Setelah mengamuk dengan performa mobilnya yang mangkrak di diberbagai seri balapan musim ini, Kimi Raikkonen akan mendapatkan sasis baru dari Ferrari menjelang GP Amerika Serikat pada 02 November 2014 mendatang
Selama berlangsungnya balapan Formula One tahun ini penampilan “Iceman” julukan untuk pebalap asal Finlandia ini, memang jauh dari ekspektasi.
Sejauh ini, Raikkonen hanya bisa menduduki peringkat dua belas2 klasemen pembalap Formula 1, dengan mencatatkan finis terbaik di posisi empat GP Belgia.
Pada balapan terakhir di GP Rusia, pembalap asal Finlandia tersebut hanya bisa menduduki posisi sembilan di akhir balap.
“Di Austin nanti saya sangat menuntut performa terbaik dan menyenangkan. Saya harap tak memiliki masalah yang sama seperti di sini,” ujar Raikkonen pada Omnicorse usai balap di Sochi.
Hasil buruk ini membuat Raikkonen yang biasanya tenang tampak mengamuk, karena tak bisa menyaingi Fernando Alonso di musim 2014.
“Raikkonen menaikkan nada bicaranya kepada bos Ferrari, Marco Mattiacci,” lanjut majalah otomotif Italia tersebut.
“Dia menegaskan berkomitmen dengan tim “kuda jingkrak” itu, tapi tak mendapatkan yang terbaik dari mobilnya, karena sesuatu tak berjalan seperti seharusnya,” jelas Omnicorse.
Omnicorse pun mengatakan, akhirnya Mattiacci setuju kalau Raikkonen akan menggunakan sasis baru selama musim 2014, sejak GP Amerika awal bulan depan
Kepala tim Ferrari, Marco Mattiaci yang meninggalkan Sochi dengan kepala tertunduk karena Ferrari hanya mampu membawa pulang sepuluh poin pada seri lanjutan Formula One Grand Prix Rusia akhir pekan lalu.
Setelah kegagalan meraih poin di Suzuka, kedatangan tim berlambang kuda jingkrak itu ke Sochi dengan harapan tinggi. Akan tetapi hasilnya tetap tak memuaskan dengan Fernando Alonso dan Kimi Raikkonen hanya finis di urutan enam serta sembilan.
“Sekali lagi kami mendapatkan hasil yang jauh dari target kami, tetapi kami harus mengucapkan selamat kepada Mercedes. Mereka telah berusaha keras selama lima musim terakhir dan layak mendapatkan titel juara konstruktor tahun ini,” ujar Mattiaci, kepada Planetf1, Rabu, 15 Oktober 2014.
“Kami mengalami masa sulit setelah Jepang dan kini berlanjut di Rusia, tidak hanya di atas trek, juga di luar lintasan. Kami belajar banyak dari dua seri itu dan akan memanfaatkannya untuk di musim depan,” tambahnya.
Meski mengakui bahwa timnya mengalami dekadensi prestasi, Mattiaci tetap menyimpan pandangan positifnya terkait tiga race F1 terakhir musim ini.
“Kami yakin pada tiga seri terakhir akan mendapatkan kesempatan untuk mencoba dan mengeluarkan seluruh kemampuan pada mobil. Target kami adalah menutup musim ini dengan hasil yang lebih baik,” tuntasnya