“Vinales, putuskan segera musim depan Anda. Bila bergabung ke Yamaha saya akan bantu,” ujar Valentino Rossi, pebalap gaek Movistar Yamaha, ketika diwawancarai “crash,” Sabtu, 14 Mei 2016, sehubungan dengan keraguan Maverick Vinales untuk memutuskan hengkang dari Suzuki.
Vinales memang belum menentukan apakah dirinya akan pindah ke Tim Movistar Yamaha untuk menjadi tandem Valentino Rossi musim depan.
Namun jika pada akhirnya hal itu terjadi, Vinales yakin Rossi akan banyak membantunya.
Vinales sedang gencar dirumorkan mendapat perhatian besar dari Tim Movistar Yamaha. Yamaha ingin merekrut pembalap berusia dua puluh satu tahun tersebut untuk menjadi tandem Valentino Rossi yang ditinggal Jorge Lorenzo ke Ducati musim depan.
Meski demikian, terlepas dari belum diambilnya keputusan tersebut, Vinales yakin menjadi rekan setim Rossi akan sangat menguntungkan dirinya.
Top Gun -julukan Rossi- menilai pengalaman sebagai juara dunia membuat The Doctor memilki sesuatu yang spesial.
“Menjadi rekan setim Rossi itu akan sangat membantu mengembangkan saya sebagai seorang pembalap. Dia memiliki banyak pengalaman dan dia telah memenangkan gelar juara dunia sembilan kali. Itu membuktikan dia memiliki sesuatu yang spesial,” ujar Vinales, seperti dimuat Cycle World
“Bagaimana pun, berkompetisi dengan rekan setim akan sangat membantu Anda berkembang dan bersaing dalam level yang lebih tinggi.”
“ Lihat saja pada Lorenzo, dia telah memenangkan tiga gelar juara dunia MotoGP,” tuntas rider yang di Le Mans pekan lalu berhasil menempati podium ketiga.
Rider asal Spanyol itu menyatakan sulit baginya menolak tawaran dari tim yang sudah berstatus sebagai tim juara dunia.
“Suzuki adalah suatu keluarga dan mereka telah mempercayai saya. Saya membuat debut saya di kelas utama bersama mereka dan saya sangat cocok dengan orang-orang dalam tim saya dan para jajaran manajemen di atas,” ungkap Vinales, seperti dimuat Cycle World.
“Saya bangga jika seseorang menempatkan nama saya setelah(Kevin, legenda Suzuki Ecstar- Schwantz. Tapi, pada akhirnya saya butuh hasil.”
“ Jadi, saya harus melihat sesuatu yang bisa membuat saya menjadi seorang juara dunia. Dan jika ada tim, yang telah menjadi juara dunia, mencari saya, sulit bagi saya berkata tidak,” sambungnya.
“Saya ingin memutuskan secepat mungkin untuk menghindari tekanan ekstra atau distraksi yange berlebihan. Setelah memutuskan, saya bisa fokus sepenuhnya pada balapan,” sambung Top Gun.
Maverick Vinales sendiri senang bukan kepalangusait berhasil menginjakkan kaki di podium untuk pertama kalinya sejak tampil di kelas MotoGP.
Menurut rider asal Spanyol tersebut, keberhasilan di Sirkuit Le Mans sangat spesial.
Le Mans memang memiliki kenangan tersendiri bagi Vinales. Sebab di sirkuit inilah pertama kali ia memenangkan balapan untuk pertama kalinya saat berlaga di kelas lebih bawah empat tahun lalu.
Kali ini di kelas MotoGP, Vinales kembali membuktikan kapabilitasnya sebagai rider muda yang dapat diperhitungkan.
Memulai balapan dari posisi delapan, rekan setim Aleix Espargaro tersebut berhasil menyudahi balapan di tempat ketiga.
“Naik podium adalah target saya tahun ini, dan saya sudah mengejarnya sejak seri perdana. Lalu akhirnya saya mencapainya di Le Mans,” ungkap Vinales
“Waktu itu kemenangan terasa sangat spesial karena saya baru tiba di GP dan tidak ada orang yang mengenal saya, tapi saya sangat senang,” tuntasnya.
Vinales sendiri menyatakan, ia banyak belajar dari kesalahan saat mengaspal di seri kedua balap MotoGP musim ini di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada awal April.
Vinales yang saat itu berada di tempat ketiga harus rela melepaskan podium pertamanya ketika terjatuh saat balapan menyisakan tiga lap.
Setelah kehilangan kesempatan pertama untuk naik podium, Vinales mengungkapkan terus memperbaiki diri.
Hasilnya, rider usia muda tersebut berhasil tampil memukau saat mengaspal pada seri kelima di Sirkuit Le Mans beberapa waktu lalu.
Memulai balapan dari posisi kedelapan, pembalap yang digadang-gadang menjadi rekan setim Valentino Rossi di Tim Movistar Yamaha musim depan mampu menyodok hingga mengakhiri balapan di posisi tiga.
“Yang pasti, saya sangat kecewa di Argentina kerena saya jatuh saat saya sangat dekat dengan podium pertama saya. Di sisi lain, saya berkata pada diri saya sendiri bahwa jika saya berhasil tampil luar biasa, saya bisa melakukannya lagi dan di sini kami,” jelas Vinales