berpengaruh kepada mesin. Namun kekhawatiran itu hilang karena motor dikendarai pembalap terbaik di dunia.
“Masalah akan datang, tapi dia pembalap terbaik, jadi mungkin dia bisa mengatasinya,” kata pria asal Jepang itu soal gelar keenam Marc Marquez di MotoGP seperti dikutip crash.
Kehebatan Marquez semakin kentara karena dua hal. Pertama, seperti dilansir crash, dia mampu jinakkan mesin motor dimana pembalap Honda lain seperti Cal Crutchlow dan Jorge Lorenzo kesulitan.
Kedua, Marquez masih tampil sempurna meski pada pramusim sempat mengalami cedera di bahu kiri.
“Gelar juara tahun ini sejujurnya sangat sulit. Mungkin orang bilang,” oh, kalau Marquez semuanya jadi gampang.” Tapi faktanya tidak demikian,” kata Yokoyama.
Marquez juga disebutnya sudah mengubah gaya balap untuk adaptasi dengan tenaga motor yang lebih besar.
Yokoyama sepakat musim ini menjadi yang terbaik untuk Marquez. Meski tidak seperti 2014, saat Marquez memenangi 10 balapan awal, tapi Marquez mampu atasi banyak masalah dengan baik.
“Dari sisi statistik, ini memang musim terbaiknya. Bahkan dia bisa menambah lagi poin agar cetak rekor poin. Kecuali di Austin, dia mampu meraih posisi satu dan dua. Ini musim terbaiknya,” ujarnya.
Lantas dimana kekuatan Marquez?
Marquez, menyebut konsistensi
Ya konsisten menjadi kunci keberhasilannya dalam menjuarai MotoGP Hal itulah yang membuat gelar ini terasa spesial buat dirinya.
Marc Marquez menyabet gelar juara musim ini setelah memenangi balapan di MotoGP Thailand.
Marquez menjadi juara dunia MotoGP dalam lima belas balapan yang dilaluinya musim ini. Pencapaian tersebut cukup apik karena Marquez mampu memenangi sembilan seri dan lima kali podium kedua.
Marquez mengaku, kegagalannya meraih gelar pada empat tahun lalu menjadi titik balik kesuksesannya saat ini.
Ketika itu, Marquez memang banyak terjatuh saat balapan sehingga ia mengambil kesimpulan untuk mampu tampil konsisten dalam setiap seri yang dilaluinya.
“Saya masih sangat muda pada waktu itu, yakni berusia dua puluh dua tahun. Saya tidak punya banyak pengalaman. Lalu, saya berkata pada diri sendiri ‘apa kelemahannya?’ Apakah itu konsistensi?” kata Marquez seperti dikutip dari Motorsports.
“Setiap tahun saya mencoba untuk bekerja, tapi sulit untuk mengubahnya dari satu musim ke musim lainnya. Terutama tahun ini, poin terkuat saya adalah konsistensi. Jadi, gelar ini memiliki makna yang mendalam terutama tentang bagaimana kami bekerja sebagai tim,” lanjut Marquez.
Gelar ini menjadi yang kedelapan dalam karier Marc Marquez. Perinciannya adalah, pembalap berjulukan The Baby Alien itu meraih satu gelar di level bawah
Gelar ini juga menjadi yang tercepat diraih Marc Marquez sepanjang kariernya. Marquez hanya butuh lima belas seri untuk menyegel gelar MotoGP.
Dengan sisa empat seri lagi, Marquez berpeluang menambah koleksi poinnya dalam klasemen balapan