Maverick Vinales menjadi “bintang” pada ujicoba MotoGP di Sepang, Malayisa, disebut pengamat memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan Jorge Lorenzo, yaitu sangat sukar dikejar jika sudah memimpin di depan.
Hanya saja, menurut mereka, Vinales memiliki kelemahan yang sama dengan kompatriotnya, yaitu jelek ketika harus bertarung secara langsung dengan pebalap di depan.
Hal ini diungkapkan Carlos Penat setelah melihat hasil tes resmi tiga hari di Sirkuit Sepang.
Penat menyebut Vinales dan Andrea Iannone dari tim Suzuki akan mengganggu persaingan pebalap-pebalap papan atas seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, atau Lorenzo.
“Maverick menegaskan kemampuannya. Kami bisa menyebutnya sebagai klona Lorenzo – ketika ia bisa memisahkan diri di depan maka ia sukar dikejar,” kata Penat seperti dikutip dari GP One.
“Namun ia masih kesulitan dalam pertarungan secara langsung. Ia tentu saja akan punya peluang untuk memenangi balapan.”
Di Sepang, Vinales sendiri mengakhiri hari ketiga tes resmi sebagai yang tercepat mengalahkan Marc Marquez.
Sementara rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi di urutan kelima.
Penat menilai hal itu bukan hanya soal kemampuan pribadi Vinales tapi juga motor Yamaha yang unggul dari Ducati dan Honda.
Ia juga menyebut Honda masih memiliki masalah mesin seperti yang terjadi satu tahun lalu.
“Mungkin mereka memiliki motor terbaik dan waktu yang dicatatkan Vinales memang signifikan. Saya yakin Valentino juga akan terlibat dalam perburuan gelar juara pada tahun ini,” tuturnya.
Rossi dan para pebalap lainnya akan menjalani tes resmi kedua di Sirkuit Phillip Island, Australia, pertengahan Februari mendatang
Sementara iitu, Marc Marquez tak sepenuhnya gembira bila melihat Valentino Rossi dan Maverick Vinales bertikai di garasi Yamaha musim depan.
Pertikaian, menurut Marquez, justru bisa memaksimalkan potensi kedua pebalap tersebut.
Kedatangan Vinales ke Yamaha untuk musim ini memang tetap memunculkan rumor rivalitas baru di garasi Yamaha.
Setelah rivalitas Rossi dan Jorge Lorenzo dalam beberapa musim terakhir, maka musim ini bisa diwarnai oleh rivalitas Rossi-Vinales.
Marquez sendiri tak sepenuhnya berharap adanya perpecahan di kubu Yamaha karena hal itu bisa juga menimbulkan efek negatif pada dirinya.
“Apakah saya ingin melihat adanya pertengkaran antara mereka? Ya dan Tidak.”
“Karena terkadang ketika seseorang berusaha mengalahkan rekan setimnya, maka ia akan melaju lebih cepat dari sebelumnya. Pada akhirnya dia akan jadi rival utamamu,” tutur Marquez seperti dikutip dari Motorsport.
Pada musim balap dua tahun lalu ketika pertikaian Rossi-Lorenzo mencapai puncaknya, keduanya tampil dalam performa bagus dan bergantian duduk di posisi pertama.
Sementara itu Marquez justru tak mampu bersaing dan hanya puas duduk di peringkat ketiga.
Marquez pun tak pernah ragu bahwa Vinales punya potensi untuk bisa jadi juara dunia.
“Saya rasa Vinales siap untuk bertarung memperebutkan titel juara dunia, dan bahkan memenangkannya,” tutur Marquez.
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengakui dirinya masih belum kembali ke puncak penampilan. Salah satunya adalah karena kondisi kebugaran yang juga belum seperti semula.
Sementara itu, Rossi baru saja menjalani tes resmi di Sirkuit Sepang selama tiga hari. Rossi menutup sesi ketiga, , dengan mencatat waktu terbaik di nomor urut kelima setelah Maverick Vinales, Marc Marquez, Andrea Dovizioso, dan Dani Pedrosa.
Salah satu hal yang diujicoba Yamaha dalam tes resmi adalah rangka baru motor yang disebut Rossi lebih baik.
Akan tetapi, Rossi menyatakan dirinya harus mencoba di sirkuit yang berbeda dengan fisik yang lebih prima sebelum memberikan penilaian keseluruhan pada motornya.
“Saya sangat tertarik menguji coba motor di Phillip Island, di trek yang sangat berbeda. Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dituntaskan, juga soal kondisi fisik saya karena saat ini saya tidak di puncak penampilan,” kata Rossi, seperti dikutip dari GP One.
Selain kedua faktor di atas, Rossi pun menyoroti masalah ban yang pada musim lalu mengganggu performa para pebalap papan atas.
Di Sepang, Rossi sempat mengadakan simulasi balapan tapi hanya berlangsung 10 putaran karena terganggu performa ban,
“Kami memutuskan untuk memulai dengan ban lunak, tapi ternyata….terlalu lunak. Setelah enam atau tujuh putaran saya harus mengurangi kecepatan. Tapi hal ini membuat kami mendapatkan beberapa informasi menarik,” ucapnya.
“Saya juga mencoba ban baru Michelin. Bagaimana kah kondisinya? Beberapa lebih dari sebelumnya, beberapa lebih buruk.”