Valentino Rossi menampilkan performa oke pada awal musim MotoGP ini
Sampai-sampai mantan rivalnya, Max Biaggi, melontarkan pujian setinggi langit.
Rossi untuk sementara berada di posisi bagus dalam perburuan titel MotoGP
Dalam tiga seri sebelumnya, The Doctor tak pernah lepas dari posisi lima besar di tiap balapannya.
Pada seri pembuka di Qatar, Rossi finis kelima. Kemudian di Argentina dan terakhir di Amerika Serikat, pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP itu merebut podium kedua.
Hasil itu membuat Rossi mengoleksi lima puluh satu1 poin di posisi kedua klasemen MotoGP. Ia hanya tiga angka dari Andrea Dovizioso di posisi pertama dan unggul dua angka dari Alex Rins di tempat ketiga.
Biaggi, yang merupakan mantan rival Rossi di lintasan MotoGP pada awal dua ribuan, memuji performa The Doctor. Ia mengaku kagum atas penampilan pebalap berusia empat puluh tahun itu.
“Apa yang dia lakukan hal yang indah, dia berani. Kami mesti ingat ini baru tiga balapan, tetapi senang melihatnya masih bisa bersaing,” kata Biaggi kepada AS dilansir Tuttomotoriweb.
“Biasanya bisa dipahami dia bisa bersaing untuk gelar saat kejuaraan makin sengit sepanjang musim. Startnya bagus, tetapi begitu juga musim lalu. Bisa dibilang dia memiliki kekaguman dari saya atas apa yang dia lakukan,” tuturnya.
Rossi sesungguhnya punya peluang besar merengkuh juara pada balapan di Circuit of The Americas, Namun, The Doctor “hanya” bisa finis di posisi kedua.
Rossi yang sudah begitu dekat dengan podium pertama pada akhirnya gagal.
Dia Kalah bersaing dengan Alex Rins. Walau gagal, Rossi mengambil sisi positif dari balapan di Austin.
Usai Marc Marquez jatuh dan Andrea Dovizioso berada jaub di belakang, Rossi terlihat akan bisa memenangi MotoGP Amerika Serikat.
Pembalap asal Italia itu di ambang bisa mengakhiri puasa kemenangan yang terakhir diraih pada MotoGP Belanda empat tahun lalu.
Sayang, penantian Rossi masih harus lebih panjang. Sang pembalap kalah bersaing dengan Alex Rins, yang pada akhirnya menjejak podium teratas.
“Saya gagal menang hari ini, tetapi hal positifnya adalah kami kuat di tiga balapan,” ucap Rossi dikutip Marca.
Rossi mengawali musim ini dengan finis kelima di MotoGP Qatar. Lalu menjadi runner up di Argentina dan dilanjutkan finis kedua lagi di MotoGP Amerika Serikat.
“Saya kuat sedari awal, saya mencoba menyalip Marquez, tetapi saya tak bisa mengikuti dia. Marquez punya sesuatu yang berbeda, yang membuatnya bisa melepaskan diri. Tapi berada di belakang Marquez sudah cukup buat saya dan itu menunjukkan strateginya berjalan bagus,” tutur pembalap ini.
Selain itu, Rossi melontarkan kode bakal meninggalkan Yamaha. The Doctor memang sudah lama tak memenangi balapan MotoGP bersama tim Garpu Tala.
Total sudah 644 hari Rossi puasa kemenangan di ajang MotoGP. Terakhir kali pembalap itu naik podium pertama pada seri MotoGP Assen
Dan, pada dua puluh delapan balapan setelahnya, Rossi hanya bisa tujuh kali menembus podium. Dua kali Rossi finis kedua sedangkan lima lainnya menempati posisi ketiga.
MotoGP Austria dan MotoGP Jerman merupakan seri-seri saat Rossi menjadi runner-up. Sementara podium ketiga didapat di seri Qatar, Prancis, Italia, Catalunya pada musim lalu. Sisanya di seri MotoGP Inggris.
Pada MotoGP 2019 ini, Rossi menyebut Yamaha masih akan bersaing dengan tim lain. Bukti anyar pada seri MotoGP Qatar. Rossi harus memulai balapan dari posisi ke-14, walau akhirnya bisa finis kelima.
Rossi pun mulai masa depannya bersama pabriksa asal Jepang. Di usia yang sudah menginjak 40 tahun, kontraknya bersama Yamaha masih berlaku hingga 2020.
“Saya sudah harus berpikir keras mengenai kontrak yang masih berlaku saat ini dan ini merupakan pilihan penting dan saya jelas tak seratus persen serta saya harus berpikir mengenai itu, bahkan jika itu pada akhirnya merupakan keputusan yang mudah,” kata Rossi di MCN Sport.
“Masih sangat lama sampai saya harus berpikir mengenai hal itu lagi, dalam kurun waktu dua tahun tapi saya belum banyak memikirkan itu.”