Tak seperti biasanya, Valentine Rossi, usai menyelesaikan balapan di Misano, MotoGP San Marino, Minggu malam WIB, enggan meluapkan kegembiraannya di tengah sambutan meriah publiknya yang mengibarkan bendera berlambang “46” dengan warna biru kuning serta kaus senada dengan milik yang dikenakan pebalap legendaris itu.
Kepada “Autosport,” di garasi Yamaha Racing, “The Doctor” berterus terang kecewa dengan penampilannya yang tanpa podium di Mosano. “ Saya telah menjanjikan podium. Tapi Marquez dan Dani lebih cepat. Mereka memotong saya,” kata Rossi yang finis di posisi empat balapan MotoGP San Marino.
Kesedihan Rossi abisa dimaklumi. Balapan di Misano, bagi pemegang tujuh gelar MotoGP itu, merupakan sebuah ritual yang sacral. Di Misani-lah, Rossi memulai karir pebalapnya. Misano sendiri hanya berjarak 30 kilometer dari “kampung” kelahirannya.
“Saya memulai semuanya dari sini. Saya, sebelumnya, berharap akan dapat berada di podium untuk member penghormatan bagi warga Misano. Tapi semuanya buyar. Dani dan Marc lebih cepat dari saya. Mereka anak muda yang lahir dari generasi kemajuan teknologi membalap. Saya masa lalu,” ujar Rossi dengan nada sentimental.
Kegagalan memenuhi target podiumnya, sebenarnya, hal biasa bagi Rossi. Apalagi, keikutsertaannya dalam musimk balapan di usia 35 tahun adalah untuk menghibur. “Saya hadir disini untuk member motivasi bagi pebalap muda. Saya sudah tua dan seharusnya sudah pensiun. Saya ingin mereka tumbuh dalam suasana balapan yang menggembirakan,” ujar pebalap yang menjadi banyak idola pebalap muda di ajang MotoGP.
Valentino Rossi memang gagal memenuhi targetnya meraih podium di sirkuit Misano, dan hanya mampu finis keempat. The Doctor mengaku kecewa atas kegagalan tersebut, meskipun tetap bisa mengambil hal positif sepanjang akhir kemarin.
Rossi sebenarnya meraih catatan yang cukup bagus saat melakoni tugas sesi latihan bebas dan kualifikasi. Sempat mengungguli Lorenzo pada sesi latihan bebas kedua, pembalap asal Italia itu juga berhasil start dari barisan depan, setelah menjadi rider tercepat ketiga pada sesi kualifikasi. Namun, saat balapan, dia tetap kalah cepat dari top three.
“Menyedihkan tak bisa naik podium, karena itu merupakan target kami di sini, Misano, di mana fans banyak yang datang. Itu merupakan akhir pekan yang bagus bagi saya karena saya selalu cepat dan bisa bertarung melawan tiga rider terdepan, Lorenzo, Marquez dan Pedrosa,” ujar Rossi, sebagaimana dilansir Crash, Senin.
“Kualifikasi berjalan dengan sangat baik, dan dengan memulai balapan dari barisan depan, saya berharap bisa naik podium, tapi itu sangatlah sulit karena tiga rider terdepan sangatlah cepat,” lanjut rider 34 tahun yang tujuh kali meraih gelar juara dunia pada kelas utama tersebut.
Musim ini, meski tetap berada di bawah Marquez, Lorenzo, dan Pedrosa, Rossi mampu kembali menunjukkan tajinya -setelah menjalani dua musim yang buruk bersama Ducati- sebagai pembalap papan atas di MotoGP. The Doctor menempati posisi empat klasemen sementara pembalap, dengan poin 169, hasil dari satu kemenangan, satu kali podium 2, dan dua kali podium 3.