Marc Marquez tak punya kata “takut.” Rider Repsol Honda yang baru naik klas MotoGp untuk musim balapan 2013 ini, “berani” mengambil jarak sempit ditikungan untuk mengasapi, mulai dari Valentino Rossi di Losail, Qatar, Jorge Lorenzo di Brno dan Dnani Pedrosa di Misano.
Keberanian Marquez ini i mendapatkan pujian. Kevin Schwantz, legenda MottGP, yang sempat tak percaya akan keberanian Marc memotong Pedorsa di tikungan tajam Sirkuit Misano, San Morino. Ia geleng-gelang kepala dengan cara Marc memotong kembalo Dani setelah sempat mendahuluinya.
“Saya piker dia gila. Tapi ia berhasil dengan kegilaannya itu,” kata Schwant, yang memberikan pujian kepadanya.
Dengan balapan hanya tersisa lima seri lagi, pembalap muda Repsol Honda itu memimpin unggul 34 poin dari dua rival, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Sekaligus berpeluang untuk menjadi pembalap debutan pertama yang langsung menjadi juara dunia, dalam 35 tahun terakhir.
Schwantz sangat terkesan dengan aksi pembalap 20 tahun itu. Juara dunia 1993 itu menilai Marquez merupakan sosok seorang pembalap yang tidak mengenal rasa takut.
“Sangat menakjubkan melihat apa yang dilakukan Marquez. Saya melihat saat dia melakukan tes dan dia memiliki kecepatan yang bagus. Tapi saya sempat tidak yakin dia memiliki kemahiran dalam membalap,” jelas Schwantz
“Namun, Marquez menunggangi kuda besi dengan gaya tidak teratur. Jadi, tidak ada yang membuat anak itu takut, itu sudah pasti,” tambah mantan pembalap MotoGP tersebut, dikutip dari Fullnoise, Rabu.
Sementara itu Schwant mengingatkan Marc untuk tetap menjaga keseimbangan dalam membalap. Tentang predikat juara, Schwant mengatakan, ancaman Jorge Lorenzo terhadap Marc Marquez di klasemen harus dicermati. Namun begitu, Marquez tetap tenang karena dirinya masih memimpin di puncak dengan selisih yang cukup jauh.
Hingga 13 seri MotoGP musim ini, Marquez telah mengoleksi 253 poin sementara Lorenzo bersama Dani Pedrosa sama-sama mengumpulkan 219 poin.
“34 poin merupakan selisih yang cukup besar. Bagaimanapun, kami akan tetap berlomba dengan mentalitas yang sama,” kata Marquez seperti dikutip Crash.
Marquez tidak panik meski laju empat kemenangan beruntunnya dihentikan oleh Lorenzo dalam dua balapan terakhir. Pembalap asal Spanyol itu menegaskan siap bangkit di lima seri tersisa musim ini.
“Masih ada lima seri tersisa dan banyak poin yang bisa diperebutkan. Saya akan tetap menjadi Marc yang sama. Saya akan terus bertarung seperti yang selama ini saya tunjukkan,” tegas Marquez.
“Kami amat termotivasi untuk membalap di Aragon,” pungkas Marquez.
Usai menjalani balapan MotoGP San Marino di sirkuit Misano, para pembalap MotoGP melakoni sesi post-race test di tempat yang sama. Selain mencoba hal-hal baru untuk meningkatkan performa di musim ini, Honda pun mencoba motor prototipe untuk musim 2014.
Pembalap asal Honda, Marc Marquez mengatakan kalau dirinya merasakan hasil positif pada sesi tes kemarin. Menurutnya, tim mendapat hal-hal yang akan sangat berguna dalam melakoni lima sesi balapan musim ini di Aragon, Malaysia, Australia, Jepang, dan Valencia.
“Hari berjalan dengan baik dan kami mencoba banyak hal baru pada setup dan berhasil menemukan adanya peningkatan. Kami juga mengumpulkan beberapa data penting, jadi tes ini sangatlah berguna sebelum melakoni lima balapan terakhir musim ini,” ujar Marquez, seperti dilansir Crash.
“Kami juga mengendarai motor prototipe untuk tahun depan, di mana saya merasa sangatlah nyaman. Kami telah bekerja dengan baik, dan paling penting adalah kami memiliki fondasi yang bagus,” lanjut pembalap asal Spanyol berusia 20 tahun tersebut.
Pada sesi tes itu sendiri, Marquez, yang harus mengakui keunggulan Lorenzo pada balapan sehari sebelumnya, mencatatkan waktu tercepat, 1 menit 33,264 detik. Sementara rekannya, Dani Pedrosa hanya mampu menempati urutan enam dengan 1 menit 33,892 detik. Sedangkan duo Yamaha ada di peringkat dua dan tiga.