Maverick Vinales belum puas meski meraih podium ketiga pada MotoGP Inggris akhir pekan lalu.
Namun ia senang karena menjadi pembalap tersukses Yamaha sejauh ini.
Pada balapan MotoGP Inggris, Fabio Quartararo , gagal finis setelah terjatuh pada lap pertama.
Setelah itu, Vinales sempat berduel dengan rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli, pada lap-lap awal dan berhasil memenanginya
Setelah itu, tinggal Valentino Rossi yang menjadi pembalap Yamaha di depan Vinales. Keduanya kemudian berduel memperebutkan posisi ketiga. Duel tersebut lagi-lagi dimenangi Vinales.
Namun, sulit bagi Vinales mengejar dua pembalap di depannya, Alex Rins dan Marc Marquez. Rins akhirnya menjadi kampiun, sedangkan Marquez finis di posisi kedua.
“Dalam dua lap terakhir, saya bilang ke diri sendiri untuk melaju lebih kencang. Sesaat saya yakin (bisa mengejar Rins dan Marquez),” kata Vinales, seperti dilansir GP One.
“Tapi kemudian menyadari akan sangat sulit, hampir mustahil menyalip Rins dan Marquez. Saya mencoba menunda mengerem, tapi saya ketinggalan banyak di trek lurus, . Podium di MotoGP Inggris pada akhirnya adalah hasil yang bagus,” imbuh Vinales.
Podium tersebut penting karena Vinales berhasil menyalip Rossi di klasemen sementara MotoGP 2019. Kini, dia menjadi pembalap terbaik Yamaha pada musim ini.
“Mengingat tak menang, maka saya tak pernah benar-benar puas. Tapi, menjadi pembalap terbaik Yamaha saat balapan dan klasemen sangat baik. Menjadi yang terbaik merupakana target saya, sekaligus selalu berada di podium,” ujar Vinales.
Maverick Vinales bercokol di peringkat kelima klasemen sementara MotoGP musim ini. Dia mengantongi seratus delapan belas poin, dengan satu kali menjadi juara.
Rossi tepat berada di belakang Vinales, alias urutan keenam, dengan terpaut dua poin dari sang rekan setim.
Dan untuk itu Vinales, berjiwa besar mengakui dirinya bukanlah rival Marc Marquez untuk menjadi juara dunia MotoGP
Pernyataan ini diberikan usai MotoGP Inggris.
Pada balapan di Sirkuit Red Bull Ring tersebut, Maverick Vinales hanya finis di posisi kelima. Di sisi lain, Marquez menyudahi balapan sebagai runner up setelah kalah dalam pertarungan dramaris kontra pembalap Ducati, Andrea Dovizioso
Posisi ketiga dan keempat ditempati Fabio Quartararo dan Valentino Rossi
Vinales melengkapi formasi tiga pembalap Yamaha di posisi lima besar.
Saat ditanya apakah Marquez menerapkan trik untuk berduel dengannya di MotoGP Austria, Vinales menjawab dengan gamblang.
“Dengan saya? Saya rasa tidak,” kata Vinales, seperti dilansir Marca.
“Jika dia bermain-main dengan saya, itu jelas salah. Dia seharusnya bermain-main dengan rivalnya. Saya rasa rivalnya adalah pembalap-pembalap lain, bukan saya. Saya tak merasa dia bermain dengan saya,” imbuh Maverick Vinales.
Jika menengok klasemen sementara MotoGP , Marquez memang bukan rival sepadan bagi Maverick Vinales. Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut sudah mengantongi dua ratus tiga puluh poin, sedangkan Vinales baru mengoleksi seratus dua poin. Ada selisih du ratus dua puluh delapan poin di antara kedua pembalap.
Pesaing terdekat Marquez hanya Dovizioso. Namun, Marquez juga sudah unggul jauh atas pembalap Italia itu, berjarak 58 poin.
Banyak pihak meyakini satu kaki Marquez sudah memijak podium juara dunia MotoGP Jika tak ada peristiwa besar atau hasil-hasil di luar dugaan, jalan Marquez menuju gelar juara kedelapan sepanjang kariernya bakal mulus.