Valentino Rossi secara mengejutkan, mengungkapkan telah menemukan cara untuk mengalahkan Marc Marquez di musim lomba MotoGP 2015. Salah satu caranya, ujar “The Doctor,” panggilan akrab Rossi, ia dan Jorge Lorenzo harus bekerja sama dengan baik demi menjegal laju sang juara dunia.
Marquez memang tampil mendominasi di awal musim 2014.
Namun begitu, The Doctor yakin The Baby Alien bakal melemah bila dirinya dan Lorenzo menekannya seperti pada paruh kedua musim.
“Untuk mengalahkan Marc, Anda harus jadi yang terbaik. Marc memang makin kuat, tapi ia jadi lebih sering jatuh saat balapan. Tahun ini, saya dan Jorge harus membuat Marc tertekan, seperti yang kami lakukan pada akhir 2014,” ucap Rossi seperti dilansir “La Gazzetta dello Sport,” Sabtu, 24 Januari 2015
Selain itu, Rossi juga waspada terhadap rival lainnya. Ia menilai duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone juga mampu bersaing di kompetisi mendatang.
“Musim ini akan sulit dan para rival akan lebih kompetitif. Honda dan Yamaha akan tetap di depan, tapi mungkin Ducati bersama Dovi dan Andrea tak akan terlalu jauh,” lanjutnya
Sementara itu legenda MotoGP Wayne Rainey secara spesifik mengatakan Valentino Rossi bagaikan minuman anggur, yang biasanya, rasanya semakin enak bila tambah lama disimpan.
Perumpamaan ini dipaparkan, Wayne Rainey, mengingat usia Rossi yang semakin gaek tapi masih galak di balapan.
Tak seperti kebanyakan orang, mantan pembalap MotoGP asal Amerika Serikat itu mengaku tak terkejut dengan kebangkitan Vale – sapaan Rossi, pada musim 2014 lalu.
“Saya tak terkejut tentang Valentino di fase ini pada kariernya. Saya ingat rasanya ketika saya berusia 22 atau 26 tahun dibandingkan ketika Anda berusia 31 atau 32 tahun, atau di usia Valentino (35 tahun) saat ini,” tutur Rainey, sebagaimana dikutip MotoGP.com, Sabtu, 24 Januari 2015.
“Yang terpenting Adalah Anda punya pengalaman. Ketika Anda masih muda dan sudah mengenakan helm, yang ingin Anda lakukan adalah tampil cepat.”
“ Ketika mulai tua seperti anggur yang enak, Anda tahu di mana Anda harus tampil cepat dan di kapan harus bersabar. Saya pikir Valentino mengerti hal itu,” ujarnya.
Rainey yang pernah mengecap hattrick gelar MotoGP pada sembilan puluhan itu tak lupa melontarkan opininya pada rekan setim The Doctor, siapa lagi kalau bukan Jorge Lorenzo.
Sejak Márquez promosi ke pentas MotoGP, Lorenzo seakan baru menemui ancaman yang lebih nyata dalam persaingan gelar. Di musim 2013, perjuangan pembalap berjuluk X-Fuera itu sempat terganggu cedera.
Tapi di musim 2014, Lorenzo justru nampak lalai soal antisipasi konsistennya penampilan Márquez.
“Pada 2013, tulang selangka Jorge patah tapi dia nyaris memenangi gelar. Saya pikir Jorge kehabisan energi setelah itu dan akhirnya dia gagal. Mungkin dia pikir musim 2014 lebih muda, tapi ternyata tidak. Faktanya Márquez mampu mempertahankan gelar,” lanjut Rainey lagi.
“Márquez adalah ancaman nyata, dia sangat populer, berani dan juga senang bertarung. Tapi saya juga tahu bahwa Lorenzo tak berbeda darinya. Tahun ini pikirannya harus fokus pada Márquez. “
“Saya pikir kita akan melihat Lorenzo yang berbeda tahun ini, lebih konsisten. Pikirannya harus siap untuk bertarung,” tutupnya.